Intip 5 Lukisan Termahal Perupa Indonesia yang Laku dengan Harga Fantastis di Balai Lelang
03 July 2023 |
20:02 WIB
1
Like
Like
Like
Popularitas karya seniman kontempoter Indonesia sepertinya kian moncer di pasar global. Belum lama ini lukisan karya perupa asal Bandung, Christine Ay Tjoe kembali dipacak di balai lelang Sotheby's Singapura dengan estimasi harga yang fantastis pada Minggu, (2/7/23).
Lukisan abstrak bertajuk The Team of Red itu bahkan ditaksir 1.300 dolar Singapura atau setara Rp14,5 miliar untuk kurs Rp11.122,85. Dibuat satu dekade silam, karya seniman jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu bahkan bahkan menjadi salah satu karya yang diburu para kolektor di balai lelang dunia.
Baca juga: Lukisan Abstrak Seniman Bandung Christine Ay Tjoe Dilelang di Singapura Rp 14,5 Miliar
Namun, karya Ay Tjoe ternyata bukan satu-satunya lukisan seniman yang dilelang dengan harga selangit. Dalam sejarahnya, dunia seni rupa Indonesia juga mencatat karya-karya fenomenal yang jatuh ke tangan kolektor dengan harga fantastis. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut sederet karya fenomenal para old masters Tanah Air.
Lukisan Bali Life merupakan karya seniman Lee Man Fong, seorang pelukis Indonesia kelahiran China yang dikenal sebagai pelukis Istana pada era Presiden Soekarno. Bali Life terdiri dari dua lukisan dengan judul sama yang dibuat pada 1962 dan 1974. Kedua lukisan tersebut laku terjual dengan harga fantastis di balai lelang Christie’s Hong Kong pada 23 November 2013 .
Dalam lukisan pertama yang dibuat pada 1974, Lee Man Fong menggambarkan suasana kehidupan masyarakat Bali lewat ekspresi kreatifnya yang disandarkan pada filosofi estetika Tiongkok dengan pilihan medium kanvas. Lukisan ini terjual pada 23 November 2013 seharga 33,72 juta dolar Hong Kong atau setara Rp50,92 miliar dengan kurs Rupiah tanggal tersebut.
Sementara itu, dalam lukisan Bali Life (1962) tema-tema khazanah kultural Bali pun berhasil diabadikan oleh pelukis kelahiran 1913 itu saat mengungkap narasi keseharian masyarakat di pedesaan Bali. Dalam karya ini dilukiskan bagaimana anak-anak sedang bermain, perempuan-perempuan menyiapkan sesaji, hingga para petani yang bekerja dengan komposisi pas lewat gaya khasnya dalam membangun romantisme secara estetik.
Bali Life (1962) di hari yang sama dengan lukisan sebelumnya pun terjual di balai lelang Christie’s Hong Kong dengan harga 35,96 juta dolar Hong Kong atau setara Rp54,30 miliar dengan kurs Rupiah tanggal tersebut.
Dalam lukisan ini, Sudjojono berhasil menunjukkan bagaimana visi kreatifnya dalam melawan dogma politik Indonesia saat itu mengalami krisis identitas saat melawan pengaruh asing dengan cita-cita revolusionernya. Dibuat pada 1979 lukisan ini bercerita mengenai perlawanan Pangeran Diponegoro dalam melawan Belanda di perang Jawa pada 1741-1743.
Kendati saat itu Diponegoro kalah karena dijebak oleh pemerintah Kolonial, tapi sang seniman mengajak untuk perlunya merayakan pahlawan mereka yang telah jatuh. Adapun lukisan Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro terjual di balai lelang Sotheby’s Hong Kong pada 5 April 2014 seharga 58,36 juta dolar Hong Kong atau setara Rp85,20 miliar dengan kurs Rupiah tanggal tersebut.
Lukisan abstrak bertajuk The Team of Red itu bahkan ditaksir 1.300 dolar Singapura atau setara Rp14,5 miliar untuk kurs Rp11.122,85. Dibuat satu dekade silam, karya seniman jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu bahkan bahkan menjadi salah satu karya yang diburu para kolektor di balai lelang dunia.
Baca juga: Lukisan Abstrak Seniman Bandung Christine Ay Tjoe Dilelang di Singapura Rp 14,5 Miliar
Namun, karya Ay Tjoe ternyata bukan satu-satunya lukisan seniman yang dilelang dengan harga selangit. Dalam sejarahnya, dunia seni rupa Indonesia juga mencatat karya-karya fenomenal yang jatuh ke tangan kolektor dengan harga fantastis. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut sederet karya fenomenal para old masters Tanah Air.
1. Bali Life, Lee Man Fong
Lukisan Bali Life merupakan karya seniman Lee Man Fong, seorang pelukis Indonesia kelahiran China yang dikenal sebagai pelukis Istana pada era Presiden Soekarno. Bali Life terdiri dari dua lukisan dengan judul sama yang dibuat pada 1962 dan 1974. Kedua lukisan tersebut laku terjual dengan harga fantastis di balai lelang Christie’s Hong Kong pada 23 November 2013 .Dalam lukisan pertama yang dibuat pada 1974, Lee Man Fong menggambarkan suasana kehidupan masyarakat Bali lewat ekspresi kreatifnya yang disandarkan pada filosofi estetika Tiongkok dengan pilihan medium kanvas. Lukisan ini terjual pada 23 November 2013 seharga 33,72 juta dolar Hong Kong atau setara Rp50,92 miliar dengan kurs Rupiah tanggal tersebut.
Foto lukisan karya Lee Man Fong, Bali Life, oil on canvas, 82,5 x 184 cm, 1974 (Sumber foto: Art Price)
Sementara itu, dalam lukisan Bali Life (1962) tema-tema khazanah kultural Bali pun berhasil diabadikan oleh pelukis kelahiran 1913 itu saat mengungkap narasi keseharian masyarakat di pedesaan Bali. Dalam karya ini dilukiskan bagaimana anak-anak sedang bermain, perempuan-perempuan menyiapkan sesaji, hingga para petani yang bekerja dengan komposisi pas lewat gaya khasnya dalam membangun romantisme secara estetik.
Bali Life (1962) di hari yang sama dengan lukisan sebelumnya pun terjual di balai lelang Christie’s Hong Kong dengan harga 35,96 juta dolar Hong Kong atau setara Rp54,30 miliar dengan kurs Rupiah tanggal tersebut.
2. Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro, S. Sudjojono
Dikenal sebagai bapak seni modern Indonesia, Sudjojono memang telah membawa pikiran-pikiran baru dalam wacana seni lukis Tanah Air di abad 20. Hal itu pun termanifestasi dalam salah satu karyanya yang berjudul Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro (Our Soldiers Led Under Prince Diponegoro).Dalam lukisan ini, Sudjojono berhasil menunjukkan bagaimana visi kreatifnya dalam melawan dogma politik Indonesia saat itu mengalami krisis identitas saat melawan pengaruh asing dengan cita-cita revolusionernya. Dibuat pada 1979 lukisan ini bercerita mengenai perlawanan Pangeran Diponegoro dalam melawan Belanda di perang Jawa pada 1741-1743.
Lukisan karya S. Soedjojono Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro (sumber gambar Artnet)
Kendati saat itu Diponegoro kalah karena dijebak oleh pemerintah Kolonial, tapi sang seniman mengajak untuk perlunya merayakan pahlawan mereka yang telah jatuh. Adapun lukisan Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro terjual di balai lelang Sotheby’s Hong Kong pada 5 April 2014 seharga 58,36 juta dolar Hong Kong atau setara Rp85,20 miliar dengan kurs Rupiah tanggal tersebut.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.