Twitter Siapkan Fitur Baru Untuk Lowongan Kerja Mirip Linkedin dan Jobstreet
24 July 2023 |
18:08 WIB
Platform media sosial milik Elon Musk, Twitter disebut-sebut akan segera meluncurkan fitur pencarian kerja bernama Twitter Hiring. Mengutip dari Tech Crunch, fitur ini memungkinkan para pelaku bisnis, seperti organisasi dan perusahaan yang terverifikasi untuk memasang lowongan kerja di profil mereka.
Meski belum diumumkan secara resmi, sejumlah organisasi yang sudah terverifikasi dengan centang emas telah memasang lowongan kerja di bio profil perusahaan mereka. Di samping itu, Twitter juga telah membuat akun resmi Twitter Hiring, namun belum ada cuitan apapun.
Baca juga: Elon Musk Siap Rebranding Twitter, Ini Makna Logo X & Fitur-fiturnya
Apabila pengguna Twitter mengeklik lowongan kerja yang dipasang di profil suatu organisasi, maka akan diarahkan langsung ke situs resmi perusahaan. Kemudian pengguna bisa mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai lowongan kerja yang tersedia dan bagaimana cara mendaftarnya.
Twitter juga memperbolehkan organisasi yang sudah terverifikasi tersebut untuk memasang maksimal hingga lima lowongan pekerjaan di profil mereka. Selain itu, tampaknya organisasi tidak perlu membayar biaya tambahan untuk mengakses fitur tersebut.
Adam Ryan selaku CEO Workweek, memaparkan bahwa fitur Twitter Hiring sudah termasuk ke dalam paket Verified for Organizations dengan tarif sebesar US$1.000 per bulan.
Adapun Niwa Owji, seorang peneliti aplikasi, telah mengunggah screenshot yang menampilkan detail mengenai fitur baru ini. Disebutkan bahwa Twitter merilis fitur ini sebagai cara untuk menambah layanan bagi organisasi yang terverifikasi dalam kebutuhan rekrutmen talenta baru bagi perusahaan mereka.
Dalam screenshot tersebut juga dijelaskan bahwa Twitter mengizinkan organisasi untuk memasukkan semua lowongan pekerjaan mereka ke platform dengan menghubungkannya ke feed ATS atau XML yang didukung, sehingga proses penambahan lowongan kerja jadi lebih cepat.
Sebelumnya Elon Musk memang sudah memberikan bocoran mengenai kemungkinan adanya fitur Twitter Hiring ini sejak Mei 2023 lalu. Saat itu, bos Tesla tersebut sedang menanggapi cuitan seorang pengguna yang menyarankan supaya Twitter mengembangkan fitur kencan. "Ide yang menarik, mungkin lowongan pekerjaan juga," kata Musk.
Dengan dirilisnya fitur Twitter Hiring ini, Twitter diprediksi akan bersaing dengan sejumlah platform pencari kerja seperti LinkedIn, Jobstreet, dan Indeed. Tak lama setelah dibeli oleh Musk, platform ini juga telah mengakuisisi startup job matching bernama Laskie.
Akuisisi ini mungkin telah mendorong Twitter untuk mengembangkan dan merilis fitur lowongan pekerjaan untuk memperluas layanannya di dunia pencarian kerja. Apabila Twitter benar-benar meluncurkan platform pencarian kerja, ini tentu bisa meningkatkan pendapatan dan interaksi pengguna Twitter.
Penggunaan hashtag dalam setiap postingan lowongan kerja bisa membantu mempertemukan organisasi yang menyediakan perkerjaan dan para pencari kerja. Selain itu, fitur retweet juga akan membantu menyebarkan postingan lowongan kerja kepada lebih banyak orang.
Secara keseluruhan, fitur ini akan mendorong proses rekrutmen yang lebih personal dan interaktif, serta memberi kesempatan kepada kandidat untuk berinteraksi lebih banyak dengan organisasi dan memahami budaya kerja mereka.
Baca juga: Perubahan Logo Twitter dari Masa ke Masa, Sempat Hijau, Berubah Biru, kini Hitam Putih
Sementara itu, Twitter juga sedang dalam proses rebranding untuk mengganti logo burung biru mereka yang ikonik, menjadi logo X. Elon Musk dan CEO Twitter, Linda Yaccarino juga mengisyaratkan akan merilis fitur baru yang lebih luas dan tak terbatas pada platform ini.
Editor: Fajar Sidik
Meski belum diumumkan secara resmi, sejumlah organisasi yang sudah terverifikasi dengan centang emas telah memasang lowongan kerja di bio profil perusahaan mereka. Di samping itu, Twitter juga telah membuat akun resmi Twitter Hiring, namun belum ada cuitan apapun.
Baca juga: Elon Musk Siap Rebranding Twitter, Ini Makna Logo X & Fitur-fiturnya
Apabila pengguna Twitter mengeklik lowongan kerja yang dipasang di profil suatu organisasi, maka akan diarahkan langsung ke situs resmi perusahaan. Kemudian pengguna bisa mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai lowongan kerja yang tersedia dan bagaimana cara mendaftarnya.
Twitter juga memperbolehkan organisasi yang sudah terverifikasi tersebut untuk memasang maksimal hingga lima lowongan pekerjaan di profil mereka. Selain itu, tampaknya organisasi tidak perlu membayar biaya tambahan untuk mengakses fitur tersebut.
Adam Ryan selaku CEO Workweek, memaparkan bahwa fitur Twitter Hiring sudah termasuk ke dalam paket Verified for Organizations dengan tarif sebesar US$1.000 per bulan.
Adapun Niwa Owji, seorang peneliti aplikasi, telah mengunggah screenshot yang menampilkan detail mengenai fitur baru ini. Disebutkan bahwa Twitter merilis fitur ini sebagai cara untuk menambah layanan bagi organisasi yang terverifikasi dalam kebutuhan rekrutmen talenta baru bagi perusahaan mereka.
Dalam screenshot tersebut juga dijelaskan bahwa Twitter mengizinkan organisasi untuk memasukkan semua lowongan pekerjaan mereka ke platform dengan menghubungkannya ke feed ATS atau XML yang didukung, sehingga proses penambahan lowongan kerja jadi lebih cepat.
Sebelumnya Elon Musk memang sudah memberikan bocoran mengenai kemungkinan adanya fitur Twitter Hiring ini sejak Mei 2023 lalu. Saat itu, bos Tesla tersebut sedang menanggapi cuitan seorang pengguna yang menyarankan supaya Twitter mengembangkan fitur kencan. "Ide yang menarik, mungkin lowongan pekerjaan juga," kata Musk.
Dengan dirilisnya fitur Twitter Hiring ini, Twitter diprediksi akan bersaing dengan sejumlah platform pencari kerja seperti LinkedIn, Jobstreet, dan Indeed. Tak lama setelah dibeli oleh Musk, platform ini juga telah mengakuisisi startup job matching bernama Laskie.
Akuisisi ini mungkin telah mendorong Twitter untuk mengembangkan dan merilis fitur lowongan pekerjaan untuk memperluas layanannya di dunia pencarian kerja. Apabila Twitter benar-benar meluncurkan platform pencarian kerja, ini tentu bisa meningkatkan pendapatan dan interaksi pengguna Twitter.
Penggunaan hashtag dalam setiap postingan lowongan kerja bisa membantu mempertemukan organisasi yang menyediakan perkerjaan dan para pencari kerja. Selain itu, fitur retweet juga akan membantu menyebarkan postingan lowongan kerja kepada lebih banyak orang.
Secara keseluruhan, fitur ini akan mendorong proses rekrutmen yang lebih personal dan interaktif, serta memberi kesempatan kepada kandidat untuk berinteraksi lebih banyak dengan organisasi dan memahami budaya kerja mereka.
Baca juga: Perubahan Logo Twitter dari Masa ke Masa, Sempat Hijau, Berubah Biru, kini Hitam Putih
Sementara itu, Twitter juga sedang dalam proses rebranding untuk mengganti logo burung biru mereka yang ikonik, menjadi logo X. Elon Musk dan CEO Twitter, Linda Yaccarino juga mengisyaratkan akan merilis fitur baru yang lebih luas dan tak terbatas pada platform ini.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.