Tools SynthID dari Google Deepmind (Sumber gambar: Deepmind)

Mengenal SynthID, Teknologi Google untuk Mengidentifikasi Gambar Hasil AI 

08 September 2023   |   18:00 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Generative artificial intelligence kian populer. Jenis kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan konten teks, gambar, audio, dan data lainnya itu dalam beberapa waktu terakhir makin digemari. Banyak yang memanfaatkannya untuk berbagai keperluan, dari sekadar iseng coba-coba sampai untuk pekerjaan profesional. 

Selain program berbasis teks seperti ChatGPT, layanan image generator semisal Midjourney, DALL-E2, dan Stable Diffusion juga sempat viral, dan masih marak dipakai sampai sekarang. Lantaran kepopulerannya, kini ada lebih banyak lagi platform yang menyediakan layanan serupa. Bahkan bisa menghasilkan gambar yang sangat nyata. 

Baca juga: Waspada, Tools Berbasis AI Bisa Curi Password dari Suara Ketikan Tombol Keyboard 

Meski terkesan hebat dan canggih, ada persoalan yang mencuat dari fenomena ini. Sebuah pertanyaan besar terngiang. Bagaimana kita bisa mengidentifikasi gambar atau bahkan video yang merupakan hasil proses AI atau bukan, terutama jika itu terlihat sangat realistis? 

Bukan tanpa alasan. Pasalnya, ada sejumlah masalah yang telah muncul akibat hal tersebut. Pada Mei lalu, beredar sebuah laporan palsu tentang ledakan yang terjadi di Pentagon, Amerika Serikat, disertai dengan gambar yang dihasilkan oleh AI tapi tampak sangat riil. Akibat hal itu, terjadi gejolak di pasar saham setempat meski hanya sesaat.  
 

Ilustrasi deepfake (Sumber gambar: Freepik/vecstock)

Ilustrasi deepfake (Sumber gambar: Freepik/vecstock)

Belum lagi saat ini marak gambar deepfake pornografi yang melibatkan orang-orang terkenal atau bahkan siapa saja, termasuk pada kelompok anak-anak. Kekhawatiran mengenai hal ini jadi terus melebar ke berbagai bidang tak terkecuali politik, yang bisa mengancam stabilitas publik. 

Merespons isu yang kian santer, pada Juli tahun ini, White House bahkan mengadakan pertemuan bersama para pemimpin perusahaan AI untuk membahas hal tersebut. Mereka berkomitmen untuk menciptakan tools yang bisa menandai dan mendeteksi sebuah teks, gambar, atau video yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan. 

Setelah beberapa bulan, komitmen itu mulai berwujud. Belum lama ini, Google melalui Deepmind dan Google Cloud memperkenalkan SynthID versi beta. Ini adalah alat untuk memberi tanda (watermark) dan mengidentifikasi gambar yang dihasilkan AI. 
 

Cara Kerja SynthID 

SynthID menggunakan pendekatan gabungan antara menandai dan mengidentifikasi. Alat ini memungkinkan pengguna memberikan watermark digital langsung ke dalam piksel sebuah gambar, yang tidak terlihat oleh mata manusia tapi bisa dideteksi oleh sistem. Ini berbeda dengan watermark tradisional yang relatif mudah diedit dan dihapus. 

Deepmind mengeklaim bahwa mereka merancang watermark yang akan tetap terdeteksi bahkan setelah gambar dimodifikasi seperti dengan penambahan filter, mengubah warna, dan menyimpan dengan proses kompresi. Selain itu, tanda digital ini juga disebut tidak mengurangi kualitas gambar. 

Tanda ini memainkan peran penting pada tahapan identifikasi. Nantinya, tools akan memindai gambar dengan mencari watermark tersebut dan menyatakan keasliannya. 

Ada tiga tingkat kepercayaan (identification confidence level) yang akan dihasilkan yakni logo ceklis hijau (digital watermark detected), tanda x hitam (digital watermark not detected), dan tanda seru dalam segitiga kuning (digital watermark possibly detected). 
 

Alat semacam ini diharapkan bisa menjadi salah satu metode penting dalam identifikasi konten yang dihasilkan oleh generative AI. Saat ini cara paling umum yang dipakai untuk mengecek keaslian sebuah gambar adalah lewat metadata. Namun, metadata bisa dihapus secara manual atau hilang saat fail diedit. 

“SynthID berkontribusi pada serangkaian pendekatan untuk mengidentifikasi konten digital,” demikian pernyataan Deepmind di laman resminya. 

Alat SynthID saat ini baru tersedia untuk beberapa pengguna Vertex AI di platform penghasil gambar milik Google bernama Imagen. Kendati demikian, perusahaan menyatakan komitmennya untuk mengembangkan pendekatan yang aman dan terjamin secara lebih luas. 

Deepmind menyebut bahwa tools tersebut bisa digunakan oleh seluruh model AI, dengan potensi mengintegrasikannya ke lebih banyak produk Google dan menyediakannya bagi pihak ketiga dalam waktu dekat. 

Baca juga: Menengok Kecanggihan AI Image Generator yang Kian Banyak Diminati

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Sekilas Perbedaan Musik Folk & Indie

BERIKUTNYA

Punya Ciri Khas Tersendiri, Begini Karakteristik Fesyen & Gaya Outfit Gen Z

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: