Menengok Peluang Bisnis Jadi Agen dan Distributor, Bisa Mulai Tanpa Modal Besar

Perkembangan dunia bisnis begitu cepat dan dinamis, kini semua orang bisa memulai usaha tanpa harus menyiapkan modal besar atau mengembangkan produk yang akan dijual. Hal tersebut bisa dilakukan salah satunya dengan menjadi distributor dan agen yang menjual barang dari produsen atau tangan pertama.

Bhima Yudhistira, ekonom yang juga merupakan Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), menjelaskan bahwa distributor dan agen merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan karena marginnya relatif tinggi. Tak menutup kemungkinan para pelaku usaha ini juga bisa sukses dan meraup omzet besar. 

"Luasnya wilayah jaringan distribusi dan infrastruktur yang belum merata akan memberi kemudahan akses bagi konsumen dalam mendapatkan produk yang diinginkan dan dibutuhkan mereka," kata Bhima. 

Baca juga: Ingin Jalani Bisnis Minim Modal? Ini Dia Pilihannya

Hal ini berarti peran distributor dan agen sebagai perantara yang menjembatani produsen ke konsumen akhir sangat besar. Apalagi pada era digital, belum tentu produsennya langsung yang aktif memasarkan produknya.

Menurutnya, akan lebih efisien menggunakan distributor untuk secara langsung bersentuhan dengan konsumen. Dengan begitu, produsen juga tidak perlu mengeluarkan biaya marketing berlebihan. 
 

Perbedaan Agen & Distributor 

Lebih lanjut, Bhima memaparkan baik agen dan distributor walaupun fungsinya mirip, bisa jadi peluang dan tantangannya berbeda. Distributor sering disebut sebagai pekerja lepas, karena mereka tidak terafiliasi langsung dengan produsen. Sementara agen seringkali disebut sebagai cabang resmi dari produsen yang digaji langsung oleh produsen. 

Peluang menjalankan usaha sebagai distributor adalah bisa menjual berbagai macam produk, tidak terbatas dari satu brand atau produsen saja. Namun, ada juga risikonya yakni barang jualan tidak laku atau kedaluwarsa. Itu menjadi tanggung jawab distributornya.

Sementara agen, walaupun hanya bisa menjual produk dari satu sumber saja. Biasanya mereka lebih aman karena punya kebijakan pembagian risiko atau bahkan resiko ditanggung sepenuhnya oleh produsen. "Misalnya barang yang tidak terjual bisa diretur atau dikembalikan," jelas Bhima.

Selain itu baik distributor dan agen juga akan menghadapi tantangan seperti perubahan selera pasar yang mendadak. Hal ini tentunya bisa membuat stok barang tidak laku. Bisa juga karena keterbatasan jangkauan kepada konsumen yang membuat pengiriman lama dan mahal. 

"Misalnya konsumen yang populasinya besar cukup jauh dari gudang distributor atau agen, sehingga menghabiskan biaya transport yang tidak sedikit," katanya. 
 

Potensi Bisnis 

Menurut Bhima kedepannya peluang usaha distributor dan agen akan tetap tinggi karena untuk memulai bisnis ini tidak perlu modal besar. "Sekarang ada distributor skala menengah, kecil, bahkan skala rumah tangga yang modalnya hampir sama dengan membuka warung kelontong," kata Bhima.

Meskipun adanya disrupsi digital yang membuat konsumen bisa mendapatkan barang lebih mudah dan murah, seperti memanfaatkan layanan e-commerce, peran distributor dan agen masih sangat berpengaruh. 

"Mungkin saja konsumen melihat barangnya secara online, tapi akan meyakinkan untuk membeli lewat distributor apalagi dalam jumlah banyak," katanya.

Biasanya yang suka membeli dalam jumlah banyak adalah para reseller untuk kemudian dijual kembali. Mereka juga bisa mendapatkan barang dari beberapa distributor dan agen yang berbeda dengan harga yang jauh lebih murah.

Baca juga: 4 Kunci Penting Menjadi Eksportir Sukses bagi Pebisnis Pemula

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah