Milenial & Gen Z Jadi Pangsa Pasar Properti Terbesar Saat Ini
01 September 2021 |
11:27 WIB
Perubahan demografis yang terjadi saat ini membuat generasi milenial dan gen Z bersiap menjadi pembeli properti berikutnya. Hal ini sejalan dengan hasil Riset Tren Pasar Properti semester I tahun 2021 dari perusahaan teknologi yang bergerak di bidang properti (PropTech), Lamudi.co.id.
Dalam riset tersebut ditemukan bahwa selama 5 tahun terakhir ini, demografis pencari properti usia 25 tahun sampai 45 tahun meningkat dan dipimpin oleh mereka yang ada pada umur 25 tahun sampai 34 tahun sebagai kelompok pencari properti yang terbanyak.
Kelompok demografi ini mengalami kenaikan 781% sejak 2016 dan hingga semester I tahun 2021, dan menjadi 30,% pengguna platform baik melalui smartphone, desktop, ataupun perangkat lainnya. Sementara pembeli berusia 18 sampai 24 tahun berada di peringkat kedua berlomba ketat di 26,7%. Kemudian grup usia 35 sampai 44 tahun di 20,6%.
Riset tersebut menyebutkan kelompok usia 18 sampai 24 tahun adalah mereka yang ada dalam tahap scouting, belum memiliki kekuatan ekonomi namun telah bercita-cita untuk memiliki rumah sendiri.
Adapun kelompok usia 25 sampai 34 mayoritas telah mencapai stabilitas finansial dan baru membina rumah tangga atau mulai berkeluarga. Pasalnya, hunian menjadi kebutuhan yang krusial bagi grup keluarga baru ini.
Sementara pencari ketiga terbanyak berasal dari kelompok usia 35 sampai 44 tahun yang sebagian besar telah berpengalaman dalam hal jual-beli properti namun terus berusaha mencari investasi yang lebih baik lagi.
“Melihat tren mengenai properti saat ini, sangat terlihat bahwa kepemilikan rumah atau properti bentuk lain adalah pencapaian yang membanggakan bagi generasi milenial. Bukan hal yang mudah untuk dicapai orang-orang seumurannya dan ini menjadi bentuk pembuktian diri atau self actualization,” ujar VP Corporate Sales Lamudi.co.id Michael Ignetius Kauw.
Sayangnya, pencari properti di kelompok usia ini dinilai masih kesulitan memiliki rumah sendiri. Masih banyak stigma mengenai prioritas yang lebih tinggi untuk mencari pengalaman dan kesenangan jangka pendek. Namun, terlihat bahwa sebenarnya kepemilikan properti masih menjadi salah satu prioritas generasi ini.
Meski demikian, Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Arief Sabaruddin mengatakan pada dasarnya tidak sulit bagi kalangan milenial untuk mendapatkan rumah.
“Paling penting adalah adanya kemauan terlebih dahulu, sebab pemerintah sudah memberikan fasilitas khusus agar generasi ini bisa membiayai kepemilikan rumahnya. Sampai sekarang program rumah subsidi masih ada,” ujarnya.
PUPR sendiri mencatat 617.425 unit tapak subsidi sudah terjual. Dari 109.253 pendaftar rumah subsidi 32,68 persennya adalah mereka yang berada di umur 26 sampai 30 tahun diikuti oleh umur 19 sampai 25 tahun di 24,93 persen.
Editor: Fajar Sidik
Dalam riset tersebut ditemukan bahwa selama 5 tahun terakhir ini, demografis pencari properti usia 25 tahun sampai 45 tahun meningkat dan dipimpin oleh mereka yang ada pada umur 25 tahun sampai 34 tahun sebagai kelompok pencari properti yang terbanyak.
Kelompok demografi ini mengalami kenaikan 781% sejak 2016 dan hingga semester I tahun 2021, dan menjadi 30,% pengguna platform baik melalui smartphone, desktop, ataupun perangkat lainnya. Sementara pembeli berusia 18 sampai 24 tahun berada di peringkat kedua berlomba ketat di 26,7%. Kemudian grup usia 35 sampai 44 tahun di 20,6%.
Riset tersebut menyebutkan kelompok usia 18 sampai 24 tahun adalah mereka yang ada dalam tahap scouting, belum memiliki kekuatan ekonomi namun telah bercita-cita untuk memiliki rumah sendiri.
Adapun kelompok usia 25 sampai 34 mayoritas telah mencapai stabilitas finansial dan baru membina rumah tangga atau mulai berkeluarga. Pasalnya, hunian menjadi kebutuhan yang krusial bagi grup keluarga baru ini.
Sementara pencari ketiga terbanyak berasal dari kelompok usia 35 sampai 44 tahun yang sebagian besar telah berpengalaman dalam hal jual-beli properti namun terus berusaha mencari investasi yang lebih baik lagi.
“Melihat tren mengenai properti saat ini, sangat terlihat bahwa kepemilikan rumah atau properti bentuk lain adalah pencapaian yang membanggakan bagi generasi milenial. Bukan hal yang mudah untuk dicapai orang-orang seumurannya dan ini menjadi bentuk pembuktian diri atau self actualization,” ujar VP Corporate Sales Lamudi.co.id Michael Ignetius Kauw.
Sayangnya, pencari properti di kelompok usia ini dinilai masih kesulitan memiliki rumah sendiri. Masih banyak stigma mengenai prioritas yang lebih tinggi untuk mencari pengalaman dan kesenangan jangka pendek. Namun, terlihat bahwa sebenarnya kepemilikan properti masih menjadi salah satu prioritas generasi ini.
Meski demikian, Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Arief Sabaruddin mengatakan pada dasarnya tidak sulit bagi kalangan milenial untuk mendapatkan rumah.
“Paling penting adalah adanya kemauan terlebih dahulu, sebab pemerintah sudah memberikan fasilitas khusus agar generasi ini bisa membiayai kepemilikan rumahnya. Sampai sekarang program rumah subsidi masih ada,” ujarnya.
PUPR sendiri mencatat 617.425 unit tapak subsidi sudah terjual. Dari 109.253 pendaftar rumah subsidi 32,68 persennya adalah mereka yang berada di umur 26 sampai 30 tahun diikuti oleh umur 19 sampai 25 tahun di 24,93 persen.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.