Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Lewat Asuransi
01 June 2022 |
19:24 WIB
Setiap tahunnya biaya pendidikan semakin cenderung naik. Dengan adanya fenomena biaya pendidikan yang semakin tahun mencekik, banyak orang tua yang khawatir akan kemampuan memberikan pendidikan setinggi-tingginya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengatasi hal tersebut.
Salah satu cara yang akan membantu Anda mengatasi masalah seperti itu adalah asuransi pendidikan. Sesuai dengan fungsinya, asuransi pendidikan adalah proteksi. Pemilik asuransi adalah ayah atau ibu yang mencari nafkah utama.
Pemilik asuransi akan mendapatkan dana setiap kali anak mereka memasuki jenjang pendidikan baru bahkan hingga perguruan tinggi. Dana asuransi tetap akan diberikan apabila pemilik meninggal dunia dengan tanpa membayar premi kembali.
Baca juga: Bingung Mau Pilih Asuransi atau Tabungan Pendidikan? Yuk Kenali 5 Perbedaannya!
Irshad mencontohkan Anda memiliki anak usia 0 tahun, lalu Anda merencanakan masa depan buah hati untuk kuliah fakultas kedokteran di universitas ternama suatu saat nanti. Katakanlah, misalnya bisaya pendidikan untuk kedokteran adalah Rp500 juta hingga lulus. Sebelumnya, Anda juga harus mengetahui kenaikan biaya pendidikan setiap tahunnya.
“Rata-rata kenaikan biaya pendidikan 20% pertahun, setelah dihitung ketika anak nanti masuk usia 18 tahun biaya pendidikannya tersebut menjadi Rp13 miliar,” tutur Irshad.
Dana tersebut yang akan menjadi acuan Anda dalam menentukan pilihan asuransi pendidikan anak dan juga produk asuransi pendidikan anak yang sesuai.
Dia mengatakan setelah Anda memperhitungkan kebutuhan tersebut, pertanyaannya bagaimana harus menyediakan sejumlah uang tersebut? Langkah kedua adalah carilah produk investasi murni atau tabungan,serta asuransi dengan uang pertanggungan asuransi sebesar jumlah tersebut.
Besarnya uang pertanggungan asuransi pendidikan adalah sama dengan besarnya seluruh kebutuhan dana pendidikan anak Anda, sehingga ketika terjadi risiko, anak Anda tetap dapat melanjutkan pendidikannya.
Saat ini banyak produk keuangan seperti tabungan atau investasi, misalnya deposito, reksa dana ataupun yang lainnya. Menurutnya, instrumen tersebut dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan pendidikan anak.
“Tentu kalau memilih produk investasi carilah perusahaan yang diawasi pemerintah baik Bank Indonesia atau OJK [Otoritas Jasa Keuangan] untuk menghindari investasi bodong,” katanya.
Selanjutnya, hal yang perlu dipahami adalah produk asuransi pendidikan. Ingat!, konsep produk asuransi adalah untuk proteksi. Konsep asuransi untuk tujuan pendidikan berdasarkan perencana keuangan yang tepat adalah si anak ketika orang tuanya masih hidup maupun tutup usia masih bisa melanjutkan sekolah.
Pasalnya, banyak sales atau agen asuransi yang salah konsep, sehingga yang ditawarkan sering kali tidak sesuai.
“[Kelemahan]jenis produk tradisional yaitu ketika anak masuk SD, SMP, SMA, dan seterusnya dana pertanggungan sering tidak sesuai dengan biaya pendidikan sekarang yg semakin mahal,” katanya.
Oleh karena orang tua juga harus mempersiapkan seluruh dana pendidikannya dengan menggunakan instrumen investasi lainnya. Asuransi berjangka hanya untuk melindungi dana pendidikan anak apabila terjadi risiko meninggal dunia kepada si tertanggung, yang biasanya adalah si pencari nafkah.
“Sarannya untuk pendidikan beli produk investasi seperti reksa dana atau tabungan pendidikan yang potongan biayanya lebih minim sehingga lebih maksimal berkembang nilai investasinya,” ujar Irshad.
Namun, jumlah tabungan yang dijamin tidak memberikan hasil yang besar, sehingga Anda tetap menginvestasikan dana pendidikan anak Anda di instrumen investasi lainnya.
Karena hasil investasi yang terdapat di dalam asuransi pendidikan unit link tidak dijamin, maka ada kemungkinan investasi tersebut mengalami kerugian, apalagi dikurangi dengan biaya-biaya yang ada. Oleh karena itu, sering sekali nasabah yang menabung tidak mendapatkan nilai tunai yang diinginkan.
“Saya tidak menyalahkan produk asuransi jenis unit link dijadikan untuk tujuan pendidikan, banyak sales atau agen menitik beratkan di investasi dibanding manfaat uang pertanggungannya. Padahal kembali lagi , konsep asuransi adalah proteksi,” paparnya.
Baca juga: 5 Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia
Namun, lanjutnya, dalam memilih asuransi pendidikan anak, yang terpenting adalah asuransi pendidikan anak Anda sesuai dengan kebutuhan keluarga Anda dan dengan kemampuan finansial. Apalagi kondisi masing-masing keluarga berbeda-beda. “Ketahuilah profil risiko diri, karena setiap produk investasi ada tingkat risiko masing-masing,” tambahnya.
Editor: Dika Irawan
Salah satu cara yang akan membantu Anda mengatasi masalah seperti itu adalah asuransi pendidikan. Sesuai dengan fungsinya, asuransi pendidikan adalah proteksi. Pemilik asuransi adalah ayah atau ibu yang mencari nafkah utama.
Pemilik asuransi akan mendapatkan dana setiap kali anak mereka memasuki jenjang pendidikan baru bahkan hingga perguruan tinggi. Dana asuransi tetap akan diberikan apabila pemilik meninggal dunia dengan tanpa membayar premi kembali.
Baca juga: Bingung Mau Pilih Asuransi atau Tabungan Pendidikan? Yuk Kenali 5 Perbedaannya!
Bagaimana sebaiknya mempersiapkan dana pendidikan?
Dihimpun dari Bisnis Indonesia Weekly edisi November 2018, perencana keuangan Irshad Wicaksono Ma’ruf menuturkan, langkah pertama yang harus dilakukan sebelum mempersiapkan dana pendidikan adalah melakukan survei biaya pendidikan.Irshad mencontohkan Anda memiliki anak usia 0 tahun, lalu Anda merencanakan masa depan buah hati untuk kuliah fakultas kedokteran di universitas ternama suatu saat nanti. Katakanlah, misalnya bisaya pendidikan untuk kedokteran adalah Rp500 juta hingga lulus. Sebelumnya, Anda juga harus mengetahui kenaikan biaya pendidikan setiap tahunnya.
“Rata-rata kenaikan biaya pendidikan 20% pertahun, setelah dihitung ketika anak nanti masuk usia 18 tahun biaya pendidikannya tersebut menjadi Rp13 miliar,” tutur Irshad.
Dana tersebut yang akan menjadi acuan Anda dalam menentukan pilihan asuransi pendidikan anak dan juga produk asuransi pendidikan anak yang sesuai.
Dia mengatakan setelah Anda memperhitungkan kebutuhan tersebut, pertanyaannya bagaimana harus menyediakan sejumlah uang tersebut? Langkah kedua adalah carilah produk investasi murni atau tabungan,serta asuransi dengan uang pertanggungan asuransi sebesar jumlah tersebut.
Besarnya uang pertanggungan asuransi pendidikan adalah sama dengan besarnya seluruh kebutuhan dana pendidikan anak Anda, sehingga ketika terjadi risiko, anak Anda tetap dapat melanjutkan pendidikannya.
Saat ini banyak produk keuangan seperti tabungan atau investasi, misalnya deposito, reksa dana ataupun yang lainnya. Menurutnya, instrumen tersebut dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan pendidikan anak.
“Tentu kalau memilih produk investasi carilah perusahaan yang diawasi pemerintah baik Bank Indonesia atau OJK [Otoritas Jasa Keuangan] untuk menghindari investasi bodong,” katanya.
Selanjutnya, hal yang perlu dipahami adalah produk asuransi pendidikan. Ingat!, konsep produk asuransi adalah untuk proteksi. Konsep asuransi untuk tujuan pendidikan berdasarkan perencana keuangan yang tepat adalah si anak ketika orang tuanya masih hidup maupun tutup usia masih bisa melanjutkan sekolah.
Pasalnya, banyak sales atau agen asuransi yang salah konsep, sehingga yang ditawarkan sering kali tidak sesuai.
Asuransi Berjangka (Term Life)
Asuransi berjangka atau term life adalah asuransi tradisional di mana tidak ada unsur tabungan atau investasi sama sekali. Biasanya term life digunakan hanya dalam jangka waktu di mana orang tua sedang mempersiapkan dana pendidikan anak mereka“[Kelemahan]jenis produk tradisional yaitu ketika anak masuk SD, SMP, SMA, dan seterusnya dana pertanggungan sering tidak sesuai dengan biaya pendidikan sekarang yg semakin mahal,” katanya.
Oleh karena orang tua juga harus mempersiapkan seluruh dana pendidikannya dengan menggunakan instrumen investasi lainnya. Asuransi berjangka hanya untuk melindungi dana pendidikan anak apabila terjadi risiko meninggal dunia kepada si tertanggung, yang biasanya adalah si pencari nafkah.
“Sarannya untuk pendidikan beli produk investasi seperti reksa dana atau tabungan pendidikan yang potongan biayanya lebih minim sehingga lebih maksimal berkembang nilai investasinya,” ujar Irshad.
Asuransi Pendidikan Dwiguna
Asuransi pendidikan dwiguna adalah salah satu produk asuransi yang memiliki asuransi dan tabungan didalamnya. Tabungan yang ada di dalamnya dijamin. Asuransi pendidikan dwiguna dapat memberikan perlindungan untuk dana pendidikan anak jika terjadi risiko, serta tabungannya dapat digunakan sebagai dana pendidikan jika tidak terjadi risiko.Namun, jumlah tabungan yang dijamin tidak memberikan hasil yang besar, sehingga Anda tetap menginvestasikan dana pendidikan anak Anda di instrumen investasi lainnya.
Asuransi Unit Link
Asuransi unit link adalah asuransi yang terdapat unsur asuransi dan unsur investasi di dalam satu produk asuransi. Investasi yang terdapat dalam unit link tidak dijamin dan digunakan juga untuk membayar biaya asuransi yang ada.Karena hasil investasi yang terdapat di dalam asuransi pendidikan unit link tidak dijamin, maka ada kemungkinan investasi tersebut mengalami kerugian, apalagi dikurangi dengan biaya-biaya yang ada. Oleh karena itu, sering sekali nasabah yang menabung tidak mendapatkan nilai tunai yang diinginkan.
“Saya tidak menyalahkan produk asuransi jenis unit link dijadikan untuk tujuan pendidikan, banyak sales atau agen menitik beratkan di investasi dibanding manfaat uang pertanggungannya. Padahal kembali lagi , konsep asuransi adalah proteksi,” paparnya.
Baca juga: 5 Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia
Namun, lanjutnya, dalam memilih asuransi pendidikan anak, yang terpenting adalah asuransi pendidikan anak Anda sesuai dengan kebutuhan keluarga Anda dan dengan kemampuan finansial. Apalagi kondisi masing-masing keluarga berbeda-beda. “Ketahuilah profil risiko diri, karena setiap produk investasi ada tingkat risiko masing-masing,” tambahnya.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.