Gen Z (sumber Foto: Freepik)

Gen Z Diprediksi Akan jadi Penggerak Ekonomi Indonesia

12 July 2023   |   13:00 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Indonesia saat ini memasuki era bonus demografi dengan periode puncak pada 2020-2030, di mana penduduk usia produktif 15-64 tahun akan lebih besar dibandingkan dengan penduduk non-produktif usia kurang dari 15 tahun dan 65 tahun ke atas, dengan proporsi lebih dari 60?ri total penduduk Indonesia.

Mugia Bayu Raharja peneliti dari Pusat Riset Kependudukan BRIN memaparkan ada beberapa generasi yang akan dominan pada era ini. Pertama, generasi Milenial ada sekitar 25,87?ri total populasi, kemudian Generasi Z yang mendominasi dengan jumlah sekitar 74,93 juta jiwa atau 27,94?ri total populasi, terakhir Generasi Alfa sekitar 100,88?ri total populasi di Indonesia.

Baca juga: 5 Poin & Strategi Penting Sebelum Brand Masuk ke Pasar Gen Z

“Tampaknya Generasi Z kelahiran 1997-2012 akan menjadi generasi yang dominan selama era bonus demografi diikuti oleh Generasi Milenial dan kemungkinan Generasi Alfa,” kata Bayu.

Dia menambahkan, sebagai generasi yang paling dominan pada saat Indonesia menikmati bonus demografi. Proyeksi jumlah populasi Gen Z akan sangat bergantung pada faktor-faktor seperti tingkat kelahiran, tingkat kematian, dan migrasi.
 
“Gen Z diprediksi akan menjadi penggerak dan kekuatan bagi ekonomi di Indonesia,” kata Bayu.

Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan bonus demografi ini dengan baik supaya bisa melakukan percepatan pembangunan dengan dukungan SDM usia produktif yang melimpah. 

Beberapa kontribusi yang dapat diberikan oleh generasi Z saat Indonesia mulai memasuki bonus demografi 2030 adalah kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi, mengembangkan industri kreatif, serta memberikan pengaruh pada budaya dan sikap masyarakat.

Meski begitu, apabila bonus demografi tidak dimanfaatkan dengan baik, terdapat risiko pengangguran yang tinggi. Penciptaan lapangan kerja masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Sebagian besar masyarakat belum puas dengan upaya pemerintah dalam mengatasi pengangguran. 

“Dengan kondisi tersebut, situasi sulit akan semakin dihadapi generasi muda terutama Gen Z dalam mendapatkan pekerjaan,” ujar Bayu.

Oleh karenanya, penting untuk mempersiapkan generasi Z supaya dapat beradaptasi saat Indonesia memasuki era bonus demografi. Caranya dengan meningkatkan kualitas SDM, memperoleh keterampilan yang berkualitas, dan mendorong para Gen Z untuk berkarier atau membangun bisnis sendiri.

"Persiapan untuk menyambut bonus demografi harus dimulai dengan memperkuat dan meningkatkan kualitas SDM demi mendorong pertumbuhan ekonomi sebelum rasio ketergantungan di Indonesia kembali meningkat," ujar Bayi.

Meningkatkan kualitas SDM bisa dimulai dengan dengan mempersiapkan sistem pendidikan yang memadai. Selanjutnya generasi Z JUGA harus memiliki keterampilan yang berkualitas untuk menghadapi era bonus demografi dan perubahan teknologi yang sangat cepat dan dinamis.

"Setelah SDM-nya tersedia, kemudian bisa didorong dan didukung untuk membangun bisnis sendiri dan berperan dalam pengembangan industri kreatif," kata Bayu.

Terakhir Bayu menyampaikan, yang tak kalah penting generasi Z juga harus menjaga kesehatan dan mengelola stres dengan baik agar dapat menghadapi tantangan yang mungkin terjadi.

Baca juga: Rizky Arief, Gen Z Di Balik Produk Parfurm Unik Orgsm yang Laris Manis

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Masalah Kesehatan, Ozzy Osbourne Kembali Batalkan Konser di Festival Musik Power Trip 

BERIKUTNYA

5 Resep Makanan Teka-Teki MPLS, dari Dewi Sri Berjemur sampai Ikan Masuk Angin

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: