Children Peace Monument Hiroshima: Simbol Kedamaian dan Harapan dari Sadako
04 July 2023 |
10:31 WIB
2
Likes
Like
Likes
Pada perang dunia ke-II, kota Hiroshima Jepang adalah salah satu kota yang terkena serangan jatuhan bom atom oleh pasukan tentara Amerika Serikat pada 6 Agustus 1945. Ledakan yang ditimubulkan dari bom atom yang bernama “Little Boy” tersebut, membuat banyak masyarakat kota Hiroshima cukup menderita.
Selain menewaskan sekitar 150.000 penduduk, Paparan radiasi dari bom tersebut juga membuat banyak masyarakat terserang berbagai macam penyakit keras terutama kanker. Sadako Sasaki, adalah gadis asal Hiroshima yang menjadi salah satu korban akibat paparan radiasi dari bom tersebut.
Baca juga: Ini 5 Ledakan Nuklir Terkuat Sepanjang Sejarah Dunia, Amerika & Uni Soviet Ada di Baliknya
Sadako merupakan salah satu murid berbakat di sekolahnya. Dia pandai dalam olahraga lari cepat dan sukses memenangkan pada beberapa pertangdingan. Di usianya yang ke-11 tahun, akibat dari paparan radiasi bom, Sadako didiagnosa terkena penyakit leukimia. Sadako bukanlah satu-satunya warga yang menderita penyakit kanker akibat dari radiasi bom tersebut.
Banyak orang-orang terutama anak-anak saat itu turut terserang penyakit terutama kanker akibat paparan radiasi besar yang menyebar. Selama masa pengobatan, Sadako ingat bahwa ibunya pernah mengatakan “Jika kamu dapat membuat seribu burung bangau kertas, maka harapan kamu akan terkabulkan”.
Di Jepang, burung bangau dipercayai sebagai simbol umur panjang dan keberuntungan. Berdasarkan legenda tradisional di sana, burung bangau dilambangkan sebagai kebahagiaan seribu tahun. Maka seribu burung bangau menandakan kebahagiaan selama satu juta tahun. Oleh karena itu, Sadako sangat tekun dan bersemangat setiap harinya untuk membuat burung bangau dari kertas sebanyak-banyaknya.
Namun sayang, pada tahun 1955, Sadako meninggal dunia sebelum dia berhasil membuat seribu burung bangau kertas. Beberapa tahun setelah kematian Sadako, teman-teman sekolah Sadako dan pelatihnya yakni Tn. Nomura memiliki ide untuk membangun monumen yang dipersembahkan untuk Sadako dan anak-anak lainnya yang meninggal akibat penyakit dari bom atom.
Mereka melakukan penggalangan dana untuk melakukan pembangunan monumen tersebut. Setelah penggalangan dana sukses, pada tahun 1958, monumen yang dinamakan Children Peace Monument itu sukses dibangun.
Dalam bahasa Jepang, monumen ini dinamakan Genbaku-no-Ko-no-Zou, yang bermakna "patung anak korban dari bom atom". Patung yang ada di bagian atas monumen ini adalah Sadako itu sendiri yang sedang mengangkat burung bangau kertas di atasnya.
Di bagian bawah Monumen terdapat isi plakat yang tertulis “Kore w bokura no sakebi desu. Kore wa watashitachi no inori desu. Sekai n heiwa o kizuki tame no”. Artinya “ Ini adalah seruan kami. Ini adalah doa kami.untuk membangun perdamaian dunia”.
Hingga saat ini, monumen tersebut dijadikan sebagai simbol kedamaian untuk dunia dan harapan. Patung ini terletak di taman Hiroshima Peace Memorial Park. Di sekitar bagian bawah monumen ini terdapat etalase-etalase yang berisikan burung-burung kertas.
Para pengunjung dapat membuat dan menaruh burung kertas sambil membuat harapan. Bahkan, pihak pengelola taman menyediakan layanan antar untuk membawakan burung-burung bangau kertas dari rumah masing-masing.
Harapan orang-orang terutama masyarakat Jepang, terhadap eksistensi monumen ini adalah agar tidak ada lagi korban akibat peperangan dan semua orang di dunia mulai mengutamakan kedamaian dalam hidup.
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Jepang yang Bisa Dikunjungi Bersama Keluarga
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Selain menewaskan sekitar 150.000 penduduk, Paparan radiasi dari bom tersebut juga membuat banyak masyarakat terserang berbagai macam penyakit keras terutama kanker. Sadako Sasaki, adalah gadis asal Hiroshima yang menjadi salah satu korban akibat paparan radiasi dari bom tersebut.
Baca juga: Ini 5 Ledakan Nuklir Terkuat Sepanjang Sejarah Dunia, Amerika & Uni Soviet Ada di Baliknya
Sadako Sasaki (Sumber: theelders.org)
Banyak orang-orang terutama anak-anak saat itu turut terserang penyakit terutama kanker akibat paparan radiasi besar yang menyebar. Selama masa pengobatan, Sadako ingat bahwa ibunya pernah mengatakan “Jika kamu dapat membuat seribu burung bangau kertas, maka harapan kamu akan terkabulkan”.
Di Jepang, burung bangau dipercayai sebagai simbol umur panjang dan keberuntungan. Berdasarkan legenda tradisional di sana, burung bangau dilambangkan sebagai kebahagiaan seribu tahun. Maka seribu burung bangau menandakan kebahagiaan selama satu juta tahun. Oleh karena itu, Sadako sangat tekun dan bersemangat setiap harinya untuk membuat burung bangau dari kertas sebanyak-banyaknya.
Namun sayang, pada tahun 1955, Sadako meninggal dunia sebelum dia berhasil membuat seribu burung bangau kertas. Beberapa tahun setelah kematian Sadako, teman-teman sekolah Sadako dan pelatihnya yakni Tn. Nomura memiliki ide untuk membangun monumen yang dipersembahkan untuk Sadako dan anak-anak lainnya yang meninggal akibat penyakit dari bom atom.
Mereka melakukan penggalangan dana untuk melakukan pembangunan monumen tersebut. Setelah penggalangan dana sukses, pada tahun 1958, monumen yang dinamakan Children Peace Monument itu sukses dibangun.
Children Peace Monument
Patung Sadako mengangkat burung kertas
Di bagian bawah Monumen terdapat isi plakat yang tertulis “Kore w bokura no sakebi desu. Kore wa watashitachi no inori desu. Sekai n heiwa o kizuki tame no”. Artinya “ Ini adalah seruan kami. Ini adalah doa kami.untuk membangun perdamaian dunia”.
Hingga saat ini, monumen tersebut dijadikan sebagai simbol kedamaian untuk dunia dan harapan. Patung ini terletak di taman Hiroshima Peace Memorial Park. Di sekitar bagian bawah monumen ini terdapat etalase-etalase yang berisikan burung-burung kertas.
Para pengunjung dapat membuat dan menaruh burung kertas sambil membuat harapan. Bahkan, pihak pengelola taman menyediakan layanan antar untuk membawakan burung-burung bangau kertas dari rumah masing-masing.
Harapan orang-orang terutama masyarakat Jepang, terhadap eksistensi monumen ini adalah agar tidak ada lagi korban akibat peperangan dan semua orang di dunia mulai mengutamakan kedamaian dalam hidup.
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Jepang yang Bisa Dikunjungi Bersama Keluarga
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Adiguna Suwondo
04 Jul 2023 - 12:04Sangat informatif, keren!!
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.