Bella Hadid, model asal Amerika Serikat. (Sumber gambar : Instagram Bella Hadid)

Bikin Sendi Kaku Hingga Kebutaan, Kenali Gejala Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid

07 August 2023   |   17:50 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Model papan atas asal Amerika Serikat, Bella Hadid baru saja menyelesaikan perawatan untuk penyakit autoimun kronis yang dideritanya. Dalam sebuah postingan di laman Instagram pribadinya, adik Gigi Hadid itu mengabarkan kondisi terkini dan ucapan syukur kepada Tuhan hingga orang-orang terkasih. 

Dia mengungkapkan telah berjuang sejak kecil dan bangga tidak menyerah pada penyakit yang dideritanya. Bella diketahui menderita penyakit Lyme sejak 2012 lalu. 

“Alam semesta bekerja dengan cara yang paling menyakitkan dan indah, tetapi saya perlu mengatakan, ketika Anda berjuang, itu akan menjadi lebih baik,” ujarnya dikutip dari laman Instagram pribadinya, Senin (7/8/2023). 

BACA JUGA Koleksi Unik di Paris Fashion Week, dari Gaun Semprot Bella Hadid hingga Fashion Metaverse

Mengidap Lyme selama hampir 15 tahun, model berusia 26 tahun itu ingin tetap berpikir positif dan yakin bisa melalui pengobatan untuk mengatasi penyakitnya. Dia juga berterima kasih kepada semua pihak yang terus memberi semangat, tidak terkecuali ibu dan perusahaan tempatnya bekerja. 

Begitu pula dengan tim medis yang merawatnya selama ini. “Aku akan kembali ketika aku siap. Aksi sangat merindukan kalian semua. Aku sangat mencintai kalian semua,” tulis Bella dalam pernyataannya. 
 

Apa Itu penyakit Lyme?

Mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), penyakit Lyme merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii dalam kasus yang jarang. Penyakit ini ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu berkaki hitam yang sebelumnya terinfeksi. Adapun kutu tersebut biasanya tinggal di rumput, semak, atau hutan.

Ketika manusia tergigit kutu ini, akan timbul benjolan kecil yang sangat gatal di kulit. Oleh karena bentuknya seperti gigitan nyamuk, terkadang manusia tidak menyadari kalau mereka digigit kutu yang menjadi inang penyakit Lyme. 

Mengutip Mayo Clinic, gejala kemudian akan timbul secara bertahap. Pada tahap awal setelah gigitan kutu, yakni 3-30 hari, kemungkinan akan timbul ruam berupa lingkaran di tempat gigitan dan menyebar perlahan. Ruam ini akan terasa hangat ketika disentuh tetapi tidak terasa nyeri atau gatal.

Sering waktu, kamu akan mengalami demam, sakit kepala, kelelahan ekstrim, kekakuan sendi, sakit dan nyeri otot, serta pembengkakan kelenjar getah bening. Pada tahap ini, sebaiknya segera cari pengobatan. 

Pada tahap dua, yakni ketika kamu tidak mendapatkan pengobatan, gejalanya bisa bertambah parah. Seringkali muncul dalam 3-10 minggu setelah gigitan kutu.

Selain timbul ruam, nyeri dan kekakuan leher, pasien akan mengalami kelemahan otot pada satu sisi atau kedua sisi wajah, detak jantung tidak teratur karena aktivitas sistem kekebalan di jaringan jantung. Kemudian nyeri dari punggung pinggul, dan menyebar ke kaki.

Gejala lainnya yakni mati rasa atau kelemahan pada tangan atau kaki, pembengkakan di jaringan atau kelopak mata, dan rasa sakit hingga kehilangan penglihatan.

Nah, pada tahap tiga, kamu akan mengalami artritis pada persendian besar, terutama lutut. Nyeri, bengkak, atau kaku bisa berlangsung lama. Gejalanya bisa datang dan pergi. Stadium ini biasanya mulai 2-12 bulan setelah gigitan kutu.

Di Eropa, penyait ini dapat menyebabkan kondisi kulit yang disebut acrodermatitis chronic atrophicans. Kulit di punggung tangan dan bagian atas kaki berubah warna dan membengkak. Kondisi tersebut juga mungkin muncul di atas siku dan lutut. Kasus yang lebih serius dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan atau persendian. 

BACA JUGA Hati-Hati, Potensi Penyakit Akibat Gelombang Panas Mengintai

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Puput Ady Sukarno

SEBELUMNYA

Ini 5 Rekomendasi Buku yang Wajib Dibaca untuk Memulai Gaya Hidup Frugal Living

BERIKUTNYA

Fakta Kondisi Hutan Indonesia, Deforestasi Ancam 3 Tumbuhan Endemik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: