Konsumsi Musik Streaming Makin Masif, Lagu-lagu Lokal Jadi Favorit Masyarakat
05 July 2023 |
18:26 WIB
1
Like
Like
Like
Seiring dengan makin masifnya perkembangan teknologi dan digitalisasi, konsumsi musik digital di Indonesia juga terus menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data dari International Federation of the Phonographic Industry (IFPI) 2022, jumlah streaming musik di Indonesia mewakili pangsa sebesar 90,6 persen dari total pendapatan musik di Tanah Air.
Pada 2022, total pendapatan musik streaming di Indonesia tercatat mencapai US$75,4 juta. Angka tersebut naik sebesar 36,7 persen dari tahun 2021. Adapun, sepanjang tahun 2019 hingga 2022, tingkat pertumbuhan tahunannya rata-rata sebesar 35 persen per tahun.
Laporan yang sama juga menyebutkan bahwa dari total pendapatan musik streaming tersebut, sebesar 67,9 persen merupakan pendapatan streaming musik berdasarkan iklan, dan 32,1 persen pendapatan berdasarkan pelanggan streaming berbayar.
Baca juga: Kiat Musisi Independen Gaet Pendengar yang Luas
Di sisi lain, laporan e-Conomy SEA 2022 yang dirilis oleh Google, Temasek, Bain & Company menemukan bahwa 38 persen dari populasi di Indonesia menggunakan musik sesuai permintaan setidaknya sekali dalam seminggu.
Laporan itu juga menyebutkan 13 persen pengguna menggunakan layanan musik sesuai permintaan setidaknya selama satu jam per hari. Ini terutama berlaku di daerah perkotaan, di mana 57 persen pengguna digital menggunakan layanan music on-demand.
Country Manager Believe Indonesia, Dahlia Wijaya, mengatakan salah satu faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan streaming musik di Indonesia meningkat adalah distribusi akses internet yang kian baik di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk di kota-kota kecil dan desa-desa.
Dia memaparkan beberapa kota seperti di pulau Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan bahkan Papua sudah memiliki akses internet yang lebih baik, dan mereka juga cenderung memiliki ketertarikan musik lokal yang lebih dinamis.
"Pusat kesenian [musik] ini sebelumnya hanya berfokus di Jakarta atau Surabaya, namun bergeser dan mulai menyebar ke seluruh daerah," katanya dalam keterangan resminya.
Adapun, sejumlah platform musik streaming favorit masyarakat Indonesia yakni Spotify, YouTube (termasuk YouTube Music dan Shorts), Resso, TikTok, Apple Music, dan platform lokal Langit Musik.
Persentase ini meningkat dari kondisi sebelumnya dimana persentase konsumsi musik digital terdiri dari 70 persen musik internasional dan 30 persen musik lokal. Dahlia mengatakan genre lagu yang paling digemari oleh para penikmat musik di Indonesia adalah indonesian-pop.
Genre lain yang juga diminati adalah pop Jawa atau lagu pop yang dibawakan dalam bahasa Jawa. Dahlia menuturkan hal ini utamanya disebabkan oleh proporsi 55 persen penduduk Indonesia merupakan suku Jawa. Adapun, genre lokal lainnya yang juga banyak penggemar kini termasuk pop Minang, musik Batak, musik Sunda, musik Manado, musik Papua, dan musik Ambon.
"Genre yang terus trending secara lokal di YouTube adalah dangdut, pop Jawa, pop Melayu dan K-Pop. K-Pop sangat populer di sini dan telah melampaui pop Jepang, yang masih populer beberapa tahun yang lalu," katanya.
Dahlia mengatakan salah satu faktor utama yang mendorong minat masyarakat dalam mengonsumsi musik lokal adalah peran sebagain platform musik digital yang memang menaruh dukungan khusus kepada musik lokal dan hyperlocal.
Bahkan, sejumlah platform juga membuat playlist dan kampanye khusus seperti Spotify yang membuat #SpotifyIDentitasku pada Oktober 2022, untuk merayakan keragaman budaya dan identitas musik Indonesia.
Selain itu, minat terhadap musik lokal ini juga tidak lepas dari materi lagu yang sangat dekat dengan keseharian masyarakat mulai dari penggunaan bahasa daerah hingga adanya tarian ikonik seperti halnya yang biasa hadir di musik-musik India.
"Penggemar dangdut suka menonton video untuk koreografi, sama seperti mereka suka mendengarkan lagu. Itu sebabnya YouTube adalah platform pilihan mereka," ucap Dahlia.
Baca juga: Wajah Baru Netlabel pada Era Musik Streaming
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Pada 2022, total pendapatan musik streaming di Indonesia tercatat mencapai US$75,4 juta. Angka tersebut naik sebesar 36,7 persen dari tahun 2021. Adapun, sepanjang tahun 2019 hingga 2022, tingkat pertumbuhan tahunannya rata-rata sebesar 35 persen per tahun.
Laporan yang sama juga menyebutkan bahwa dari total pendapatan musik streaming tersebut, sebesar 67,9 persen merupakan pendapatan streaming musik berdasarkan iklan, dan 32,1 persen pendapatan berdasarkan pelanggan streaming berbayar.
Baca juga: Kiat Musisi Independen Gaet Pendengar yang Luas
Di sisi lain, laporan e-Conomy SEA 2022 yang dirilis oleh Google, Temasek, Bain & Company menemukan bahwa 38 persen dari populasi di Indonesia menggunakan musik sesuai permintaan setidaknya sekali dalam seminggu.
Laporan itu juga menyebutkan 13 persen pengguna menggunakan layanan musik sesuai permintaan setidaknya selama satu jam per hari. Ini terutama berlaku di daerah perkotaan, di mana 57 persen pengguna digital menggunakan layanan music on-demand.
Country Manager Believe Indonesia, Dahlia Wijaya, mengatakan salah satu faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan streaming musik di Indonesia meningkat adalah distribusi akses internet yang kian baik di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk di kota-kota kecil dan desa-desa.
Dia memaparkan beberapa kota seperti di pulau Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan bahkan Papua sudah memiliki akses internet yang lebih baik, dan mereka juga cenderung memiliki ketertarikan musik lokal yang lebih dinamis.
"Pusat kesenian [musik] ini sebelumnya hanya berfokus di Jakarta atau Surabaya, namun bergeser dan mulai menyebar ke seluruh daerah," katanya dalam keterangan resminya.
Adapun, sejumlah platform musik streaming favorit masyarakat Indonesia yakni Spotify, YouTube (termasuk YouTube Music dan Shorts), Resso, TikTok, Apple Music, dan platform lokal Langit Musik.
Lagu-lagu lokal makin diminati masyarakat (Sumber gambar: Imtiyaz Ali/Unsplash)
Musik Lokal
Menariknya, minat masyarakat terhadap lagu-lagu musisi lokal juga meningkat. Menurut data perusahaan distributor musik digital Believe pada 2023, selama lima tahun terakhir, persentase konsumsi musik digital di Indonesia terbagi menjadi 40 persen musik lokal dan 60 persen musik internasional.Persentase ini meningkat dari kondisi sebelumnya dimana persentase konsumsi musik digital terdiri dari 70 persen musik internasional dan 30 persen musik lokal. Dahlia mengatakan genre lagu yang paling digemari oleh para penikmat musik di Indonesia adalah indonesian-pop.
Genre lain yang juga diminati adalah pop Jawa atau lagu pop yang dibawakan dalam bahasa Jawa. Dahlia menuturkan hal ini utamanya disebabkan oleh proporsi 55 persen penduduk Indonesia merupakan suku Jawa. Adapun, genre lokal lainnya yang juga banyak penggemar kini termasuk pop Minang, musik Batak, musik Sunda, musik Manado, musik Papua, dan musik Ambon.
"Genre yang terus trending secara lokal di YouTube adalah dangdut, pop Jawa, pop Melayu dan K-Pop. K-Pop sangat populer di sini dan telah melampaui pop Jepang, yang masih populer beberapa tahun yang lalu," katanya.
Dahlia mengatakan salah satu faktor utama yang mendorong minat masyarakat dalam mengonsumsi musik lokal adalah peran sebagain platform musik digital yang memang menaruh dukungan khusus kepada musik lokal dan hyperlocal.
Bahkan, sejumlah platform juga membuat playlist dan kampanye khusus seperti Spotify yang membuat #SpotifyIDentitasku pada Oktober 2022, untuk merayakan keragaman budaya dan identitas musik Indonesia.
Selain itu, minat terhadap musik lokal ini juga tidak lepas dari materi lagu yang sangat dekat dengan keseharian masyarakat mulai dari penggunaan bahasa daerah hingga adanya tarian ikonik seperti halnya yang biasa hadir di musik-musik India.
"Penggemar dangdut suka menonton video untuk koreografi, sama seperti mereka suka mendengarkan lagu. Itu sebabnya YouTube adalah platform pilihan mereka," ucap Dahlia.
Baca juga: Wajah Baru Netlabel pada Era Musik Streaming
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.