Sekilas Perbedaan Musik Folk & Indie
08 September 2023 |
21:00 WIB
Dalam jagat musik yang terus berkembang, musik folk dan indi telah meraih tempat eksklusif di hati para pendengarnya masing-masing. Namun, kedua genre ini bukan hanya soal musik, tetapi juga tentang cerita di baliknya yang unik dan menginspirasi.
Dilansir dari classicalmusic, folk merupakan salah satu genre musik yang merupakan gabungan dari unsur musik tradisional dan kontemporer. Musik ini berkembang sejak pertengahan abad ke-20. Genre ini berasal dari Eropa Timur dan kemudian dibawa oleh pelaut yang kemudian menetap di Amerika Serikat.
Baca juga: Hypereport: Menyusuri Jejak Generasi Baru Kalcer Skena
Kelahiran genre folk bermula dari musik tradisional yang populer di daerah pedesaan. Musik tersebut lantas dikategorikan sebagai musik rakyat yang bebas. Dalam hal ini, genre folk merupakan padanan tradisional dari musik urban.
Untuk instrumen khas dari genre folk ini umumnya dengan menggunakan gitar akustik. Sebagai contoh, kamu bisa mendengarkan musik dari musisi folk Amerika Serikat yaitu Bob Dylan.
Dilansir dari Brittanica, musk ini memiliki sejumlah ciri khas, di antaranya isi dari lirik musik folk umumnya menceritakan sisi realita kehidupan, dan mengandung pesan perdamaian. Kemudian, ritme musik dibawakan dengan tempo yang ketat. Beberapa bait dalam lirik diulang beberapa kali. Cara bernyanyi dan instrumental berbeda-beda tergantung etnis dan kelas sosial yang berbeda-beda.
Genre folk juga melewati sejarah yang panjang. Berdasarkan beberapa sumber, pada abad pertengahan di Eropa, selain digunakan sebagai tradisi musik folk juga menjadi salah satu cara pendekatan untuk perluasan agama Kristen.
Musik folk sebagai salah satu upaya untuk pendekatan kepada masyarakat. Hingga kemudian musik folk berasimilasi dengan musik liturgi saat beribadah dan masuk kedalam komposisi musik Eropa dalam sejarah.
Saat ini genre folk memunculkan banyak kategori subgenre alternatif seperti folk pop, folk rock, dan electric folk. Tokoh musik folk ternama mayoritas berasal dari Eropa dan Amerika Serikat, antara lain Bob Dylan. Tokoh musik folk di Indonesia antara lain Float, Lemon Trees, dan Doel Sumbang.
Sedangkan Indie merupakan musik alternatif dari pop yang dipopulerkan sejak 1980. Musik indi juga sering dikaitkan dengan genre underground alternatif. Dilansir melalui benvaughn.com, musik indie lebih populer pada 1990-an, salah satu contohnya kepopuleran grup Radiohead dan Nirvana.
Seiring berjalannya waktu, popularitas musik indie terus meningkat pada saat musik indie berkembang dengan subgenre lain seperti contohnya menggabungkan unsur rock dan punk.
Musik indie memiliki sifat independen, yang memungkinkan musisinya untuk mengekspresikan diri dan berkreasi aransemen musik, tanpa keterbatasan yang dibentuk oleh industri musik mainstream. Dengan demikian, musisi indie bisa terus menjaga kualitas musikalitasnya. Musisi indie ternama yang dikenal banyak anak muda di Indonesia antara lain Endah n Rhesa, Payung Teduh, Banda Neira, Jason Ranti, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Eksklusif Profil Adhitia Sofyan: Dari Musisi Kamar hingga Panggung Terbesar
Editor: Dika Irawan
Dilansir dari classicalmusic, folk merupakan salah satu genre musik yang merupakan gabungan dari unsur musik tradisional dan kontemporer. Musik ini berkembang sejak pertengahan abad ke-20. Genre ini berasal dari Eropa Timur dan kemudian dibawa oleh pelaut yang kemudian menetap di Amerika Serikat.
Baca juga: Hypereport: Menyusuri Jejak Generasi Baru Kalcer Skena
Kelahiran genre folk bermula dari musik tradisional yang populer di daerah pedesaan. Musik tersebut lantas dikategorikan sebagai musik rakyat yang bebas. Dalam hal ini, genre folk merupakan padanan tradisional dari musik urban.
Untuk instrumen khas dari genre folk ini umumnya dengan menggunakan gitar akustik. Sebagai contoh, kamu bisa mendengarkan musik dari musisi folk Amerika Serikat yaitu Bob Dylan.
Dilansir dari Brittanica, musk ini memiliki sejumlah ciri khas, di antaranya isi dari lirik musik folk umumnya menceritakan sisi realita kehidupan, dan mengandung pesan perdamaian. Kemudian, ritme musik dibawakan dengan tempo yang ketat. Beberapa bait dalam lirik diulang beberapa kali. Cara bernyanyi dan instrumental berbeda-beda tergantung etnis dan kelas sosial yang berbeda-beda.
Genre folk juga melewati sejarah yang panjang. Berdasarkan beberapa sumber, pada abad pertengahan di Eropa, selain digunakan sebagai tradisi musik folk juga menjadi salah satu cara pendekatan untuk perluasan agama Kristen.
Musik folk sebagai salah satu upaya untuk pendekatan kepada masyarakat. Hingga kemudian musik folk berasimilasi dengan musik liturgi saat beribadah dan masuk kedalam komposisi musik Eropa dalam sejarah.
Saat ini genre folk memunculkan banyak kategori subgenre alternatif seperti folk pop, folk rock, dan electric folk. Tokoh musik folk ternama mayoritas berasal dari Eropa dan Amerika Serikat, antara lain Bob Dylan. Tokoh musik folk di Indonesia antara lain Float, Lemon Trees, dan Doel Sumbang.
Sedangkan Indie merupakan musik alternatif dari pop yang dipopulerkan sejak 1980. Musik indi juga sering dikaitkan dengan genre underground alternatif. Dilansir melalui benvaughn.com, musik indie lebih populer pada 1990-an, salah satu contohnya kepopuleran grup Radiohead dan Nirvana.
Seiring berjalannya waktu, popularitas musik indie terus meningkat pada saat musik indie berkembang dengan subgenre lain seperti contohnya menggabungkan unsur rock dan punk.
Musik indie memiliki sifat independen, yang memungkinkan musisinya untuk mengekspresikan diri dan berkreasi aransemen musik, tanpa keterbatasan yang dibentuk oleh industri musik mainstream. Dengan demikian, musisi indie bisa terus menjaga kualitas musikalitasnya. Musisi indie ternama yang dikenal banyak anak muda di Indonesia antara lain Endah n Rhesa, Payung Teduh, Banda Neira, Jason Ranti, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Eksklusif Profil Adhitia Sofyan: Dari Musisi Kamar hingga Panggung Terbesar
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.