Gen Z dalam Dunia Kerja (Sumber Foto: Freepik)

Ternyata Ini Preferensi Karier & Style Kerja Idaman Gen Z di Indonesia

12 July 2023   |   14:00 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Indonesia saat ini memasuki era bonus demografi dengan periode puncak 2020-2030, di mana penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif. Penduduk yang dikategorikan usia produktif yakni Gen Y, Gen Z, dan Gen Alpha.

Menurut data Pusat Riset Kependudukan BRIN ada beberapa generasi yang akan dominan pada era bonus demografi. Pertama, generasi milenial sekitar 25,87 persen dari total populasi. Kedua, generasi Z sekitar 74,93 juta jiwa atau 27,94 persen dari total populasi. Ketiga, generasi alfa sekitar 100,88 persen dari total populasi di Indonesia.

Baca juga: Gen Z Diprediksi Akan jadi Penggerak Ekonomi Indonesia

Apabila bonus demografi ini dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah, maka bisa menjadi modal penting untuk menuju 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045. Namun, jika tidak dikelola dengan baik justru dapat menjadi beban bagi negara dengan banyaknya jumlah pengangguran.

Dalam mengoptimalkan bonus demografi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu dengan mengembangkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja. Dunia karier pun dalam waktu dekat akan mengalami peralihan dari generasi Y atau milenial, ke generasi Z.

Meskipun jarak usianya berdekatan, kedua generasi tersebut memiliki preferensi yang berbeda dalam bekerja. Umumnya Gen Z sangat dekat dengan dunia digital, apapun bidang pekerjaannya pasti ditunjang oleh kecanggihan teknologi.

Misalnya pekerja kantoran, tenaga pendidik, bahkan seniman tentu membutuhkan perangkat komputer untuk menginput dan menyimpan data, serta mendukung kebutuhan lainnya. Sukmadiarti Perangin-angin, Konsultan SDM dari Positive Consulting, memaparkan karakteristik Gen Z dalam dunia kerja.

“Di dunia kerja biasanya gen Z sangat suka hal baru yang menantang dan tidak monoton, perusahaan bisa memfasilitasi dengan mengadakan pelatihan atau pergantian posisi,” kata Sukma.

Menurutnya Generasi Z memiliki karakter bebas dan suka tantangan dalam dunia kerja. Meski begitu, mereka juga memiliki kebutuhan untuk mendapat penerimaan dan dukungan terhadap hal yang sedang dikerjakan. Dalam hal ini perusahaan bisa memberi penghargaan berupa apresiasi, seperti pujian atau kesempatan untuk naik ke jenjang karier yang lebih tinggi.

Di sisi lain para Gen Z juga sangat suka kebebasan, sistem kerja remote atau work from anywhere (WFA) lebih diminati karena bisa mendongkrak kreativitas. Perusahaan bisa membuat sistem kerja yang fleksibel untuk karyawan yang ingin bekerja di kantor atau di luar. Asalkan tetap memenuhi kewajibannya dalam bekerja.

Namun, karakteristik gen Z yang suka tantangan dan kebebasan juga membuat mereka cenderung suka berpindah-pindah pekerjaan. Misalnya, dengan alasan ingin mendapatkan pengalaman baru dalam bekerja atau justru adanya rasa ketidakpuasan dengan sistem kerja yang sekarang karena tidak memberikan kebebasan untuk berkreasi.

“Ini bisa jadi bahan evaluasi untuk manajemen misalnya dengan memberikan variasi jenis pekerjaan supaya mereka tidak bosan dan terus tertantang dalam bekerja,” kata Sukma.

Baca juga: 5 Poin & Strategi Penting Sebelum Brand Masuk ke Pasar Gen Z

Editor: Dika Irawan 

SEBELUMNYA

5 Jenis Rumput Untuk Menghiasi Taman Depan Rumah

BERIKUTNYA

Digarap Tanpa CGI, Cek 5 Fun Fact Film Oppenheimer Karya Christopher Nolan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: