Upaya Re.Juve dan Seasoldier Kurangi Sampah Plastik
07 September 2023 |
00:50 WIB
Sampah plastik telah menjadi ancaman bagi keberlangsungan lingkungan karena sifatnya yang sulit untuk diurai. Apalagi saat ini banyak sampah plastik yang terbuang ke laut sehingga mengancam kehidupan biota laut, sekaligus merusak destinasi wisata laut.
Jika tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin pada 2050 mendatang jumlah sampah plastik di lautan akan lebih banyak daripada ikan. Kondisi ini tentu saja dapat memutus rantai makanan. Berbagai pihak pun terus melakukan berbagai gerakan untuk menyelesaikan persoalan sampah plastik.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh PT Sewu Segar Primatama melalui merek dagang Re.juve, yang berkolaborasi bersama Seasoldier yang berfokus mengembalikan dan mendaur ulang sampah botol Re.juve sehingga diharapkan dapat mengurangi sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan laut.
Baca juga: Wih, Riset Ini Sebut Mayoritas Masyarakat Indonesia Aktif Mengelola Sampah
Richard Anthony, CEO & President Director Re.juve mengatakan, kerjasama antara Re.juve dan Seasoldier kali ini merupakan awal dari kerjasama berkelanjutan agar bersama saling mengedukasi masyarakat sekaligus memperluas jaringan informasi tentang pentingnya prinsip 3R, yaitu reduce, recycling, dan reuse. “Salah satu aksi nyatanya adalah melalui Bring Back Your Empty Re.juve Bottles yang nantinya botol-botol tersebut akan dikelola oleh Seasoldier,” tuturnya.
Diakui olehnya sejak 2020, Re.juve telah mengganti semua kemasan botol plastik PET yang digunakan pada seluruh varian Re.juve menjadi 100 persen botol Recycled-PET (rPET) berstandar food grade. Botol-botol tersebut, menurutnya secara 100 persen dapat didaur ulang kembali menjadi benda-benda bernilai ekonomi.
Meski harus mengeluarkan investasi yang lebih besar dalam penggunaan botol tersebut, tetapi Richard mengatakan bahwa ini merupakan bukti komitmen terhadap pengurangan penggunaan virgin plastic. “Kami ingin menjadikan Re.juve sebagai perusahaan makanan dan minuman pertama di Indonesia yang berkomitmen secara 100 persen menggunakan rPET pada semua varian produk yang ada,” ucapnya.
Seasoldier sendiri sebagai organisasi yang memiliki misi serupa dengan Re.juve untuk bersama-sama mencari solusi dalam mengurangi dampak negatif penggunaan plastik, memberikan dukungan penuh terhadap program Towards Zero Waste.
Dinni Septianingrum, Founder & Chief Operating Officer Seasoldier mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi Re.juve yang berani mengambil langkah positif untuk keberlangsungan lingkungan. Ke depannya, Re.juve dan Seasoldier bersama-sama fokus dalam memaksimalkan misi tersebut.
Terutama melalui edukasi guna mendorong konsumen Re.juve dan masyarakat luas untuk turut berperan dan menciptakan ekonomi sirkular Towards Zero Waste to Landfill. Mengingat besarnya dampak plastik terhadap lingkungan, kolaborasi dengan Seasoldier merupakan bukti nyata yang secara realistis dapat dilakukan oleh Re.juve dalam misi Menuju 0 Sampah (Towards Zero Waste). “Semoga terjalinnya kolaborasi ini, dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat untuk turut serta menjaga bumi pertiwi,” ucap Richard.
Baca juga: Hidup Tak Lagi Sama Ketika Indonesia Hasilkan 48 Juta Ton Sampah Makanan Per Tahun
Editor: Puput Ady Sukarno
Jika tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin pada 2050 mendatang jumlah sampah plastik di lautan akan lebih banyak daripada ikan. Kondisi ini tentu saja dapat memutus rantai makanan. Berbagai pihak pun terus melakukan berbagai gerakan untuk menyelesaikan persoalan sampah plastik.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh PT Sewu Segar Primatama melalui merek dagang Re.juve, yang berkolaborasi bersama Seasoldier yang berfokus mengembalikan dan mendaur ulang sampah botol Re.juve sehingga diharapkan dapat mengurangi sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan laut.
Baca juga: Wih, Riset Ini Sebut Mayoritas Masyarakat Indonesia Aktif Mengelola Sampah
Richard Anthony, CEO & President Director Re.juve mengatakan, kerjasama antara Re.juve dan Seasoldier kali ini merupakan awal dari kerjasama berkelanjutan agar bersama saling mengedukasi masyarakat sekaligus memperluas jaringan informasi tentang pentingnya prinsip 3R, yaitu reduce, recycling, dan reuse. “Salah satu aksi nyatanya adalah melalui Bring Back Your Empty Re.juve Bottles yang nantinya botol-botol tersebut akan dikelola oleh Seasoldier,” tuturnya.
Diakui olehnya sejak 2020, Re.juve telah mengganti semua kemasan botol plastik PET yang digunakan pada seluruh varian Re.juve menjadi 100 persen botol Recycled-PET (rPET) berstandar food grade. Botol-botol tersebut, menurutnya secara 100 persen dapat didaur ulang kembali menjadi benda-benda bernilai ekonomi.
Meski harus mengeluarkan investasi yang lebih besar dalam penggunaan botol tersebut, tetapi Richard mengatakan bahwa ini merupakan bukti komitmen terhadap pengurangan penggunaan virgin plastic. “Kami ingin menjadikan Re.juve sebagai perusahaan makanan dan minuman pertama di Indonesia yang berkomitmen secara 100 persen menggunakan rPET pada semua varian produk yang ada,” ucapnya.
Seasoldier sendiri sebagai organisasi yang memiliki misi serupa dengan Re.juve untuk bersama-sama mencari solusi dalam mengurangi dampak negatif penggunaan plastik, memberikan dukungan penuh terhadap program Towards Zero Waste.
Dinni Septianingrum, Founder & Chief Operating Officer Seasoldier mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi Re.juve yang berani mengambil langkah positif untuk keberlangsungan lingkungan. Ke depannya, Re.juve dan Seasoldier bersama-sama fokus dalam memaksimalkan misi tersebut.
Terutama melalui edukasi guna mendorong konsumen Re.juve dan masyarakat luas untuk turut berperan dan menciptakan ekonomi sirkular Towards Zero Waste to Landfill. Mengingat besarnya dampak plastik terhadap lingkungan, kolaborasi dengan Seasoldier merupakan bukti nyata yang secara realistis dapat dilakukan oleh Re.juve dalam misi Menuju 0 Sampah (Towards Zero Waste). “Semoga terjalinnya kolaborasi ini, dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat untuk turut serta menjaga bumi pertiwi,” ucap Richard.
Baca juga: Hidup Tak Lagi Sama Ketika Indonesia Hasilkan 48 Juta Ton Sampah Makanan Per Tahun
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.