Ilustrasi kondisi vitiligo. (Sumber gambar : Freepik)

Dokter Terdiagnosis Vitiligo Pasca Konsumsi Suplemen MLM, Cek Gejala & Penyebabnya

17 July 2023   |   10:37 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Viral di media sosial seorang dokter sekaligus konten kreator, Salma Kyana, menerima diagnosis vitiligo setelah mengonsumsi suplemen. Kondisi perubahan warna kulit dengan timbulnya bercak putih itu didapatkannya dari produk yang ditawarkan agen pemasaran berjenjang atau multi level marketing (MLM). 

Dalam laman media sosial TikToknya, Salma bercerita kalau suplemen itu terbuat dari herbal atau ekstrak tumbuh-tumbuhan. Dia mengonsumsinya pada 2019 lalu. “Suplemen itu dijual sama MLM, bukan dapat dari dokter, apoteker, perawat, atau apotek. Dari orang biasa yang jadi sales agen MLM. Kebetulan teman aku sendiri,” ungkapnya, dikutip Hypeabis.id, Senin (17/7/2023). 

Baca juga: Kenali Gejala & Cara Mengatasi Penyakit Kulit Vitiligo

Sebagai pelajaran, Salma pun mengimbau agar masyarakat tidak asal mengonsumsi suplemen atau obat secara asal, tanpa direkomendasikan dokter maupun tenaga medis lainnya. “Jangan mau minum apa-apa dari orang yang nawarin bukan tenaga medis. Mereka enggak tahu ilmunya, interaksi obat. Kalau ada efek samping mereka enggak tanggung jawab,” imbau Puteri Indonesia DKI Jakarta Favorit 2023 itu. 

Menurut Salma, kehati-hatian diperlukan dalam mengonsumsi obat, terutama mereka yang ternyata memiliki autoimun, kondisi dimana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri. Dalam kasus vitiligo, yang diserang yakni melanosit atau sel pembentuk melanin, pigmen pada kulit. Alhasil, kulit berubah warna menjadi putih susu pada beberaoa bagian tubuh. 

Dia tidak memungkiri vitiligo merupakan penyakit multifaktorial. Sebagian besar dipengaruhi faktor genetik dan sebagian lainnya oleh lingkungan. Salma terlahir dengan genetik autoimun. Pamannya memiliki vitiligo dan ayahnya menyandang lupus.

Sayangnya, Salma baru tahu kalau vitiligo dipengaruhi faktor lingkungan yang bisa menjadi pencetus kondisi tersebut muncul dan gejalanya bermanifestasi. “Dalam kasus aku triggernya obat MLM,” tegasnya.

 

Salma Kyana yang mengalami vitiligo. (Sumber gambar : tangkapan layar TikTok @salmakyn)

Salma Kyana yang mengalami vitiligo. (Sumber gambar : tangkapan layar TikTok @salmakyn)


Mengenal Vitiligo

Vitiligo bisa dialami siapapun. Namun, risiko tinggi dialami mereka yang memiliki penyait autoimun seperti lupus, anemia, diabetes tipe 1, penyakit Addison, psoriasis, artritis reumatoid, dan penyaikit tiroid. 

Mengutip Cleveland Clinic, kondisi ini dimulai dengan beberapa makula atau bercak putih kecil yang secara bertahap dapat menyebar ke seluruh tubuh. Biasanya bercak putih itu pertama kali timbul di tangan, lengan bawah, siku, kaki, dan wajah.

Kendati demikian, dapat berkembang di bagian lainya seperti lapisan lembab atau selaput lendir (di mulut, hidung, alat kelamin, area dubur). Kemudian, mata dan telinga bagian dalam. Tambalan itu berubah menjadi merah muda dan semakin putih dari waktu ke waktu. 

Bentuknya bisa tidak beraturan dan ukurannya bervariasi, tergantung pada jenis vitiligo yang dimiliki. Umumnya, penderita vitiligo tidak mengalami rasa sakit saat timbul bercak. Namun, dalam beberapa kasus, kamu mungkin merasa gatal saat bercak mulai tumbuh. 

Ya, vitiligo memiliki setidaknya 6 jenis. Pertama yakni vitiligo umum yang menyebabkan makula muncul di sejumlah bagian tubuh. Kedua, segmental. Jenis ini hanya mempengaruhi satu sisi tubuh atau satu area, seperti tangan atau wajah. 

Ketiga vitiligo mukosa yang memengaruhi selaput lendir mulut atau alat kelamin. Keempat, vitiligo fokal adalah jenis langka di mana makula berkembang di area kecil dan tidak menyebar dalam pola tertentu dalam satu hingga dua tahun.

Kelima, trikoma yang menyebabkan bullseye dengan bagian tengah berwarna putih atau tidak berwarna, kemudian area dengan pigmentasi lebih terang, dan area dengan warna kulit alami. Keenam universal yang merupakan jenis vitiligo yang langka. Ini menyebabkan lebih dari 80 persen kulit tidak memiliki pigmen.

Sejauh ini, autoimun dan genetik memang dikaitkan dengan kemunculan vitiliho. Kendati demikian, kondisi ini juga bisa dipicu karena stres emosional atau stres fisik pada tubuh, terutama setelah cedera. 

Lingkungan juga bisa menjadi pemicu timbulnya vitiligo. Faktor-faktor seperti radiasi ultraviolet dan paparan bahan kimia beracun dapat memengaruhi fungsi sel melanosit yang dimiliki.

Baca juga: Jangan Asal, Perhatikan Hal Ini Saat Konsumsi Suplemen Imunitas

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Mengenal Istilah Barbenheimer yang Viral, Ketika Film Barbie & Oppenheimer Rilis Berbarengan

BERIKUTNYA

Orang Tua jangan Khawatir, Begini Cara Guru Tuntun Siswa Beradaptasi di Sekolah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: