Pasangan Suami Istri (Sumber Foto: Freepik)

Rumah Tangga Pun Ada Titik Jenuh, Begini Jalan Tengah Buat Pasangan

04 July 2023   |   18:02 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Bahtera rumah tangga yang dibina bertahun-tahun mungkin tak selamanya harmonis. Ada kalanya pasangan suami istri menemukan titik jenuh. Sebetulnya wajar saat seseorang merasa jenuh atau bosan dalam suatu hubungan. Namun, alangkah baiknya dicari tahu terlebih dulu apa pemicunya.

Sukmadiarti Perangin-angin, Psikolog dari Positive Consulting mengatakan bahwa pasangan harus mencari tahu apakah hanya jenuh dengan keadaan sehari-hari yang monoton atau justru jenuh kepada pasangan.

Menurutnya, saat merasa jenuh kepada pasangan ada kemungkinan rasa cinta di antara keduanya mulai memudar. Jika situasi ini tidak segera ditangani, dampaknya bisa mengurangi keharmonisan rumah tangga.

Baca juga: Waspadai 5 Tanda Kekerasan Terhadap Pasangan yang Masih Dianggap Biasa

Rasa jenuh bisa muncul ketika pasangan suami istri menjalani keseharian yang monoton. Padahal sebetulnya ada banyak fase yang akan dialami dalam menjalani kehidupan rumah tangga, bahkan sejak hari pertama menikah. Mulai dari fase bulan madu, lalu hamil anak pertama, anak kedua, punya cucu, dan seterusnya.

Semua fase dalam kehidupan dan cobaan-cobaan yang menyertainya, membuat suami dan istri terus berkembang. Misalnya, saat punya anak pertama dan saat punya cucu pertama, tentu tantangannya pun berbeda.

"Jadi selalu ada warna yang berbeda dalam pernikahan, bahkan sampai usia tua nanti yang penting jaga perasaan cinta kita kepada pasangan sehingga selalu bersemi dan terjaga," katanya.

Intinya ketika jenuh dengan keadaan sehari-hari, suami istri masih bisa mengatasinya dengan mengenang dan memaknai fase-fase yang dialami selama menjalani rumah tangga.

Bisa juga dengan menghadirkan warna baru dalam hubungan dengan melakukan kegiatan menarik bersama. Namun, bagaimana jika rasa jenuh tersebut dipicu oleh pasangan kita sendiri?

“Jenuh pada pasangan biasanya dipicu oleh rasa cinta yang mulai memudar. Jangankan pasangan yang sudah tua, yang muda juga bisa pudar cintanya kalau tidak dipupuk terus," kata Sukma.


Hal-hal yang bisa memudarkan cinta salah satunya adalah luka lama yang dipendam. Misalnya saat terjadi konflik yang tidak terselesaikan dengan baik, kita tidak bisa melupakan luka tersebut dengan mudah sehingga rasa sakitnya dipelihara terus.

"Kalau ingin terus menumbuhkan cinta sampai tua, ketika ada luka segera obati dengan pemaafan," jelasnya.

Apabila mau berbesar hati memaafkan kesalahan pasangan, ikatan antara keduanya bisa semakin kuat. Dengan begitu kehidupan pernikahannya pun tidak akan monoton karena rasa cinta tersebut tetap ada.

Sebaliknya, ketika tidak bisa mengatasi titik jenuh dalam pernikahan, hubungan antara suami istri pun akan merenggang. Edward Septianto Gani, Psikolog Klinis menyebutkan sejumlah tanda-tanda hubungan yang mulai renggang.

"Tanda awalnya ketika kita sudah tidak mampu lagi bertoleransi dan berkompromi dengan pasangan dan komunikasinya pun sudah sangat buruk,” katanya.

Kemudian tanda-tanda lainnya, ada saat di mana ketika melihat pasangan bukan sebagai orang yang membuat aman dan nyaman, justru membuat terancam.  “Parameter pernikahan bukan dilihat dari lamanya rumah tangga yang dibina, melainkan kualitasnya,” ujar Edward.

Untuk mengatasi titik jenuh sehingga hubungan tidak merenggang, menurutnya penting sekali untuk membuat suami istri kembali hangat seperti saat honeymoon phase atau fase bulan madu.

Pertama, cari tahu apa yang bikin padam rasa cintanya. Misalnya apakah komunikasinya sudah dingin? Lalu yang kedua jangan mencari-cari kesalahan pasangan atau mencari orang lain untuk disalahkan.

Carilah waktu berdua dengan pasangan untuk bicara dari hati ke hati dan saling merefleksikan diri. Apa yang dirasakan saat ini? Apakah ada sifat atau tindakan pasanganmu yang membuatmu kesal dan marah? Dengan begitu kalian bisa saling memahami satu sama lain dengan lebih baik. 

Baca juga: Penyebab Orang Bisa Selingkuh dari Pasangannya, Psikolog Bagikan Tip Mencegahnya

Lantas apakah hubungan antara suami istri tersebut bisa kembali harmonis seperti semula? Edward menyatakan hal tersebut bisa saja, tapi ada proses yang cukup panjang dan mungkin bisa memengaruhi relasi dengan pasangan. Yang paling penting ada upaya dari kedua pihak untuk sama-sama mau menjalani proses tersebut.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Sakit Kepala Disertai Kesemutan? Awas Aneurisma, Penyebab Kematian Influencer Kebugaran Jo Lindner

BERIKUTNYA

Stunting Pengaruhi Perkembangan Kognitif Anak, Begini Tip Memilih Metode Belajar yang Tepat

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: