Ilustrasi keseleo saat berolahraga. (Sumber gambar : Freepik/Drazen Zigic)

Awas Jangan Asal Urut Saat Keseleo, Begini Risikonya

29 February 2024   |   20:42 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Keseleo atau terkilir, kondisi ini mungkin pernah Genhype alami saat beraktivitas, umumnya ketika berolahraga. Cedera pada ligamen tersebut tentunya membuat perasaan tidak nyaman karena diiringi rasa nyeri yang menyakitkan, bengkak, memar, hingga pergerakan tubuh menjadi terbatas. 

Ketika mengalami keseleo, banyak orang yang memilih metode urut. Namun, pada kasus tertentu, mengurut bagian yang keseleo justru bisa memperparah kondisi.

Baca juga: Atroskopi, Bedah Minim Invansif Atasi Cedera Sendi Bahu & Lutut Lebih Cepat

Spesialis Ortopedi & Traumatologi Klinik Utama Dr. Indrajana dr. Liauw Roger menyarankan apabila mengalami keseleo, sebaiknya segera meminta diagnostik yang tepat kepada dokter. Baru setelah itu bisa dilakukan terapi.

“Ketika cedera tanpa foto, pemeriksaan, kita tidak tahu apakah ada yang patah, ligamen putus, meniskus robek, atau hanya masalah otot,” ujarnya saat ditemui di Klinik Utama Dr. Indrajana, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Dokter yang puluhan tahun berkecimpung di dunia ortopedi dan traumatologi pun katanya membutuhkan pemeriksaan penunjang seperti foto, rontgen, maupun pencitraan resonansi magnetik (MRI) sebelum mengambil tindakan atau terapi. Setelah diagnostik yang jelas minimal difoto tidak ada yang patah atau terjadi cedera yang berarti, metode pijit tentu diperbolehkan.

“Minimal diagnostik jelas dulu. Jangan jatuh dari motor, patah, dipijit, yang terjadi konteksnya tulang bisa keluar ke kulit itu yang dihindari,” tutur Indrajana.

Adapun pertolongan pertama ketika terjadi keseleo, bisa dilakukan tindakan resting, ice, compression, elevation, dan elevation (RICE). Artinya, istirahatkan bagian atau hentikan aktivitas pada bagian yang mengalami cedera, kemudian kompres dengan air dingin dan berikan penekanan untuk mengatasi pembengkakan berkelanjutan. 

Selanjutnya, meninggikan bagian yang mengalami cedera. Posisikan lebih tinggi dari jantung sehingga mendorong cairan keluar dari daerah pembengkakan. “Kalau dicurigai ada patah atau fraktur, disarankan dipasang spalk, boleh dari kayu, kemudian diperban. Segera ke rumah sakit untuk difoto, diperiksa lebih lanjut,” tutur Roger.


Penyebab & Faktor Risiko

Sementara itu, mengutip Siloam Hospital, penyebab utama keseleo adalah peregangan pada ligamen yang berlebihan. Beberapa aktivitas yang menyebabkannya antara lain gerakan berputar pada saat berolahraga. Keseleo juga bisa terjadi ketika berjalan, berlari, atau berolahraga di jalur jalan yang tidak rata. 

Penyebab lainnya yakni mengangkat beban berat, terpeleset atau terjatuh, kecelakaan, kaki tidak sengaja terinjak. Lalu, berdiri atau duduk ada posisi yang tidak tepat, menggunakan tangan sebagai tumpuan saat jatuh, dan melakukan pendaratan pada posisi yang kurang tepat saat jatuh. 

Adapun faktor risiko yang meningkatkan seseorang mengalami keseleo, yakni memiliki ukuran tubuh yang tidak proporsional, berat badan berlebih alias obesitas, kurang aktif berolaraga, salah teknik ketika berolahraga. Selanjutnya, kelelahan hingga tidak melakukan peregangan otot atau pemanasan sebelum berolahraga.

Bicara olahraga, Roger menyebut berenang menjadi olahraga yang paling baik untuk merawat kesehatan pada otot dan sendi. “Berenang adalah olahraga terbaik di dunia,” tegasnya. 

Baca juga: Pemula Mau Ikut Lomba Lari, Ikuti Saja Saran dari Atlet Nasional Ini Biar Enggak Cedera

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Mau Berinvestasi di Instrumen Syariah, Yuk Simak 5 Kiat Jitu Ini

BERIKUTNYA

Mau Berkarier di Industri Gaming & Esports? Cek Dulu Tip & Trik Ini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: