Wujud Perkembangan 5 (2023), 120x200 cm, oil and acrylic on cavas, Rendy Raka. (Sumber gambar: CAN's Gallery)

CAN's Gallery Hadirkan Karya Terbaru Rendy Raka Pramudya dalam Pameran Imagining Noumena

27 June 2023   |   12:25 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

CAN's Gallery berkolaborasi dengan Artsociates, menggelar pameran tunggal kedua perupa Rendy Raka Pramudya bertajuk Imagining Noumena. Pameran yang berlangsung pada 27 Juni—27 Juli 2023 itu menghadirkan 12 lukisan terbaru Rendy yang secara konsisten merespos persoalan seni, daya cipta, falsafah kemenjadian, serta kebenaran.

Melalui pameran Imaji Noumena, Rendy ingin mengajak audiens untuk mengikuti penjelajahan tepian tak-hingga dari metafor penciptaan semesta yang diselaminya selama ini, ditujukan untuk membuka akses dan mencapai Noumena, inti kebenaran nyata yang hadir sejatinya di luar rentang persepsi dan kognisi manusia.

Baca juga: Bikin Ngiler, Yuk Kunjungi Pameran Sketsa Ngider Makan dengan Gambar di Galeri Nasional

Upaya yang sebetulnya sangat khas berada pada penciptaan karyanya, menggapai entitas seberang dari fenomena, yang umum hadir sebagai pokok persoalan pada karya seni kontemporer. Alih-alih berurusan dengan fenomena sebagaimana umumnya, Rendy justru memilih untuk menyelami Noumena.

 

Kurator Ganjar Gumilar mengatakan upaya itu dicapainya melalui komposisi bentuk murni, dengan memanipulasi ragam kualitas formal yang terbangun dari ragam lapisan warna, tindihan tekstur dan transparansi, serta selur-selur bentuk organik, mewujud menyatu dalam menjadi semesta terbayang yang menguji batas persepsi manusia, beserta beragam renungan eksistensial yang dibawanya.

Berperan sebagai kritik terhadap realisme, paparnya, materialis maupun lingual, semesta spekulatif Rendy merangkul metaoperasi dari intuisi seni sebagai pendekatan artistik pada falsafah ontologi, menekankan nilai makna dari mengalami proses, alih-alih fokus menuju esensi sebagai ujung dari kebenaran substansi.

"Selain menunjukkan bagaimana pendekatan seni bisa bertindak paralel pada pemaknaan filosofis, lukisan-lukisan Rendy juga menandakan adanya gejala seni pasca-representasi, sekaligus memantik ulang dinamika perbincangan lukisan abstrak dalam konteks kemutakhiran seni," jelas Ganjar.
 


Profil Rendy Raka Pramudya

Rendy Raka Pramudya merupakan perupa jebolan dari jurusan Seni Rupa Lukis di Institut Teknologi Bandung (ITB). Sama seperti mahasiswa kebanyakan, dia memulai kuliah seni rupa dengan mendalami teknik lukis formalis, simbolik, dan ekspresionis.

Ketertarikan perupa kelahiran 1992 itu pada abstrak muncul ketika dia merasa 'puas' dengan kemampuannya melukis dengan teknik realis, yang kala itu dianggapnya sekadar meniru sebuah objek. Dia merasa ada sesuatu yang lebih penting untuk dilukis daripada 'meniru objek'.

Selama bertahun-tahun, dia akhirnya mengembangkan beberapa serial karya non-figuratif berjudul Menciptakan Perjalanan Hidup (2014), Kehendak dalam Penciptaan (2016), Lapisan Kehidupan (2016), dan Bentuk Waktu dalam Penciptaan (2017).

Dalam semua penjelajahan artistiknya, dia percaya bahwa ada satu ruang yang tidak bisa dicapai manusia. Di ruang yang tak terjangkau itulah yang dia coba ciptakan dalam lukisannya di mana persepsi terhadap objek apapun konsisten dihindarinya.

Dari segi teknik melukis, Rendy kerap melapisi perspex atau akrilik untuk mengolah berbagai macam elemen visual, sehingga menghasilkan berbagai efek visual yang unik dengan menawarkan pengalaman visual yang kaya tentang bagaimana dia menangani ruang kosong.

Keingintahuan Rendy selalu 'menuntut' kehadiran sesuatu di dalam ruang dan menyebabkan dia berinteraksi dengan ruang gelap dan kosong dalam perilaku yang tidak biasa.

Sepanjang kariernya, karya-karyanya telah ditampilkan di sejumlah ajang pameran dan galeri bergengsi seperti UOB Painting of the Year 2017, Shared Coordinates 2018, The Art House Singapore, Art Fair Philippines, Silverlens Galleries, Ayala Center, dan Makati City (2017). Kini, Rendy bekerja dan menetap di Bandung.

Baca juga: Pasangan Perupa Isabel dan Alfredo Aquilizan Gelar Pameran Survei Besar di Museum MACAN

SEBELUMNYA

Wina dan 4 Kota Lainnya Dinobatkan Sebagai Kota Layak Huni di Dunia

BERIKUTNYA

Bukan Cuma Anime, Ini Dongeng & Film Barat dengan Konsep Isekai

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: