6 Rekomendasi Tempat Wisata Menarik di NTT, Wajib Cek Gunung Kelimutu dan Labuan Bajo
28 August 2023 |
11:39 WIB
Indonesia Timur dijuluki surga tersembunyi yang menawarkan keindahan alam cantik. Mulai daei pengunungan yang menjulang tinggi sampai hamparan pantai dan laut yang airnya jernih berwarna biru. Tak heran kalau NTT dan sekitarnya menjadi destinasi wisata yang dipilih banyak orang untuk berlibur.
Saat mengunjungi wilayah Indonesia timur tak lengkap rasanya kalau belum mengeksplorasi kekayaan baharinya. Bbulan September sampai pertengahan November merupakan waktu terbaik untuk diving dan snorkeling di mana kita bisa melihat terumbu karang dan ikan-ikan yang cantik.
Baca juga: Gua Batu Cermin, Destinasi Wisata di Labuan Bajo yang Tidak Boleh Dilewatkan
Wisatawan bisa mengunjungi Labuan Bajo untuk menyelam. Lantaran dalam periode waktu tersebut ombak di lautan cukup tenang. Selain wisata alam, pulau Flores juga menyimpan banyak peninggalan sejarah Indonesia. Nah Genhype, berikut adalah sejumlah hidden-gem di Flores yang bisa kamu jelajahi saat liburan.
Nikmati wisata religi di Larantuka, yang dijuluki sebagai Vatikan-nya Indonesia. Pada masa lampau, Larantuka adalah satu-satunya kerajaan katolik di Indonesia yang memiliki 1000 kapel, mulai dari Kapela Tuan Ma, Kapela Tuan Ana, Katedral Bukit Fatima, dan Katedral Reinha Rosari.
Larantuka memiliki tradisi Pekan Suci bernama Semana Santa. Keuskupan Larantuka mengumumkan bahwa prosesi Paskah ini terbuka untuk seluruh peziarah tanpa membedakan suku, agama, ras dan budaya.
Untuk mengunjungi Larantuka, kamu dapat memanfaatkan akses penerbangan menuju Bandar Udara Gewayantana, Larantuka. Bisa juga memilih opsi transit melalui Kupang Bandara Internasional El Tari. Apabila ingin menginap bisa bermalam di Larantuka Beach Apartments dengan harga mulai dari Rp498.000 per malam atau Sunrise Hotel Larantuka dengan harga mulai dari Rp346.000 per malam.
Tenun ikat dari Desa Watublapi yang terletak di bagian Tenggara Maumere, Flores, dikerjakan oleh kelompok Tenun Watubo. Sebagai informasi, tenun ikat tersebut menjadi salah satu karya paling diminati para delegasi Pertemuan IMF - World Bank 2018 Bali. Tenun ini populer karena seluruh pengrajinnya menggunakan bahan pewarna alami.
Selain desa Watublapi sebagai penghasil tenun ikat, desa Sikka juga terkenal akan hasil tenunnya yang cantik. Jangan lupa untuk mengunjungi lokasi pelestarian budaya tenun ikat, di Rumah Tenun Lepo Lorun. Di sini, kamu dapat mempelajari cara membuat tenun ikat yang menjadi mata pencaharian para perempuan Flores.
Selama di Sikka, kamu bisa menginap di Go Hotel Maumere yang harganya mulai dari Rp538.661 per kamar dan per malam atau di CAPA Resort Maumere dengan harga mulai dari Rp724.274 per kamar dan per malam.
Baca juga: Mengenal Tenun Ikat Sikka, Wastra Asli dari Nusa Tenggara Timur
Gunung Kelimutu adalah gunung berapi di Desa Pemo, Kabupaten Ende yang memiliki pemandangan alam menakjubkan. Kamu bisa menyaksikan pemandangan sunrise atau matahari terbit di puncak Kelimutu yang menenangkan hati. Di gunung Kelimutu juga terdapat danau tiga warna yang airnya bisa berubah-ubah dari merah, biru, sampai putih.
Selain keindahan alam, Ende juga memiliki peninggalan sejarah dari Presiden pertama Indonesia. Tempat ini dikenal sebagai kota Pancasila yang menjadi tempat di mana Soekarno merenungkan dasar negara Indonesia yang kini dikenal sebagai Pancasila. Di Ende juga kita bisa melihat rumah masa kecil Soekarno, membaca koleksi bukunya, dan mempelajari tentang perjalanan panjang Indonesia sampai merdeka.
Saat di Ende, wisatawan bisa bermalam di Kelimutu Paradiso Resort yang harganya mulai dari Rp2.500.000 per kamar dan per malam atau di LCR Hotel Ende dengan harga mulai dari Rp459.540 per kamar dan per malam.
Apabila ingin melihat lebih dekat kekayaan budaya Flores dan berinteraksi dengan warga lokal, kamu bisa mengunjungi Kampung Kawa. Letaknya berada di bagian barat Desa Labolewa dengan jarak tempuh kurang lebih 10 kilometer dari Desa Labolewa dan 15 kilometer dari Kota Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo.
Permukiman Kampung Kawa dihuni oleh masyarakat adat yang masih kental dengan adat istiadat dan tradisi leluhurnya. Sangat cocok bagi para wisatawan yang ingin mempelajari budaya setempat dan merasakan pengalaman tinggal sementara di sana sebagai warga lokal.
Kalau tadi ada Puncak sebagai tempat yang cocok untuk melihat sunrise, maka Bukit Wolobobo menjadi tempat yang direkomendasikan untuk melihat sunset. Bukit Wolobobo berlokasi di Desa Turekisa, Kabupaten Ngada. Di sini kita bisa menikmati pemandangan matahari terbenam dan awan yang berserakan dari atas menara pandang.
Selain melihat matahari terbenam, wisatawan bisa berkunjung ke kampung adat Bena di Desa Wisata Tiworiwu. Lokasinya terletak persis di bawah kaki gunung Inerie di kabupaten Ngada. Keunikannya desa wisata ini adalah rumah adat dan tradisi leluhurnya yang masih dilakukan sampai saat ini. Selain itu, ada juga batu megalitik yang dijadikan sebagai tempat dilaksanakannya ritual.
Apabila dilihat dari udara, kampung ini berbentuk seperti patahan perahu yang memanjang dari utara ke selatan. Sebelum pulang kamu bisa membawa oleh-oleh kerajinan tangan seperti kain tradisional dari pewarna alami dan souvenir bambu.
Labuan Bajo merupakan ibu kota Kabupaten Manggarai Barat. Secara geografis, tempat wisata ini terletak di bagian barat Pulau Flores. Di sini terdapat Taman Nasional Komodo yang telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.
Berkunjung ke Labuan Bajo tentunya identik dengan wisata bahari. Kamu bisa mengeksplorasi kekayaan bawah laut sambil diving atau snorkeling. Apabila ingin menikmati kekayaan pantai, ombak, dan birunya lautan disarankan untuk menaiki kapal Phinisi.
Wisatawan yang ingin menginap bisa memilih hotel dengan akses pemandangan laut. Di antaranya ada Laprima Hotel Labuan Bajo dengan harga Rp1,2juta per malam, Meruorah Komodo Labuan Bajo dengan harga Rp2,4juta per malam dan villa di Labuan Bajo mulai dari Rp1,4juta.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Saat mengunjungi wilayah Indonesia timur tak lengkap rasanya kalau belum mengeksplorasi kekayaan baharinya. Bbulan September sampai pertengahan November merupakan waktu terbaik untuk diving dan snorkeling di mana kita bisa melihat terumbu karang dan ikan-ikan yang cantik.
Baca juga: Gua Batu Cermin, Destinasi Wisata di Labuan Bajo yang Tidak Boleh Dilewatkan
Wisatawan bisa mengunjungi Labuan Bajo untuk menyelam. Lantaran dalam periode waktu tersebut ombak di lautan cukup tenang. Selain wisata alam, pulau Flores juga menyimpan banyak peninggalan sejarah Indonesia. Nah Genhype, berikut adalah sejumlah hidden-gem di Flores yang bisa kamu jelajahi saat liburan.
1. Wisata Religi di Larantuka
Taman Doa Bukit Fatima Flores Timur. (Sumber foto: Unsplash/Marcella Oscar)
Larantuka memiliki tradisi Pekan Suci bernama Semana Santa. Keuskupan Larantuka mengumumkan bahwa prosesi Paskah ini terbuka untuk seluruh peziarah tanpa membedakan suku, agama, ras dan budaya.
Untuk mengunjungi Larantuka, kamu dapat memanfaatkan akses penerbangan menuju Bandar Udara Gewayantana, Larantuka. Bisa juga memilih opsi transit melalui Kupang Bandara Internasional El Tari. Apabila ingin menginap bisa bermalam di Larantuka Beach Apartments dengan harga mulai dari Rp498.000 per malam atau Sunrise Hotel Larantuka dengan harga mulai dari Rp346.000 per malam.
2. Berburu Tenun Ikat di Maumere
Tenun ikat dari Desa Watublapi yang terletak di bagian Tenggara Maumere, Flores, dikerjakan oleh kelompok Tenun Watubo. Sebagai informasi, tenun ikat tersebut menjadi salah satu karya paling diminati para delegasi Pertemuan IMF - World Bank 2018 Bali. Tenun ini populer karena seluruh pengrajinnya menggunakan bahan pewarna alami.Selain desa Watublapi sebagai penghasil tenun ikat, desa Sikka juga terkenal akan hasil tenunnya yang cantik. Jangan lupa untuk mengunjungi lokasi pelestarian budaya tenun ikat, di Rumah Tenun Lepo Lorun. Di sini, kamu dapat mempelajari cara membuat tenun ikat yang menjadi mata pencaharian para perempuan Flores.
Selama di Sikka, kamu bisa menginap di Go Hotel Maumere yang harganya mulai dari Rp538.661 per kamar dan per malam atau di CAPA Resort Maumere dengan harga mulai dari Rp724.274 per kamar dan per malam.
Baca juga: Mengenal Tenun Ikat Sikka, Wastra Asli dari Nusa Tenggara Timur
3. Berburu Sunrise di Puncak Kelimutu
Gunung Kelimutu adalah gunung berapi di Desa Pemo, Kabupaten Ende yang memiliki pemandangan alam menakjubkan. Kamu bisa menyaksikan pemandangan sunrise atau matahari terbit di puncak Kelimutu yang menenangkan hati. Di gunung Kelimutu juga terdapat danau tiga warna yang airnya bisa berubah-ubah dari merah, biru, sampai putih.Selain keindahan alam, Ende juga memiliki peninggalan sejarah dari Presiden pertama Indonesia. Tempat ini dikenal sebagai kota Pancasila yang menjadi tempat di mana Soekarno merenungkan dasar negara Indonesia yang kini dikenal sebagai Pancasila. Di Ende juga kita bisa melihat rumah masa kecil Soekarno, membaca koleksi bukunya, dan mempelajari tentang perjalanan panjang Indonesia sampai merdeka.
Saat di Ende, wisatawan bisa bermalam di Kelimutu Paradiso Resort yang harganya mulai dari Rp2.500.000 per kamar dan per malam atau di LCR Hotel Ende dengan harga mulai dari Rp459.540 per kamar dan per malam.
4. Menyaksikan Ragam Atraksi Budaya Flores
Apabila ingin melihat lebih dekat kekayaan budaya Flores dan berinteraksi dengan warga lokal, kamu bisa mengunjungi Kampung Kawa. Letaknya berada di bagian barat Desa Labolewa dengan jarak tempuh kurang lebih 10 kilometer dari Desa Labolewa dan 15 kilometer dari Kota Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo.Permukiman Kampung Kawa dihuni oleh masyarakat adat yang masih kental dengan adat istiadat dan tradisi leluhurnya. Sangat cocok bagi para wisatawan yang ingin mempelajari budaya setempat dan merasakan pengalaman tinggal sementara di sana sebagai warga lokal.
5. Melihat Sunset di Bukit Wolobobo
Kalau tadi ada Puncak sebagai tempat yang cocok untuk melihat sunrise, maka Bukit Wolobobo menjadi tempat yang direkomendasikan untuk melihat sunset. Bukit Wolobobo berlokasi di Desa Turekisa, Kabupaten Ngada. Di sini kita bisa menikmati pemandangan matahari terbenam dan awan yang berserakan dari atas menara pandang.
Selain melihat matahari terbenam, wisatawan bisa berkunjung ke kampung adat Bena di Desa Wisata Tiworiwu. Lokasinya terletak persis di bawah kaki gunung Inerie di kabupaten Ngada. Keunikannya desa wisata ini adalah rumah adat dan tradisi leluhurnya yang masih dilakukan sampai saat ini. Selain itu, ada juga batu megalitik yang dijadikan sebagai tempat dilaksanakannya ritual.
Apabila dilihat dari udara, kampung ini berbentuk seperti patahan perahu yang memanjang dari utara ke selatan. Sebelum pulang kamu bisa membawa oleh-oleh kerajinan tangan seperti kain tradisional dari pewarna alami dan souvenir bambu.
6. Eksplorasi Bahari di Labuan Bajo
Labuan Bajo merupakan ibu kota Kabupaten Manggarai Barat. Secara geografis, tempat wisata ini terletak di bagian barat Pulau Flores. Di sini terdapat Taman Nasional Komodo yang telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.Berkunjung ke Labuan Bajo tentunya identik dengan wisata bahari. Kamu bisa mengeksplorasi kekayaan bawah laut sambil diving atau snorkeling. Apabila ingin menikmati kekayaan pantai, ombak, dan birunya lautan disarankan untuk menaiki kapal Phinisi.
Wisatawan yang ingin menginap bisa memilih hotel dengan akses pemandangan laut. Di antaranya ada Laprima Hotel Labuan Bajo dengan harga Rp1,2juta per malam, Meruorah Komodo Labuan Bajo dengan harga Rp2,4juta per malam dan villa di Labuan Bajo mulai dari Rp1,4juta.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.