5 Tip Praktis Mengolah Daging Supaya Tidak Alot
27 June 2023 |
21:31 WIB
Daging hewan kurban rata-rata memiliki tekstur yang alot atau keras, sekalipun kamu mendapat potongan sirloin, tenderloin, atau tomahawk. Butuh usaha ekstra untuk menggigit atau mengunyah saat menikmatinya. Ternyata ada penyebab di balik kondisi daging tersebut loh, Genhype.
Dokter Hewan dari Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi, Faiz Labib dalam laman Twitternya menerangkan alotnya hewan kurban tidak lepas dari cara pemotongannya. Pada momen Iduladha, hewan ternak dipotong beramai-ramai dan ditonton banyak orang. Selain itu, prosesi pemotongannya juga dilakukan ala kadarnya dan tidak sesuai standar. Alhasil, sapi menjadi stres.
“Pada hewan yang stress akut, terjadi penumpukan asam laktat pada otot yang berpotensi menyebabkan daging memiliki penurunan pH dan kapasitas ikatan air sehingga menyebabkan daging jadi alot,” tutur Faiz dalam utasan di Twitter, dikutip Hypeabis.id, Selasa (27/6/2023).
Baca juga: Enggak Perlu Takut Kolesterol, Ini 7 Cara Sehat Menyantap Daging Kurban
Sementara itu, chef di BATIQA Hotel, Samuel Tumbelaka, mengatakan perawatan hewan ternak lokal juga memengaruhi kualitas daging itu sendiri. Namun, memang, sebagian besar disebabkan oleh teknis pemotongannya. “Kalau dengan teknik benar, sebetulnya bisa ditekan agar tidak alot,” imbuhnya.
Lantas bagaimana menangani daging kurban agar bisa bertekstur empuk dan cara mengolahnya? Berikut sedikit tips yang dibagikan chef Samuel.
Dia menerangkan setiap 20 menit, bakteri pada daging akan berkembangan biak. Apabila dibiarkan dalam suhu ruang, jumlah bakteri pada daging bisa meningkat lebih dari 1 juta dan membuat daging bau serta busuk. Masukkan ke chiller dengan suhu di bawah 5 derajat Celcius.
Faiz menyampaikan pengeluaran darah pada hewan kurban juga berpengaruh pada kualitas daging. Seringkali karena pemotongan di masjid jumlahnya banyak dan dikejar waktu pembagian, pengeluaran darah daging jadi kurang maksimal. Darah yang masih ada dalam daging ini menyebabkan daging cepat busuk.
Kamu juga bisa mengolahnya dengan proses memasak yang lama seperti dijadikan rendang, gulai, ataupun semur. “Masak dengan metode lama pasti buat daging lebih empuk,” ucap Samuel.
Baca juga: 5 Cara Mengolah Daging Kurban Agar Bebas dari Zat Karsinogen
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dokter Hewan dari Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi, Faiz Labib dalam laman Twitternya menerangkan alotnya hewan kurban tidak lepas dari cara pemotongannya. Pada momen Iduladha, hewan ternak dipotong beramai-ramai dan ditonton banyak orang. Selain itu, prosesi pemotongannya juga dilakukan ala kadarnya dan tidak sesuai standar. Alhasil, sapi menjadi stres.
“Pada hewan yang stress akut, terjadi penumpukan asam laktat pada otot yang berpotensi menyebabkan daging memiliki penurunan pH dan kapasitas ikatan air sehingga menyebabkan daging jadi alot,” tutur Faiz dalam utasan di Twitter, dikutip Hypeabis.id, Selasa (27/6/2023).
Baca juga: Enggak Perlu Takut Kolesterol, Ini 7 Cara Sehat Menyantap Daging Kurban
Sementara itu, chef di BATIQA Hotel, Samuel Tumbelaka, mengatakan perawatan hewan ternak lokal juga memengaruhi kualitas daging itu sendiri. Namun, memang, sebagian besar disebabkan oleh teknis pemotongannya. “Kalau dengan teknik benar, sebetulnya bisa ditekan agar tidak alot,” imbuhnya.
Lantas bagaimana menangani daging kurban agar bisa bertekstur empuk dan cara mengolahnya? Berikut sedikit tips yang dibagikan chef Samuel.
1. Diamkan Semalaman
Saat hewan dipotong, daging hewan kurban sebaiknya jangan langsung diolah. Diamkan selama satu malam agar otot-otot yang sebelumnya kejang menjadi lemas. “Diamkan selama seharian sampai besok. Hewan ada yang stres, tertekan karena pemotongan,” ujarnya kepada Hypeabis.id, Selasa (27/6/2023).2. Simpan di Lemari Pendingin
Simpan daging di lemari pendingin. Samuel menerangkan bakteri akan cepat menyebar jika disimpan dalam suhu ruang . “Itu danger zone,” tegasnya.Dia menerangkan setiap 20 menit, bakteri pada daging akan berkembangan biak. Apabila dibiarkan dalam suhu ruang, jumlah bakteri pada daging bisa meningkat lebih dari 1 juta dan membuat daging bau serta busuk. Masukkan ke chiller dengan suhu di bawah 5 derajat Celcius.
Faiz menyampaikan pengeluaran darah pada hewan kurban juga berpengaruh pada kualitas daging. Seringkali karena pemotongan di masjid jumlahnya banyak dan dikejar waktu pembagian, pengeluaran darah daging jadi kurang maksimal. Darah yang masih ada dalam daging ini menyebabkan daging cepat busuk.
3. Marinasi
Setelah disimpan semalaman di dalam kulkas, Samuel menyarankan agar melakukan marinasi pada daging. Caranya yakni dengan melumurinya dengan nanas yang sudah diblender, kemudian bungkus menggunakan daun pepaya. “Daun pepaya dan nanas kombinasi terbaik pengempuk daging alami. Keesokannya baru bisa diolah,” jelasnya.4. Jangan Dicuci
Daging hewan ternak yang baru saja disembelih, sebaiknya tidak dicuci. Samuel menyampaikan apabila daging dicuci, bakteri yang sudah ada di daging akan bertambah dan menyebar lebih banyak lagi.5. Masak Lebih Lama
Setelah dimarinasi, kamu bisa mengolah daging untuk dijadikan ragam olahan menu, seperti sate. Apabila kamu tidak sabar untuk membuatnya jadi sate, sebaiknya segera marinasi daging kurban yang didapat, diamkan minimal 5 jam.Kamu juga bisa mengolahnya dengan proses memasak yang lama seperti dijadikan rendang, gulai, ataupun semur. “Masak dengan metode lama pasti buat daging lebih empuk,” ucap Samuel.
Baca juga: 5 Cara Mengolah Daging Kurban Agar Bebas dari Zat Karsinogen
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.