Mengenal Autoimun & Berbagai Gejalanya
07 October 2021 |
21:34 WIB
Dalam beberapa tahun terakhir, kalian mungkin sering mendengar seseorang terserang autoimun yang pada banyak kasus gejalanya terdengar cukup aneh. Tidak heran jika demikian, lantaran autoimun ini ternyata memiliki ratusan jenis penyakit dengan gejala atau reaksi yang beragam pula.
Bahkan, kasusnya belakangan tambah banyak juga. Data The Lupus Foundation of America memperkirakan kasus penderita autoimun bisa mencapai 16.000 kasus baru setiap tahunnya di seluruh dunia. Sayangnya, kesadaran masyarakat terhadap penyakit autoimun saat ini masih rendah karena gejalanya yang bervariasi dan menyerupai beragam penyakit lainnya.
Stevent Sumantri, Dokter Spesialis Penyakit Dalam memaparkan bahwa penyakit autoimun merupakan suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang tubuh sendiri karena tidak dapat membedakan antara sel asing dan sel tubuh sendiri.
"Sistem kekebalan tubuh salah mengira bagian tubuh sendiri, seperti persendian atau kulit, sebagai benda asing dan melepaskan protein yang disebut autoantibodies untuk menyerang sel-sel sehat," jelasnya dalam webinar DBS eTalk Series bertajuk Autoimmune Won’t Keep You Apart: Living Well with Loved Ones.
Saat ini, ada lebih dari 150 jenis penyakit autoimun yang diketahui, dan dapat ditandai dengan munculnya gejala-gejala umum seperti kelelahan, otot pegal, bengkak dan kemerahan, demam ringan, mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki, rambut rontok, serta ruam kulit.
Penyakit autoimun dapat menyebabkan timbulnya penyakit lainnya, atau bahkan berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik dan tepat. Namun pasiennya dapat menjalani hidup dengan baik dan nyaman jika terdiagnosis sejak awal, serta mendapatkan perawatan yang tepat secara konsisten.
Sementara itu, Puteri Indonesia 2009 dan Duta Autoimmune Indonesia Qory Sandioriva menceritakan pengalaman pribadinya terkait penyakit autoimun yang ia derita sejak usia 16 tahun.
“Saya yang dulunya sering beraktivitas olahraga di luar rumah, tiba-tiba mengalami sakit kepala hebat, sering pingsan dan badan terasa mudah kelelahan bahkan sesak napas," ungkapnya.
Saat itu, lanjutnya, dokter mendiagnosa saya menderita darah rendah, tapi hasil laboratorium menunjukkan hasil yang normal.
"Saat dinobatkan sebagai Puteri Indonesia pada usia 17 tahun, kondisi saya memburuk dengan gejala seperti kulit terasa perih, ngilu sendi dan tulang, otot dan saraf kaku, hingga saya mengalami koma selama 3-4 hari," katanya dalam DBS eTalk Series dan peluncuran produk perlindungan terbaru MiEarly Critical Protection (MiECP) yang fokus memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis, termasuk yang disebabkan oleh penyakit autoimun.
Dia pun mengalami penurunan berat badan secara drastis hingga 10 kilogram. Setelah beberapa kali salah diagnosis, seperti Thypus, Demam Berdarah, hingga akhirnya salah satu dokter menyatakan bahwa dirinya terkena Systemic Lupus Erythematosus tahap awal atau early lupus.
Qory juga merasakan bagaimana tiga organ yang masih dalam tahap penyembuhan, bertambah menjadi tujuh organ, dan penyakit autoimun tersebut kembali muncul akibat terpapar Covid-19 pada pertengahan 2021 lalu.
Editor: M R Purboyo
Bahkan, kasusnya belakangan tambah banyak juga. Data The Lupus Foundation of America memperkirakan kasus penderita autoimun bisa mencapai 16.000 kasus baru setiap tahunnya di seluruh dunia. Sayangnya, kesadaran masyarakat terhadap penyakit autoimun saat ini masih rendah karena gejalanya yang bervariasi dan menyerupai beragam penyakit lainnya.
Stevent Sumantri, Dokter Spesialis Penyakit Dalam memaparkan bahwa penyakit autoimun merupakan suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang tubuh sendiri karena tidak dapat membedakan antara sel asing dan sel tubuh sendiri.
"Sistem kekebalan tubuh salah mengira bagian tubuh sendiri, seperti persendian atau kulit, sebagai benda asing dan melepaskan protein yang disebut autoantibodies untuk menyerang sel-sel sehat," jelasnya dalam webinar DBS eTalk Series bertajuk Autoimmune Won’t Keep You Apart: Living Well with Loved Ones.
Gejala penyakit autoimun/www.niehs.nih.gov
Saat ini, ada lebih dari 150 jenis penyakit autoimun yang diketahui, dan dapat ditandai dengan munculnya gejala-gejala umum seperti kelelahan, otot pegal, bengkak dan kemerahan, demam ringan, mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki, rambut rontok, serta ruam kulit.
Penyakit autoimun dapat menyebabkan timbulnya penyakit lainnya, atau bahkan berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik dan tepat. Namun pasiennya dapat menjalani hidup dengan baik dan nyaman jika terdiagnosis sejak awal, serta mendapatkan perawatan yang tepat secara konsisten.
Sementara itu, Puteri Indonesia 2009 dan Duta Autoimmune Indonesia Qory Sandioriva menceritakan pengalaman pribadinya terkait penyakit autoimun yang ia derita sejak usia 16 tahun.
“Saya yang dulunya sering beraktivitas olahraga di luar rumah, tiba-tiba mengalami sakit kepala hebat, sering pingsan dan badan terasa mudah kelelahan bahkan sesak napas," ungkapnya.
Saat itu, lanjutnya, dokter mendiagnosa saya menderita darah rendah, tapi hasil laboratorium menunjukkan hasil yang normal.
"Saat dinobatkan sebagai Puteri Indonesia pada usia 17 tahun, kondisi saya memburuk dengan gejala seperti kulit terasa perih, ngilu sendi dan tulang, otot dan saraf kaku, hingga saya mengalami koma selama 3-4 hari," katanya dalam DBS eTalk Series dan peluncuran produk perlindungan terbaru MiEarly Critical Protection (MiECP) yang fokus memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis, termasuk yang disebabkan oleh penyakit autoimun.
Dia pun mengalami penurunan berat badan secara drastis hingga 10 kilogram. Setelah beberapa kali salah diagnosis, seperti Thypus, Demam Berdarah, hingga akhirnya salah satu dokter menyatakan bahwa dirinya terkena Systemic Lupus Erythematosus tahap awal atau early lupus.
Qory juga merasakan bagaimana tiga organ yang masih dalam tahap penyembuhan, bertambah menjadi tujuh organ, dan penyakit autoimun tersebut kembali muncul akibat terpapar Covid-19 pada pertengahan 2021 lalu.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.