Lambassador Sajikan Kelezatan Daging Domba Australia Berbalut Aroma Rempah Nusantara
24 June 2023 |
06:00 WIB
Selain cita rasanya yang lezat, olahan daging domba juga kaya nutrisi. Namun, banyak sekali persepsi salah yang berkembang di tengah masyarakat mengenai daging domba. Mulai dari teksturnya yang keras dan bau prengus yang menyengat, bahkan setelah dimasak dalam waktu lama.
Tahun ini akan diadakan Lambassador: Lamb & Spices - Savour the Excellence of Aussie Lamb in Indonesian Spices, yakni ajang untuk mempromosikan dan meningkatkan konsumsi daging domba Australia di Indonesia. Meat & Livestock Australia (MLA) akan menjadi tuan rumah edisi tahun ini berkolaborasi dengan Artisan Kuliner Group (AKG).
"Tujuan dari Lambassador ini untuk mempromosikan daging domba atau lamb dan bagaimana mengolahnya dengan bumbu asli Indonesia, supaya cocok di lidah orang Indonesia," kata Siti Nur Aini, Trade Development Manager, Meat & Livestock Australia (MLA), dalam acara konferensi pers di Noesaka Restoran, Kamis (23/6/2023).
Baca juga: Resep Mie Aceh Nyemek ala Chef Devina, Sajian Istimewa dengan Aroma Rempah Menggoda
Lebih lanjut dia memaparkan, di tengah banyaknya pemahaman yang salah mengenai daging domba yang keras, bau prengus, dan menyebabkan kolesterol. Padahal sebetulnya daging domba memiliki banyak nutrisi, terutama kandungan zat besinya.
Acara ini juga menghadirkan Lambassador Indonesia yang baru saja ditunjuk, yakni Chef Ika Rizqi Pradana, Corporate Chef dari Artisan Kuliner Group yang akan menciptakan hidangan baru menggunakan daging domba Australia yang diolah dengan cita rasa Indonesia, bersama dengan Chef Eko Wahyono Nugroho, Head Chef dari Noesaka Restaurant.
Chef Ika Rizqi Pradana berpengalaman dalam mengolah masakan Indonesia. Dia sempat bergabung dengan Delegasi Lambassador di Melbourne, Australia pada 1-5 Mei 2023 lalu bersama 19 chef dan influencer terkemuka dari Jepang, Korea, Tiongkok, Arab Saudi, Inggris, Amerika Serikat, dan lainnya.
Selama sepekan, para profesional di bidang kuliner tersebut diberikan kesempatan untuk mendalami semua hal tentang domba Australia, termasuk kunjungan ke peternakan, demo pemotongan hewan, kelas memasak, dan menjelajahi kancah kuliner Melbourne yang semarak dan tren industri lokal.
Chef Rizqi memaparkan ada sejumlah hal yang menyebabkan daging domba umumnya keras. Pada saat pemotongan, domba tidak dipisahkan dari kawanannya. Saat melihat domba lainnya dipotong, domba-domba tersebut jadi takut dan tegang sehingga menyebabkan dagingnya keras.
"Kalau di Australia dagingnya di ageing dulu selama 1 minggu kurang lebih, supaya urat-urat dan kolagennya kembali rileks," kata Chef Rizqi.
Selain itu, ada juga Chef Eko Wahyono Nugroho yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam memasak cita rasa Indonesia. Dia memaparkan pada dasarnya daging domba memang berbau, namun aromanya milky seperti amis susu. Lebih lanjut dia memberikan sejumlah tip supaya daging domba tidak berbau saat dimasak.
"Dengan rempah-rempah Indonesia, akan lebih mudah untuk menutupi baunya," kata Chef Eko.
Selain itu, daging domba juga tidak akan menyebabkan kolesterol asalkan diolah dengan bumbu yang tepat. Biasanya dia memilih untuk tidak menggunakan santan, melainkan beras. Prosesnya lumayan sulit, pertama-tama beras disangrai, direndam, lalu haluskan kemudian dimasak bersama bumbu rempah khas Indonesia.
"Rempah-rempah untuk menghilangkan bau domba bisa menggunakan jahe dan daun jeruk, kalau untuk rempah kering bisa pakai cengkeh, pala, kapulaga, lalu dimasak dengan proses yang tepat dan diaduk pelan-pelan," katanya.
Baca juga: Kaya Rempah, Intip 5 Sajian Buka Puasa Khas Timur Tengah
Para pencinta kuliner dapat menikmati kreasi kuliner daging domba di Noesaka Restaurant. Sejumlah menu yang akan disajikan mulai dari Sop Domba Kacang Merah Khas Betawi, Domba Bakar Khas Gorontalo, dan Gulai Bareh Domba Khas Minangkabau. Hidangan ini hanya bisa dinikmati selama periode promosi Lambassador saja yang berlangsung dari 22 Juni hingga 21 Juli 2023.
Editor: Fajar Sidik
Tahun ini akan diadakan Lambassador: Lamb & Spices - Savour the Excellence of Aussie Lamb in Indonesian Spices, yakni ajang untuk mempromosikan dan meningkatkan konsumsi daging domba Australia di Indonesia. Meat & Livestock Australia (MLA) akan menjadi tuan rumah edisi tahun ini berkolaborasi dengan Artisan Kuliner Group (AKG).
"Tujuan dari Lambassador ini untuk mempromosikan daging domba atau lamb dan bagaimana mengolahnya dengan bumbu asli Indonesia, supaya cocok di lidah orang Indonesia," kata Siti Nur Aini, Trade Development Manager, Meat & Livestock Australia (MLA), dalam acara konferensi pers di Noesaka Restoran, Kamis (23/6/2023).
Baca juga: Resep Mie Aceh Nyemek ala Chef Devina, Sajian Istimewa dengan Aroma Rempah Menggoda
Lebih lanjut dia memaparkan, di tengah banyaknya pemahaman yang salah mengenai daging domba yang keras, bau prengus, dan menyebabkan kolesterol. Padahal sebetulnya daging domba memiliki banyak nutrisi, terutama kandungan zat besinya.
Acara ini juga menghadirkan Lambassador Indonesia yang baru saja ditunjuk, yakni Chef Ika Rizqi Pradana, Corporate Chef dari Artisan Kuliner Group yang akan menciptakan hidangan baru menggunakan daging domba Australia yang diolah dengan cita rasa Indonesia, bersama dengan Chef Eko Wahyono Nugroho, Head Chef dari Noesaka Restaurant.
Chef Ika Rizqi Pradana berpengalaman dalam mengolah masakan Indonesia. Dia sempat bergabung dengan Delegasi Lambassador di Melbourne, Australia pada 1-5 Mei 2023 lalu bersama 19 chef dan influencer terkemuka dari Jepang, Korea, Tiongkok, Arab Saudi, Inggris, Amerika Serikat, dan lainnya.
Selama sepekan, para profesional di bidang kuliner tersebut diberikan kesempatan untuk mendalami semua hal tentang domba Australia, termasuk kunjungan ke peternakan, demo pemotongan hewan, kelas memasak, dan menjelajahi kancah kuliner Melbourne yang semarak dan tren industri lokal.
Chef Rizqi memaparkan ada sejumlah hal yang menyebabkan daging domba umumnya keras. Pada saat pemotongan, domba tidak dipisahkan dari kawanannya. Saat melihat domba lainnya dipotong, domba-domba tersebut jadi takut dan tegang sehingga menyebabkan dagingnya keras.
"Kalau di Australia dagingnya di ageing dulu selama 1 minggu kurang lebih, supaya urat-urat dan kolagennya kembali rileks," kata Chef Rizqi.
Selain itu, ada juga Chef Eko Wahyono Nugroho yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam memasak cita rasa Indonesia. Dia memaparkan pada dasarnya daging domba memang berbau, namun aromanya milky seperti amis susu. Lebih lanjut dia memberikan sejumlah tip supaya daging domba tidak berbau saat dimasak.
"Dengan rempah-rempah Indonesia, akan lebih mudah untuk menutupi baunya," kata Chef Eko.
Selain itu, daging domba juga tidak akan menyebabkan kolesterol asalkan diolah dengan bumbu yang tepat. Biasanya dia memilih untuk tidak menggunakan santan, melainkan beras. Prosesnya lumayan sulit, pertama-tama beras disangrai, direndam, lalu haluskan kemudian dimasak bersama bumbu rempah khas Indonesia.
"Rempah-rempah untuk menghilangkan bau domba bisa menggunakan jahe dan daun jeruk, kalau untuk rempah kering bisa pakai cengkeh, pala, kapulaga, lalu dimasak dengan proses yang tepat dan diaduk pelan-pelan," katanya.
Baca juga: Kaya Rempah, Intip 5 Sajian Buka Puasa Khas Timur Tengah
Para pencinta kuliner dapat menikmati kreasi kuliner daging domba di Noesaka Restaurant. Sejumlah menu yang akan disajikan mulai dari Sop Domba Kacang Merah Khas Betawi, Domba Bakar Khas Gorontalo, dan Gulai Bareh Domba Khas Minangkabau. Hidangan ini hanya bisa dinikmati selama periode promosi Lambassador saja yang berlangsung dari 22 Juni hingga 21 Juli 2023.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.