Potret Raden Saleh Syarif Bustaman, oleh Carl Johann Baehr (Sumber gambar: radensaleh.org)

Bukan Hanya Penangkapan Pangeran Diponegoro, Ini 3 Lukisan Ikonik Karya Raden Saleh

30 August 2022   |   20:00 WIB
Image
Dika Irawan Asisten Konten Manajer Hypeabis.id

Like
Niat Menteri Keuangan Sri Mulyani membagi informasi tentang subsidi bahan bakar minyak di akun Instagramnya @smindrawati, Selasa (30/8/2022), ditanggapi berbeda oleh sebagian netizen. Dalam unggahannya tersebut, Menkeu membagikan foto situasi rapat dengan Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri di Istana Negara.

Pada foto itu tampak lukisan karya Raden Saleh, berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro. Beberapa netizen yang berkomentar justru salah fokus dengan lukisan karya seniman Raden Saleh yang berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro ini.

Mereka mengaitkannya dengan film Mencuri Raden Saleh, arahan sutradara Angga Dwimas Sasongko. Bahkan, Angga ikut meramaikan akun IG Sri Mulyani. “lukisan aslinya nongol. Ayok bikin strategi,” tulisnya.

Sebetulnya, selain lukisan ikonik Penangkapan Diponegoro, kalian juga perlu tahu bahwa Raden Saleh juga telah melukis beberapa karya legendaris. Sebagian telah menjadi koleksi Istana Kepresidenan. Lukisan-lukisan ini pun sempat ditampilkan ke publik dalam rangkaian pameran koleksi Istana Kepresidenan, yang berlangsung pada 2016, 2017, 2018. 

Baca jugaGenhype, Ini Loh Lukisan Raden Saleh yang Mendunia
 

1. Harimau Minum (1863)

 

Lukisan Harimau Minum (Sumber gambar: )

Lukisan Harimau Minum (Sumber gambar: katalog pameran Senandung Ibu Pertiwi pada 2017 )

Lukisan ini sempat dihadirkan ke publik pada ajang Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia, bertajuk Senandung Ibu Pertiwi pada 2017. Lukisan yang dibuat dengan cat minyak pada kanvas berukuran 160 x 116 cm ini menjadi salah satu lukisan dengan tema perburuan karya Raden Saleh. Lukisan ini menghadirkan suasana alam mistis, dramatis, dan warna cenderung redup. 

Semasa hidupnya, pelukis ini lama menetap dan berkarya di Eropa. Dalam berkarya, dia terpengaruh oleh gaya para seniman di Benua Biru. Di Prancis, misalnya, dia sempat menyaksikan karya-karya besar pelukis Theodore Gericault, Eugene Delacroix, dan lain sebagainya yang karya-karyanya selalu heroik, dramatik, dan dalam ukuran besar.
 

2. Perkelahian dengan Singa (1870)

 

Perkelahian dengan Singa (Sumber gambar: Indonesia Semangat Dunia)

Perkelahian dengan Singa (Sumber gambar: Katalog Pameran Indonesia Semangat Dunia)

Lukisan bernuansa dramatis ini sempat dihadirkan pada ajang Pameran Seni Istana Kepresidenan Republik Indonesia berjudul Indonesia Semangat Dunia pada 2018. Lukisan ini dibuat dengan medium cat minyak pada kanvas berukuran 194 x 271 cm. 

Karya Raden Saleh ini juga dikenal dengan julukan Antara Hidup dan Mati. Tema perjuangan mempertahankan hidup ini juga beberapa kali diangkat sang perupa dalam lukisan-lukisannya. Merujuk pada catatan kuratorial pameran, lukisan tersebut diinterpretasikan sebagai perjuangan sebuah bangsa dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Fakta lainnya adalah Raden Saleh wafat sepuluh tahun setelah menyelesaikan lukisan ini, pada 23 April 1880, di Bogor.
 

3. Berburu Banteng II (1851)

 

Berburu Banteng II

Berburu Banteng II (Sumber gambar: Katalog Pameran Indonesia Semangat Dunia pada 2018)

Lukisan Berburu Banteng II merupakan satu dari lima lukisan karya Raden Saleh yang bercerita tentang perburuan banteng. Mengutip catatan kuratorial Pameran Seni Istana Kepresidenan Republik Indonesia berjudul Indonesia Semangat Dunia pada 2018, tiga dari karya tersebut dibubuhi tahun, 1842, 1851, dan 1855. Sementara itu, dua karyanya tidak diketahui tahun pembuatannya. 

Baca jugaCerita di Balik Lukisan-lukisan karya Maestro Koleksi Istana Kepresidenan, dari Raden Saleh hingga Affandi

Lukisan Berburu Banteng II juga sempat dipamerkan pada Pameran Seni Istana Kepresidenan Republik Indonesia berjudul Indonesia Semangat Dunia pada 2018. Lukisan ini menggambarkan sekelompok pemburu berkuda bersenjatakan tombak dan klewang dengan semangat membara bekerja sama menaklukkan seekor banteng di suatu padang rumput. 

Bersama lukisan Saleh yang berjudul Perkelahian dengan Singa, lukisan ini dihadiahkan Ratu Belanda, Juliana, kepada Pemerintah Indonesia hampir seratus dua puluh tahun kemudian ketika Presiden Soeharto berkunjung ke Belanda pada 1970.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor : Gita Carla

SEBELUMNYA

5 Tip Desain Rumah yang Bikin Hoki Secara Fengsui

BERIKUTNYA

Tambah Jadwal Tur, NCT 127 Bakal Mampir ke Jakarta

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: