5 Cara Mengolah Daging Kurban Agar Bebas dari Zat Karsinogen
24 June 2023 |
21:35 WIB
Hari Rraya Iduladha identik dengan olahan daging kurban. Pada momen tersebut, membakar daging kambing atau sapi menjadi sate atau steak telah menjadi tradisi umum di masyarakat untuk merayakan Lebaran haji ini bersama keluarga atau sanak saudara.
Olahan daging bakar ini memang sangat menggugah selera dan menjadi favorit banyak orang karena memiliki cita rasa yang enak. Namun, tetap waspada ya Genhype. Pasalnya, sate atau steak dapat meningkatkan risiko kanker karena mengandung zat karsinogen.
Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik dari Eka Hospital Cibubur dokter Andhika Rachman menerangkan karsinogen merupakan zat kimia yang terbentuk melalui proses pembakaran. Zat ini terbentuk saat daging dipanggang dan dipengaruhi oleh temperatur tinggi dalam waktu yang lama, hingga tampak menghitam atau gosong.
"Karsinogen dapat menyebabkan kerusakan sel yang pada akhirnya dapat mengakibatkan penyakit kanker," tegasnya dikutip Hypeabis.id, Sabtu (24/6/2023).
Baca juga: Manfaat Kubis Ungu untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Cegah Kanker dan Baik Buat Jantung
Selain itu, asam amino, gula, dan creatine dalam daging merah yang bereaksi pada suhu tinggi akan membentuk heterocyclic amines (HCAs) atau zat pembentuk karsinogen. Apabila dibakar dengan arang, kandungan zat karsinogen menjadi lebih meningkat.
Andhika menyebut apabila ingin mengonsumsi daging merah, disarankan memilih daging yang masih segar, kemudian masak daging itu dengan cara yang sehat. Mengolah daging merah dengan cara direbus atau dikukus akan lebih baik daripada digoreng atau dibakar, untuk mengurangi karsinogen pada daging tersebut.
Dia mengingatkan bahwa zat karsinogen yang sudah masuk ke dalam tubuh berisiko menimbulkan kanker usus besar. Gejalanya berupa buang air besar (BAB) tidak tuntas, pendarahan, sering keram, lemas, dan penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
Berdasarkan kelompok usia, kanker usus besar terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, kelompok risiko rendah yakni orang yang memiliki berat badan berlebih, sering memiliki masalah pencernaan, walaupun memiliki gaya hidup sehat.
Kedua, kelompok dengan risiko tinggi yakni merupakan orang yang memiliki sejarah kanker usus besar di keluarganya dan sebaiknya melakukan pemeriksaan ketika berusia di atas 30 tahun.
Nah, berikut kiat untuk meminimalisir zat karsinogen agar momen Iduladha tetap gembira.
1. Marinasi
Rendam daging dengan bumbu sebelum dimasak guna kurangi kemungkinan makanan yang dibakar gosong. Merendam daging ke dalam bumbu dapat membuat cita rasanya semakin sedap.
2. Buang lemak pada daging
Jika ingin konsumsi sate ayam atau sate kambing, disarankan untuk jangan menggunakan lemak. Andhika menyebut jika lemak yang terbakar, akan meneteskan minyak yang akan menimbulkan asap dan mengasapi daging.
3. Hindari garpu
Hindari untuk meratakan tingkat kematangan pada daging atau membalikkan daging menggunakan garpu. Gunakan penjepit, sebab jika terkena arang, garpu akan menimbulkan zat kimia yang mengasapi daging.
4. Jauhkan dari arang
Jangan letakkan daging yang terlalu dekat dengan arang atau api. Jadi semakin sering terkena jilatan api, semakin besar potensi daging terkena zat karsinogen. Jika memungkinkan letakkan daging sejauh mungkin dari api secara langsung.
5. Masak jangan sampai gosong
Saat memanggang sate atau steak usahakan jangan terlalu lama atau bahkan sampai menghitam (gosong). Pasalnya, hal inilah yang menjadi pemicu utama meningkatkan terjadinya kanker. Selain itu, guna menekan risiko kanker hingga 25 persen, kamu dapat menambahkan konsumsi sayur dan buah.
Baca juga: 5 Fakta Penting tentang Kanker Usus Besar yang Mulai Menyerang Usia Muda
Editor: Fajar Sidik
Olahan daging bakar ini memang sangat menggugah selera dan menjadi favorit banyak orang karena memiliki cita rasa yang enak. Namun, tetap waspada ya Genhype. Pasalnya, sate atau steak dapat meningkatkan risiko kanker karena mengandung zat karsinogen.
Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik dari Eka Hospital Cibubur dokter Andhika Rachman menerangkan karsinogen merupakan zat kimia yang terbentuk melalui proses pembakaran. Zat ini terbentuk saat daging dipanggang dan dipengaruhi oleh temperatur tinggi dalam waktu yang lama, hingga tampak menghitam atau gosong.
"Karsinogen dapat menyebabkan kerusakan sel yang pada akhirnya dapat mengakibatkan penyakit kanker," tegasnya dikutip Hypeabis.id, Sabtu (24/6/2023).
Baca juga: Manfaat Kubis Ungu untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Cegah Kanker dan Baik Buat Jantung
Selain itu, asam amino, gula, dan creatine dalam daging merah yang bereaksi pada suhu tinggi akan membentuk heterocyclic amines (HCAs) atau zat pembentuk karsinogen. Apabila dibakar dengan arang, kandungan zat karsinogen menjadi lebih meningkat.
Andhika menyebut apabila ingin mengonsumsi daging merah, disarankan memilih daging yang masih segar, kemudian masak daging itu dengan cara yang sehat. Mengolah daging merah dengan cara direbus atau dikukus akan lebih baik daripada digoreng atau dibakar, untuk mengurangi karsinogen pada daging tersebut.
Dia mengingatkan bahwa zat karsinogen yang sudah masuk ke dalam tubuh berisiko menimbulkan kanker usus besar. Gejalanya berupa buang air besar (BAB) tidak tuntas, pendarahan, sering keram, lemas, dan penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
Berdasarkan kelompok usia, kanker usus besar terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, kelompok risiko rendah yakni orang yang memiliki berat badan berlebih, sering memiliki masalah pencernaan, walaupun memiliki gaya hidup sehat.
Kedua, kelompok dengan risiko tinggi yakni merupakan orang yang memiliki sejarah kanker usus besar di keluarganya dan sebaiknya melakukan pemeriksaan ketika berusia di atas 30 tahun.
Nah, berikut kiat untuk meminimalisir zat karsinogen agar momen Iduladha tetap gembira.
1. Marinasi
Rendam daging dengan bumbu sebelum dimasak guna kurangi kemungkinan makanan yang dibakar gosong. Merendam daging ke dalam bumbu dapat membuat cita rasanya semakin sedap.
2. Buang lemak pada daging
Jika ingin konsumsi sate ayam atau sate kambing, disarankan untuk jangan menggunakan lemak. Andhika menyebut jika lemak yang terbakar, akan meneteskan minyak yang akan menimbulkan asap dan mengasapi daging.
3. Hindari garpu
Hindari untuk meratakan tingkat kematangan pada daging atau membalikkan daging menggunakan garpu. Gunakan penjepit, sebab jika terkena arang, garpu akan menimbulkan zat kimia yang mengasapi daging.
4. Jauhkan dari arang
Jangan letakkan daging yang terlalu dekat dengan arang atau api. Jadi semakin sering terkena jilatan api, semakin besar potensi daging terkena zat karsinogen. Jika memungkinkan letakkan daging sejauh mungkin dari api secara langsung.
5. Masak jangan sampai gosong
Saat memanggang sate atau steak usahakan jangan terlalu lama atau bahkan sampai menghitam (gosong). Pasalnya, hal inilah yang menjadi pemicu utama meningkatkan terjadinya kanker. Selain itu, guna menekan risiko kanker hingga 25 persen, kamu dapat menambahkan konsumsi sayur dan buah.
Baca juga: 5 Fakta Penting tentang Kanker Usus Besar yang Mulai Menyerang Usia Muda
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.