Mau Coba Gaya Hidup Frugal Living? Cek Dulu 7 Faktanya
25 July 2023 |
15:00 WIB
Demi mencapai kondisi finansial yang stabil di masa depan, tak sedikit orang-orang yang menerapkan frugal living sejak muda. Frugal living adalah gaya hidup hemat yang mengutamakan lebih sedikit pengeluaran dan fokus menyisihkan uang untuk ditabung.
Walau memerlukan banyak pengorbanan, gaya hidup ini layak dicoba karena bisa bermanfaat pada kemudian hari. Mengutip dari Wealthsimple, bagi sebagian orang frugal living hanyalah sekadar hidup berberhemat. Misalnya mengumpulkan kupon belanja, membeli barang diskonan dan preloved, dan tinggal di rumah daripada pergi keluar.
Baca juga: 4 Cara Hemat Mengadopsi Gaya Quiet Luxury
Akan tetapi, kenyataannya frugal living lebih daripada itu. Frugal living artinya fokus menekan pengeluaran dan menyusunnya berdasarkan skala prioritas.
Meskipun punya tujuan baik, frugal living bisa terasa berat untuk dilakukan sebagian orang. Terlebih jika diterapkan dengan cara yang sangat ekstrem. Padahal, gaya hidup ini lebih mudah untuk dijalani apabila dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Nah, Genhype, berikut adalah fakta-fakta frugal living.
Mengutip dari The Savvy Dollar, hemat dalam konteks frugal living didefinisikan sebagai kecermatan dalam menggunakan sumber daya seperti makanan, uang, waktu, serta menghindari segala jenis pemborosan yang tidak perlu. Dalam frugal living juga tidak akan ada istilah lapar mata saat belanja karena kita tahu mana kebutuhan yang penting dan tidak.
Menerapkan frugal living artinya tahu nilai atau value dari suatu benda. Dengan demikian, kita tahu barang apa saja yang harus dibeli dan bagaimana barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan bermanfaat dalam jangka waktu panjang.
Kunci utama dalam menerapkan frugal living adalah membuat perencanaan keuangan yang matang, sehingga dapat menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghemat pengeluaran. Menyusun rencana keuangan bisa dimulai dengan mencatat atau merinci seluruh pemasukan dan pengeluaran dalam sebulan. Kemudian, buat daftar kebutuhan dan tagihan yang harus dibayar.
Selanjutnya total pemasukan dikurangi dengan seluruh kebutuhan. Sisa uang pemasukan yang sudah dikurangi kebutuhan dan tagihan bisa kamu sisihkan untuk dana darurat, tabungan, dan investasi. Hal ini penting sekali untuk mencegah ketidakstabilan finansial karena hal-hal darurat yang kemungkinan bisa terjadi.
Orang yang menjalankan frugal living akan membuat anggaran belanjanya berdasarkan skala prioritas. Mereka benar-benar tahu harus menghabiskan uang untuk apa dan apakah penting atau tidak. Saat belanja bulanan, kamu bisa melakukan budgeting dengan menyusun daftar barang-barang yang akan dibeli. Kemudian susun dengan urutan barang yang penting sampai ke barang yang tidak terlalu penting.
Supaya kegiatan menabung terasa lebih mudah, cobalah lakukan dengan cara menyenangkan. Misalnya menabung dengan konsep challenge calendar. Kamu bisa menyisihkan uang setiap hari dengan nominal yang sama dengan tanggal dan hari tersebut. Misalnya tanggal 1, menabung sebesar Rp1.000, tanggal 2 sebesar Rp2.000 dan begitu seterusnya. Kalau kamu ingin tangangan, jumlahnya bisa dilipat gandakan pada bulan selanjutnya.
Value atau nilai dari setiap barang merupakan hal penting bagi seorang frugal living. Mereka paham betul bahwa meskipun suatu barang harganya mahal. Namun, punya value yang tinggi bagi kehidupan dan tujuannya, maka itu adalah pilihan yang tepat untuk mendapatkannya. Misalnya membeli barang mahal yang berkualitas bisa dipakai bertahun-tahun.
Menerapkan frugal living artinya kamu tidak ikut-ikutan belanja suatu benda hanya karena item tersebut sedang tren. Sebaliknya, biasanga mereka tak punya banyak koleksi barang, tapi barang apapun yang dimilikinya biasanya punya kualitas yang tinggi.
Frugal living juga berarti menerapkan gaya hidup minimalis. Kamu bisa menyeleksi barang yang sudah jarang digunakan, tapi masih berfungsi dengan baik untuk kemudian dijual kembali di sejumlah platform, seperti komunitas online atau e-commerce. Selain membuat rumah lebih lega, kamu bisa mendapat tambahan penghasilan dari penjualan barang-barang tersebut.
Selain itu terapkan juga prinsip tersebut saat membeli barang. Kamu bisa membeli barang preloved yang lebih murah dari harga barang baru. Apabila matamu cukup jeli, kamu bisa mendapatkan barang dengan harga lebih murah, namun kualitasnya hampir sama dengan barang baru. Selain itu, menjual dan membeli barang preloved juga termasuk salah satu upaya menjaga lingkungan loh!
Seseorang yang menerapkan frugal living akan selalu merasa cukup atas apa yang sudah dimilikinya. Dengan begitu dia bisa membatasi pengeluarannya dan tidak tergiur dengan tren dan iklan yang mempromosikan suatu benda. Misalnya, ponsel keluaran terbaru atau koleksi pakaian terbaru dari suatu brand.
Mereka juga tidak akan secara tiba-tiba melakukan pembelian karena hal tersebut tidak ada dalam anggaran belanjanya yang sudah disusun dengan seksama setiap bulan. Apabila hal tersebut tidak memberi pengaruh besar dalam hidup, maka segera singkirkan keinginan tersebut.
Baca juga: Gaya Hidup Boros Masih Jadi Tantangan Keluarga di Indonesia
Editor: Dika Irawan
Walau memerlukan banyak pengorbanan, gaya hidup ini layak dicoba karena bisa bermanfaat pada kemudian hari. Mengutip dari Wealthsimple, bagi sebagian orang frugal living hanyalah sekadar hidup berberhemat. Misalnya mengumpulkan kupon belanja, membeli barang diskonan dan preloved, dan tinggal di rumah daripada pergi keluar.
Baca juga: 4 Cara Hemat Mengadopsi Gaya Quiet Luxury
Akan tetapi, kenyataannya frugal living lebih daripada itu. Frugal living artinya fokus menekan pengeluaran dan menyusunnya berdasarkan skala prioritas.
Meskipun punya tujuan baik, frugal living bisa terasa berat untuk dilakukan sebagian orang. Terlebih jika diterapkan dengan cara yang sangat ekstrem. Padahal, gaya hidup ini lebih mudah untuk dijalani apabila dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Nah, Genhype, berikut adalah fakta-fakta frugal living.
1. Anti Boros
Mengutip dari The Savvy Dollar, hemat dalam konteks frugal living didefinisikan sebagai kecermatan dalam menggunakan sumber daya seperti makanan, uang, waktu, serta menghindari segala jenis pemborosan yang tidak perlu. Dalam frugal living juga tidak akan ada istilah lapar mata saat belanja karena kita tahu mana kebutuhan yang penting dan tidak.Menerapkan frugal living artinya tahu nilai atau value dari suatu benda. Dengan demikian, kita tahu barang apa saja yang harus dibeli dan bagaimana barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan bermanfaat dalam jangka waktu panjang.
2. Atur Rencana Keuangan
Kunci utama dalam menerapkan frugal living adalah membuat perencanaan keuangan yang matang, sehingga dapat menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghemat pengeluaran. Menyusun rencana keuangan bisa dimulai dengan mencatat atau merinci seluruh pemasukan dan pengeluaran dalam sebulan. Kemudian, buat daftar kebutuhan dan tagihan yang harus dibayar.Selanjutnya total pemasukan dikurangi dengan seluruh kebutuhan. Sisa uang pemasukan yang sudah dikurangi kebutuhan dan tagihan bisa kamu sisihkan untuk dana darurat, tabungan, dan investasi. Hal ini penting sekali untuk mencegah ketidakstabilan finansial karena hal-hal darurat yang kemungkinan bisa terjadi.
3. Buat Skala Prioritas
Orang yang menjalankan frugal living akan membuat anggaran belanjanya berdasarkan skala prioritas. Mereka benar-benar tahu harus menghabiskan uang untuk apa dan apakah penting atau tidak. Saat belanja bulanan, kamu bisa melakukan budgeting dengan menyusun daftar barang-barang yang akan dibeli. Kemudian susun dengan urutan barang yang penting sampai ke barang yang tidak terlalu penting.4. Siapkan Strategi Menabung
Bagi sebagian orang, membiasakan diri untuk menabung bisa terasa berat. Terlebih jika uang yang ingin ditabung nominalnya besar. Sebab, seringkali kita berpikir menabung dalam jumlah besar akan memberikan hasil yang besar dalam waktu singkat. Namun, dalam melakukan hal ini ada banyak hal juga yang harus dikorbankan.Supaya kegiatan menabung terasa lebih mudah, cobalah lakukan dengan cara menyenangkan. Misalnya menabung dengan konsep challenge calendar. Kamu bisa menyisihkan uang setiap hari dengan nominal yang sama dengan tanggal dan hari tersebut. Misalnya tanggal 1, menabung sebesar Rp1.000, tanggal 2 sebesar Rp2.000 dan begitu seterusnya. Kalau kamu ingin tangangan, jumlahnya bisa dilipat gandakan pada bulan selanjutnya.
5. Menetapkan Value
Value atau nilai dari setiap barang merupakan hal penting bagi seorang frugal living. Mereka paham betul bahwa meskipun suatu barang harganya mahal. Namun, punya value yang tinggi bagi kehidupan dan tujuannya, maka itu adalah pilihan yang tepat untuk mendapatkannya. Misalnya membeli barang mahal yang berkualitas bisa dipakai bertahun-tahun.Menerapkan frugal living artinya kamu tidak ikut-ikutan belanja suatu benda hanya karena item tersebut sedang tren. Sebaliknya, biasanga mereka tak punya banyak koleksi barang, tapi barang apapun yang dimilikinya biasanya punya kualitas yang tinggi.
6. Gaya Hidup Minimalis
Frugal living juga berarti menerapkan gaya hidup minimalis. Kamu bisa menyeleksi barang yang sudah jarang digunakan, tapi masih berfungsi dengan baik untuk kemudian dijual kembali di sejumlah platform, seperti komunitas online atau e-commerce. Selain membuat rumah lebih lega, kamu bisa mendapat tambahan penghasilan dari penjualan barang-barang tersebut.Selain itu terapkan juga prinsip tersebut saat membeli barang. Kamu bisa membeli barang preloved yang lebih murah dari harga barang baru. Apabila matamu cukup jeli, kamu bisa mendapatkan barang dengan harga lebih murah, namun kualitasnya hampir sama dengan barang baru. Selain itu, menjual dan membeli barang preloved juga termasuk salah satu upaya menjaga lingkungan loh!
7. Merasa Cukup
Seseorang yang menerapkan frugal living akan selalu merasa cukup atas apa yang sudah dimilikinya. Dengan begitu dia bisa membatasi pengeluarannya dan tidak tergiur dengan tren dan iklan yang mempromosikan suatu benda. Misalnya, ponsel keluaran terbaru atau koleksi pakaian terbaru dari suatu brand.Mereka juga tidak akan secara tiba-tiba melakukan pembelian karena hal tersebut tidak ada dalam anggaran belanjanya yang sudah disusun dengan seksama setiap bulan. Apabila hal tersebut tidak memberi pengaruh besar dalam hidup, maka segera singkirkan keinginan tersebut.
Baca juga: Gaya Hidup Boros Masih Jadi Tantangan Keluarga di Indonesia
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.