Strategi Tingkatkan Daya Saing Perempuan Pelaku Usaha

Peran perempuan pelaku UMKM dalam mendorong perekonomian nasional memang terbilang cukup esensial. Ini terlihat dari data Kemenkop UMKM yang menunjukkan dari total 65,5 juta UMKM, terdapat 64 juta usaha mikro di Indonesia dan lebih dari setengahnya atau 60 persennya dimiliki dan dikelola oleh perempuan.

Dengan jumlah yang terbilang cukup besar ini maka penting bagi para perempuan pelaku usaha untuk dapat meningkatkan daya saing dalam mengembangkan bisnisnya sehingga makin mendapatkan panggung dan menjadi pilihan masyarakat.

Untuk itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA RI) dan UPRINTIS (komunitas pemberdayaan perempuan UMKM) bersama Tokopedia berkolaborasi meluncurkan Modul Perempuan Maju Digital.

Baca juga: Ingin Buka Usaha? Berikut Kiat Sukses Bagi Perempuan Berbisnis Online

Menteri PPPA RI, Bintang Puspayoga mengatakan, peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender merupakan salah satu agenda prioritas yang dimandatkan oleh Presiden RI.

Hal ini karena partisipasi yang setara dari perempuan dan laki-laki merupakan kunci kesejahteraan suatu bangsa. Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2023 mencatat bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan mencapai 54,4 persen, sedangkan laki-laki sudah mencapai 83,98 persen. Partisipasi kerja perempuan perlu ditingkatkan melalui pemberdayaan ekonomi.

“Perempuan adalah penopang ekonomi nasional. Untuk mendorong keterlibatan lebih banyak perempuan dalam ekonomi nasional, kita butuh berkolaborasi salah satunya melalui pemanfaatan digital,” ujarnya.

Menurut Bintang, ekonomi digital menjadi masa depan dunia sehingga peluncuran modul ini diharapkan membantu meningkatkan keterampilan digital perempuan pelaku usaha sehingga bisa berdaya secara maksimal.

Sementara itu, Founder UPRINTIS Indonesia, Novita Hardini menjelaskan ada berbagai tantangan yang dihadapi para perempuan pelaku usaha mulai dari menambah pendapatan keluarga, pelatihan kewirausahaan yang terbatas, kemandirian dalam pengambilan keputusan bisnis, pencatatan keuangan, meningkatkan skala usaha dan masih banyak lagi.

Menurutnya, perjuangan perempuan untuk merdeka yang benar-benar merdeka tidaklah mudah, caranya hanya dengan terus berupaya meningkatkan keterampilan diri, terutama keterampilan berwirausaha.

Terdapat berbagai topik bahasan dalam Modul Perempuan Maju Digital yang merupakan hasil kerja sama Tokopedia, KemenPPPA RI dan UPRINTIS. Mulai dari 10 langkah awal pemberdayaan bisnis milik perempuan, e-commerce membuat perempuan sukses dalam ekonomi digital, cara memajukan bisnis milik perempuan, hingga hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi perempuan pengusaha di era digital.

Modul Perempuan Maju Digital dapat diakses secara gratis lewat Pusat Edukasi Seller Tokopedia. Modul ini juga disosialisasikan ke perempuan pelaku UMKM lewat Kelas Perempuan Maju Digital (KPMD) yang rutin diadakan di berbagai daerah di Indonesia.

Wakil Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Hilmi Adrianto mengatakan, KPMD adalah turunan inisiatif Hyperlocal Tokopedia yang bertujuan meningkatkan daya saing pelaku UMKM agar punya kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang, tanpa harus pindah ke ibukota.

Selain KPMD, Tokopedia bersama pemerintah terus membantu perempuan pelaku UMKM mendapatkan izin usaha atau Nomor Induk Berusaha (NIB) secara online. Sepanjang 2022, Tokopedia dan pemerintah telah membantu lebih dari 5.000 pelaku UMKM, termasuk perempuan, mendaftar NIB.

Baca juga: Intip Cerita & Kiat Sukses Owner BohoPanna Jadi Pengusaha Perempuan

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla