Brand Personal Care ini Ajak Penggunanya Kembalikan Kemasan Bekas untuk Daur Ulang
05 August 2021 |
10:19 WIB
Banyak cara yang bisa kita dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu diantaranya adalah dengan meminimalisasi penggunaan plastik yang notabene membutuhkan waktu sangat lama untuk bisa terurai di tanah ketika nantinya sudah menjadi sampah.
Seperti diketahui, plastik sulit terurai di tanah karena rantai karbonnya yang begitu panjang sehingga sulit diurai oleh mikroorganisme. Plastik baru bisa terurai ratusan atau bahkan ribuan tahun kemudian.
Berangkat dari permasalahan tersebut, banyak pihak yang pada akhirnya berinisiatif untuk mendaur ulang sampah plastik agar bisa digunakan kembali dan tidak mencemari bumi.
Yang paling baru, produsen personal care lokal ramah lingkungan, Dr Soap meluncurkan program Return & Earn untuk membantu konsumen mengembalikan kemasan bekas produknya. Program yang bekerjasama dengan perusahaan pengelola limbah Rekosistem itu dengan drop box dan drop point-nya.
Drop box dan drop point merupakan tempat konsumen bisa mengembalikan kemasan bekas produknya untuk kemudian didaur ulang. Tidak hanya kemasan produk dr soap saja, tempat tersebut juga menerima kemasan bekas produk lainnya, termasuk produk diluar personal care asalkan bisa didaur ulang.
Tentunya akan ada imbal balik berupa reward yang bisa dikumpulkan oleh konsumen untuk kemudian dikonversikan menjadi uang tunai yang bisa ditukarkan.
Untuk saat ini, drop box dan drop point baru tersedia beberapa titik di Jakarta dan Surabaya. Drop box dan drop point juga menyediakan jasa penjemputan sampah ke rumah masing-masing konsumen yang bebas biaya.
“Saya perhatikan bahwa konsumen sekarang jauh lebih tertarik untuk mencari alternatif yang berkepanjangan. Dan kami memahami bagaimana memadukan kreativitas dan untuk menciptakan desain yang sangat menarik yang kompatibel dan lebih respect terhadap lingkungan," ujar Joycelline Stefanie, Founder dr soap.
Lebih lanjut, Joycelline mengatakan kemasan yang digunakan oleh dr soap pada dasarnya mudah di daur ulang. Kemasan yang digunakan dr soap pun memakai jenis plastik Polietilena tereftalat atau PET yang lazim digunakan oleh produk-produk berkemasan plastik lainnya.
Seperti diketahui, plastik sulit terurai di tanah karena rantai karbonnya yang begitu panjang sehingga sulit diurai oleh mikroorganisme. Plastik baru bisa terurai ratusan atau bahkan ribuan tahun kemudian.
Berangkat dari permasalahan tersebut, banyak pihak yang pada akhirnya berinisiatif untuk mendaur ulang sampah plastik agar bisa digunakan kembali dan tidak mencemari bumi.
Yang paling baru, produsen personal care lokal ramah lingkungan, Dr Soap meluncurkan program Return & Earn untuk membantu konsumen mengembalikan kemasan bekas produknya. Program yang bekerjasama dengan perusahaan pengelola limbah Rekosistem itu dengan drop box dan drop point-nya.
Drop box dan drop point merupakan tempat konsumen bisa mengembalikan kemasan bekas produknya untuk kemudian didaur ulang. Tidak hanya kemasan produk dr soap saja, tempat tersebut juga menerima kemasan bekas produk lainnya, termasuk produk diluar personal care asalkan bisa didaur ulang.
Tentunya akan ada imbal balik berupa reward yang bisa dikumpulkan oleh konsumen untuk kemudian dikonversikan menjadi uang tunai yang bisa ditukarkan.
Untuk saat ini, drop box dan drop point baru tersedia beberapa titik di Jakarta dan Surabaya. Drop box dan drop point juga menyediakan jasa penjemputan sampah ke rumah masing-masing konsumen yang bebas biaya.
“Saya perhatikan bahwa konsumen sekarang jauh lebih tertarik untuk mencari alternatif yang berkepanjangan. Dan kami memahami bagaimana memadukan kreativitas dan untuk menciptakan desain yang sangat menarik yang kompatibel dan lebih respect terhadap lingkungan," ujar Joycelline Stefanie, Founder dr soap.
Lebih lanjut, Joycelline mengatakan kemasan yang digunakan oleh dr soap pada dasarnya mudah di daur ulang. Kemasan yang digunakan dr soap pun memakai jenis plastik Polietilena tereftalat atau PET yang lazim digunakan oleh produk-produk berkemasan plastik lainnya.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.