Melihat Naik Turun Tren Pyjama Look, Masih Diburu Pencinta Comfort Wear

Tren gaya dengan menginkorporasi piyama sempat naik daun di awal 2017 dan semakin populer pada 2019. Pada tahun tersebut, ada banyak selebriti dunia yang berkeliaran di ruang publik menggunakan piyama, misalnya saja Selena Gomez, Zendaya, Kim Kardashian, hingga Rihanna.

Pada awal hingga pertengahan 2019, piyama set dengan motif unik berbahan mengkilap masih sering dipilih selebriti untuk sekedar hadir di acara non-formal. Kemantapan selebiriti menggunakan piyama sebagai outfit sehari-hari tampaknya mengundang tren tersendiri di kalangan fashionista.

Baca juga: 4 Kiat Padu Padan Gaya Busana Biar Tampil Modis

Satu per satu penggemar mode mulai mengikuti jejak artis tenar dalam menggunakan busana piyama untuk bepergian ke mall atau kafe. Outfit ini memberi kesan pakaian santai dan sopan, tetapi tetap kasual untuk dikenakan ke beberapa tempat.

Alih-alih memisahkan identitas piyama sebagai baju tidur, ide untuk menambah nilai busana ini pun muncul. Mengapa piyama tidak bisa digunakan untuk tidur sekaligus untuk berpergian? Setidaknya dari sanalah ide seorang pendiri brand piyama bernama Sare Studio muncul. Putri Andam Dewi mencetuskan bisnis ini sejak 2015 dengan ide mencari tren mode yang tak lekang waktu atau timeless.

Piyama menjadi pilihan ide wanita yang akrab disapa Andam ini. Bersama rekannya, Andam menemukan hasil riset jika kebanyakan piyama di tahun tersebut dijual dengan bahan yang kurang nyaman dan kurang stylish.

“Dari sana kita tergerak untuk membuat piyama yang bisa dipakai untuk mendukung kegiatan sehari-hari juga, jadi enggak cuma untuk tidur saja. Piyamanya kita buat dengan look yang santai, sopan, dan bisa dikenakan di mana saja,” kata Andam dalam agenda Tokopedia Fashion Week di Wyls’ Kitchen, Jakarta pada Rabu (5/7/2023). Sare Studio cukup visioner membentuk busana piyama trendy sebelum selebriti beramai-ramai mengandrungi tren ini. Setelah tren piyama para selebriti merebak pada 2019, Sare Studio pun mengaku menerima titik tinggi penjualan di masa pandemi awal tersebut.

Tidak hanya terdorong oleh tren selebriti, konsep pakaian piyama ini pun dinilai cocok dengan konsumen yang kala itu banyak melakukan aktivitas di rumah daripada diluar. Sejak merintis bisnis ini, Sare Studio menemui banyak pasang surut selama berbisnis apalagi tren piyama yang naik turun ini tak selalu manis.  

”Kita cukup mengalami itu, sampai kita berpkir apakah kita harus bikin baju pergi ya? Tapi ternyata konsumen sudah paham kalau Sare ini produk baju tidur. Jadi kita terus pertahanankan dengan beberapa strategi penjualan yang lebih variatif dan ternyata memang market-nya masih ada di situ,” kata Andam kepada Hypeabis.id.

Membuat roda bisnis terus memutar pada akar konsepnya, Sare Studio mampu bertahan dan mendapatkan konsumen yang loyal. Penjualan yang cenderung stabil justru membuat Andam ingin mengorek lebih dalam mengenai variasi dan material busananya. Sare Studio menggunakan bahan serat alam yang terurai dan ramah lingkungan.

Desainnya juga dibuat sendiri mempertimbangkan pada style kasual dan timeless. Andam mengaku konsumennya sering menjadikan piyama dari Sare Studio sebagai hadiah kepada rekan dan kerabat. “Kita ada kecenderungan ke arah sana (gifting), karena banyak kosumen yang suka kasih piyama sebagai hadiah untuk acara lahiran, nikah, dan ulang tahun,” kata Andam.

Tren piyama ini sempat menemui pasar manisnya lagi pada 2022. Piyama set dengan potongan longgar hingga loungewear kembali diminati fashionista. Meski naik turun, minat pakaian santai dan pakaian tidur ini diproyeksikan akan terus merangkak. Data Intelo melaporkan akan ada pertumbuhan perlahan tapi pasti di angka 5 persen hingga 2030 mendatang.

Kini, penikmat gaya ini mulai sering mengombinasikan atasan piyama dengan bawahan jeans dan sneakers untuk tampil dengan look casual-edgy. Beberapanya juga menggunakan piyama loosewear dengan sematan aksesoris belt dan hand bag untuk bepergian.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda