Elon Musk (Sumber gambar: Flickr/jiafu fu)

Elon Musk Ungkap Alasan Kebijakan Rate Limit Twitter yang Bikin Kontroversi

04 July 2023   |   18:19 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Elon Musk lagi-lagi membuat kebijakan kontroversial untuk Twitter. Sejak sahamnya dibeli Musk pada Januari 2022, satu demi satu aturan Twitter berubah sesuai dengan kebijakannya. Meski sudah mundur sebagai CEO, Musk tetap mengambil bagian besar dari pengaturan media sosial berlogo burung biru ini.

Kursi CEO sudah beralih ke Linda Yaccarino sejak Juni 2023 lalu. Namun Musk tetap menjadi kepala dalam urusan teknologi yang dijalankan Twitter. Tak heran jika sebagian besar seluk beluk Twitter masih dipegang bos Tesla ini. Terbaru, kebijakan pembatasan melihat unggahan di Twitter sukses memancing kontroversi penggunanya.

Baca juga: Makin Panas, Duel Elon Musk vs Mark Zuckerberg Bakal Digelar di  Colosseum Roma?

Semua itu berawal dari cuitan Musk tentang penggunaan Twitter di pekan terakhir Juni 2023 lalu. “Platform ini mencapai rekor tertinggi sepanjang masa dalam detik pengguna minggu lalu,” kata Musk dikutip dari akun Twitternya @elonmusk. Alih-alih senang, petinggi Space X ini justru khawatir dengan tingginya angka dan waktu pengguna berdiam di Twitter.

Atas hal tersebut, Musk kemudian berinisiatif membuat tarif berbatas. Kebijakan ini membuat penggunanya hanya bisa melihat postingan sejumlah tertentu dalam waktu satu hari. Hingga pada Minggu (2/7/2023), sejumlah pengguna riuh membahas Twitter yang diduga error. Beberapa pengguna menemukan kalimat ‘rate limit excedeed’ yang artinya tarif batas terlampaui.

Rupanya dari sanalah kebijakan Musk tentang tarif berbatas ini bergerak. Mulanya Musk memberi angka berbatas sejumlah 8.000 tweets untuk akun terverifikasi, 800 tweets untuk akun tidak terverifikasi, dan 400 tweets untuk akun baru yang belum terverifikasi.

Kemudan kebijakan itu berubah dengan sejumlah tambahan. Elon Musk mengetok palu untuk batasan melihat unggahan 10.000 tweets untuk akun terverfiikasi, 1.000 tweets untuk akun tidak terverifikasi, dan 500 tweets untuk akun baru.

Dalam cuitan terakhirnya, Musk sempat mengumumkan penurunan tampilan sementara hingga waktu yang belum ditentukan. Akun terverifikasi dibatasi untuk membaca 6.000 unggahan per hari, Sementara akun yang belum terverifikasi dapat membaca maksimal 600 postingan per hari.

Akun baru hanya bisa membaca 300 tweets saja per hari. Kebijakan sementara ini diberlakukan untuk mengatasi pengikisan data dan manipulasi sistem tingkat ekstrem yang sedang terjadi di Twitter saat ini.


Musk Punya Alasan Terkait Kehidupan Nyata

Elon Musk (Sumber gambar: Flickr/Daniel Oberhaus)

Elon Musk (Sumber gambar: Flickr/Daniel Oberhaus)


Tentu saja pembatasan ini memancing pro-kontra di kalangan penggunanya. Bahkan beberapa pengguna mengancam untuk berpindah ke media sosial lain yang memilik konsep mirip seperti Twitter, misalnya Bluesky Social.

Namun Musk justru menganggap keluhan pengguna ini sebagai ironi. Menurutnya, apa yang dilakukannya soal pembatasan tampilan ini merupakan perbuatan baik untuk dunia, khususnya dalam kehidupan nyata penggunanya.

Baca juga: Neuralink Milik Elon Musk Dapat Izin Studi Klinis Implan Chip ke Otak Manusia

Musk melempar sejumlah alasan mengapa tampilan berbatas ini diterapkan. Dalam pandangan Musk, hampir semua penggunanya sangat bergantung dengan media sosial tersebut. “Alasan saya menetapkan batas tampilan adalah karena kita semua adalah pecandu Twitter dan perlu keluar (rumah),” kata Musk.

“Anda terbangun dari trance (ketidaksadaran) yang dalam, menjauh dari telepon untuk melihat teman dan keluarga Anda,” sambungnya di cuitan lain. Hanya dalam waktu 3 hari saja, unggahan Musk sukses memecahkan rekor penayangan postingan.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Menyimak Kisah Karya Dame mit Fächer, Lukisan Terakhir Gustav Klimt yang Laku Rp1,6 Triliun

BERIKUTNYA

Sekolah Sepak Bola Ini Gandeng klub Jepang Cerezo Osaka untuk Lahirkan Bibit Pemain Unggul

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: