Dokter Ingatkan Cedera Sehabis Olahraga Jangan Diurut, Tapi Atasi dengan Metode Ini
04 July 2023 |
00:00 WIB
Cedera lutut sering terjadi pada saat olahraga, terutama buat kamu yang gemar bermain tenis, bulu tangkis, basket, dan sepak bola. Selain nyeri, bengkak, kaku, dann tidak bisa diluruskan, cedera ini pastinya membuat kamu sulit berjalan.
Salah satu cara yang kerap kali digunakan untuk menanganinya, yakni dengan diurut. Lantas bagaimana dari sisi medis? Apakah diperbolehkan? dr. Ricky Edwin P. Hutapea, Spesialis Ortopedi dan Traumatologi, Konsultan Lutut dan Panggul di Eka Hospital BSD mengatakan urut merupakan sebuah teknik penanganan yang sudah dilakukan turun temurun dan menjadi budaya Indonesia.
Baca juga: Futsal Dianggap Sebagai Olahraga yang Lebih Rentan Bikin Cedera Anak-anak
Memang tidak ada yang salah dari proses urut, tetapi metode ini menurutnya tidak bisa dilakukan untuk menangani cedera lutut. Pasalnya, mengurut hanya dapat memperburuk kondisi cedera seperti area bengkak yang bisa semakin membesar hingga jaringan-jaringan ikat yang ada di dalam akan meradang.
Adapun cedera lutut yang sering menyerang atlet atau penggemar olahraga terdiri dari beberapa jenis, diantaranya keseleo, dislokasi lutut, patah tulang lutut, cedera ACL (robekan pada ligamen, dan cedera meniskus (robek tulang rawan lutut). Ketika mengalami cedera, ada pertolongan pertama yang bisa dilakukan.
Ricky menyebut penanganan pertama cedera lutut bisa diatasi dengan metode RICE, atau rest, ice, compression, dan elevation. Metode pengobatan ini biasanya dilakukan untuk cedera akut, khususnya cedera jaringan lunak (sprain maupun strain).
Metode terapi RICE ini dilakukan secepat mungkin sesaat setelah terjadinya cedera sampai dengan lebih kurang 48 jam setelah cedera terjadi. Ricky menyampaikan metode RICE dapat membantu penyembuhan jaringan setelah mengalami cedera dan mencegah cidera lebih lanjut.
“Setelah cedera terjadi, area periode penyembuhan biasanya memakan waktu 3 sampai 6 minggu apabila cedera yang dialami bersifat ringan,” ujarnya dikutip Hypeabis.id, Selasa (4/7/2023).
Kendati demikian, apabila kondisi cedera semakin bertambah parah setelah 3 hari, Ricky menyarankan sebaiknya segera berobat ke dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Setidaknya ada beberapa metode penanganan cedera lutut yang dapat ditawarkan oleh dokter untuk menangani cedera berdasarkan jenis dan penyebabnya.
Dia menerangkan salah satu metode yang dapat ditawarkan yaitu operasi artroskopi. Prosedur pembedahan ini digunakan dokter untuk melihat, mendiagnosis, dan menangani masalah di dalam sendi.
“Metode ini merupakan operasi kecil dan dilakukan secara rawat jalan yang berarti pasien bisa melaksanakan operasi dan pulang pada hari yang sama,” jelasnya.
Operasi artroskopi biasanya direkomendasikan untuk pasien yang mengalami peradangan pada sendi, cedera sendi, dan kerusakan sendi seiring waktu. Pasien dapat menjalani artroskopi pada sendi manapun, namun metode ini sering dilakukan pada penanganan sendi lutut.
Ricky menuturkan, pasca operasi, pasien akan diminta beristirahat 3 - 6 minggu dan menghindari melakukan aktivitas-aktivitas fisik. Kendati demikian, kamu masih bisa melakukan aktivitas kecil di rumah.
Setelah masa pemulihan pasien selesai, dokter mungkin akan diminta untuk untuk menghindari aktivitas berat seperti berolahraga terlebih dahulu. Selain itu, pasien akan direkomendasikan mengikuti terapi lebih lanjut seperti rehabilitasi medik untuk mendapatkan kembali fungsi lututnya secara perlahan.
Baca juga: Awas, Aktivitas Sehari-hari ini Bisa Bikin Cedera Lutut
Editor: Dika Irawan
Salah satu cara yang kerap kali digunakan untuk menanganinya, yakni dengan diurut. Lantas bagaimana dari sisi medis? Apakah diperbolehkan? dr. Ricky Edwin P. Hutapea, Spesialis Ortopedi dan Traumatologi, Konsultan Lutut dan Panggul di Eka Hospital BSD mengatakan urut merupakan sebuah teknik penanganan yang sudah dilakukan turun temurun dan menjadi budaya Indonesia.
Baca juga: Futsal Dianggap Sebagai Olahraga yang Lebih Rentan Bikin Cedera Anak-anak
Memang tidak ada yang salah dari proses urut, tetapi metode ini menurutnya tidak bisa dilakukan untuk menangani cedera lutut. Pasalnya, mengurut hanya dapat memperburuk kondisi cedera seperti area bengkak yang bisa semakin membesar hingga jaringan-jaringan ikat yang ada di dalam akan meradang.
Adapun cedera lutut yang sering menyerang atlet atau penggemar olahraga terdiri dari beberapa jenis, diantaranya keseleo, dislokasi lutut, patah tulang lutut, cedera ACL (robekan pada ligamen, dan cedera meniskus (robek tulang rawan lutut). Ketika mengalami cedera, ada pertolongan pertama yang bisa dilakukan.
Ricky menyebut penanganan pertama cedera lutut bisa diatasi dengan metode RICE, atau rest, ice, compression, dan elevation. Metode pengobatan ini biasanya dilakukan untuk cedera akut, khususnya cedera jaringan lunak (sprain maupun strain).
Metode terapi RICE ini dilakukan secepat mungkin sesaat setelah terjadinya cedera sampai dengan lebih kurang 48 jam setelah cedera terjadi. Ricky menyampaikan metode RICE dapat membantu penyembuhan jaringan setelah mengalami cedera dan mencegah cidera lebih lanjut.
“Setelah cedera terjadi, area periode penyembuhan biasanya memakan waktu 3 sampai 6 minggu apabila cedera yang dialami bersifat ringan,” ujarnya dikutip Hypeabis.id, Selasa (4/7/2023).
Kendati demikian, apabila kondisi cedera semakin bertambah parah setelah 3 hari, Ricky menyarankan sebaiknya segera berobat ke dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Setidaknya ada beberapa metode penanganan cedera lutut yang dapat ditawarkan oleh dokter untuk menangani cedera berdasarkan jenis dan penyebabnya.
Dia menerangkan salah satu metode yang dapat ditawarkan yaitu operasi artroskopi. Prosedur pembedahan ini digunakan dokter untuk melihat, mendiagnosis, dan menangani masalah di dalam sendi.
“Metode ini merupakan operasi kecil dan dilakukan secara rawat jalan yang berarti pasien bisa melaksanakan operasi dan pulang pada hari yang sama,” jelasnya.
Operasi artroskopi biasanya direkomendasikan untuk pasien yang mengalami peradangan pada sendi, cedera sendi, dan kerusakan sendi seiring waktu. Pasien dapat menjalani artroskopi pada sendi manapun, namun metode ini sering dilakukan pada penanganan sendi lutut.
Ricky menuturkan, pasca operasi, pasien akan diminta beristirahat 3 - 6 minggu dan menghindari melakukan aktivitas-aktivitas fisik. Kendati demikian, kamu masih bisa melakukan aktivitas kecil di rumah.
Setelah masa pemulihan pasien selesai, dokter mungkin akan diminta untuk untuk menghindari aktivitas berat seperti berolahraga terlebih dahulu. Selain itu, pasien akan direkomendasikan mengikuti terapi lebih lanjut seperti rehabilitasi medik untuk mendapatkan kembali fungsi lututnya secara perlahan.
Baca juga: Awas, Aktivitas Sehari-hari ini Bisa Bikin Cedera Lutut
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.