Terlalu Banyak Dapat Informasi Negatif Soal Covid-19, Hati-Hati dengan Psikosomatis
24 July 2021 |
13:39 WIB
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Omni Hospital dr. Andri, Sp. KJ mengatakan gangguan psikosomatis merupakan keluhan gejala fisik yang muncul akibat pikiran dan emosi yang dirasakan seseorang. Gangguan tersebut bisa berasal atau diperburuk oleh stres dan rasa cemas.
Menurut Andri, gangguan psikosomatis tidak boleh dibiarkan lantaran dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Selain itu, gangguan tersebut juga bisa memicu seseorang untuk mencari rasa aman secara instan, seperti mengonsumsi obat-obatan atau suplemen makanan secara berlebihan yang tentunya dalam jangka panjang berdampak buruk bagi tubuh.
“Mendapatkan berita mengenai Covid-19 dari keluarga, teman-teman, tetangga, atau dari sumber lainnya secara terus menerus tentunya membuat tidak nyaman. Memberikan suasana tidak baik mengaktifkan respon stres yang tidak baik jika berlebihan,” paparnya.
Walaupun demikian, bukan berarti solusi dari permasalahan tersebut adalah menutup diri dari informasi mengenai Covid-19. Karena bagaimanapun juga informasi tersebut tetap dibutuhkan untuk meningkatkan kewaspadaan yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap respon sistem kekebalan tubuh.
“Saya menyarankan kita semua untuk mengambil jarak. Berikan waktu cukup sejam sehari membaca berita berkaitan dengan Covid-19 dan kematian yang diakibatkannya. Siapkan diri Anda sebelumnya dengan membaca artikel yang menyenangkan atau melakukan relaksasi dan meditasi,” ujar Andri.
Editor: M R Purboyo
Menurut Andri, gangguan psikosomatis tidak boleh dibiarkan lantaran dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Selain itu, gangguan tersebut juga bisa memicu seseorang untuk mencari rasa aman secara instan, seperti mengonsumsi obat-obatan atau suplemen makanan secara berlebihan yang tentunya dalam jangka panjang berdampak buruk bagi tubuh.
Ilustrasi/Canmua
“Mendapatkan berita mengenai Covid-19 dari keluarga, teman-teman, tetangga, atau dari sumber lainnya secara terus menerus tentunya membuat tidak nyaman. Memberikan suasana tidak baik mengaktifkan respon stres yang tidak baik jika berlebihan,” paparnya.
Walaupun demikian, bukan berarti solusi dari permasalahan tersebut adalah menutup diri dari informasi mengenai Covid-19. Karena bagaimanapun juga informasi tersebut tetap dibutuhkan untuk meningkatkan kewaspadaan yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap respon sistem kekebalan tubuh.
“Saya menyarankan kita semua untuk mengambil jarak. Berikan waktu cukup sejam sehari membaca berita berkaitan dengan Covid-19 dan kematian yang diakibatkannya. Siapkan diri Anda sebelumnya dengan membaca artikel yang menyenangkan atau melakukan relaksasi dan meditasi,” ujar Andri.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.