Ma'mun Amir - Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Mohamad Irwan - Bupati Sigi, Arma Janti - Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, Zaitun - Pengurus Koperasi Tani Vanili Simpotove, Nedya Sinintha Maulaning - Perwakilan Kaum Muda & Gampiri Interaksi, Herri Ramdhani – Pemilik Usaha Pipikoro Coffee dalam acara Konferensi Pers Festival Lestari ke 5 di Palu. (Sumber gambar: LTKL)

Forum Bisnis hingga Telusur Alam, Ini Program-Program Unggulan Festival Lestari 5 di Sigi

22 June 2023   |   07:30 WIB
Image
Gita Carla Hypeabis.id

Like
Pemerintah Kabupaten Sigi dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah tengah gencar memperkenalkan investasi hijau, sebuah konsep investasi yang mengedepankan pelestarian lingkungan melalui Festival Lestari yang akan dilaksanakan di daerah tersebut.

Festival yang merupakan perayaan dan ajang promosi bersama bagi kabupaten anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) ini memasuki tahun kelima penyelenggaraannya. Kegiatan tersebut akan menjadi wadah kolaborasi dan gotong royong pemerintah, pelaku usaha, petani, generasi muda dan pemangku kepentingan  lainnya untuk terlibat dalam mengembangkan ekonomi lestari yang berkelanjutan. 

Dengan mengusung tema “Tumbuh Lebih Baik”, Festival Lestari diharapkan menjadi wadah bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk berbagi ide, inovasi, dan praktik terbaik dalam pengembangan investasi hijau. Festival ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan potensi wisata alam, budaya, dan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Sigi.

Selain itu, Festival Lestari yang berlangsung pada 23-25 Juni 2023 ini memberikan peluang bagi investor yang tertarik untuk berinvestasi dalam sektor-sektor yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, seperti pariwisata berbasis alam, energi terbarukan, pertanian organik, pengolahan limbah, dan sektor-sektor lain yang berkontribusi pada pengurangan emisi dan pelestarian lingkungan.

Melalui konsep investasi hijau yang diusung dalam Festival Lestari, diharapkan Kabupaten Sigi dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan ekonomi yang berkelanjutan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Baca juga: Pentas Seni Generasi Muda Sulawesi Tengah Dorong Topik Kesadaran Krisis Iklim

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Ma'mun Amir mengatakan pemerintah provinsi amat bangga bisa terlibat dalam festival tersebut. Pasalnya, kegiatan ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk mendiversifikasikan investasi yang masuk dan memperbesar porsi investasi hijau.

“Penanaman modal di Sulteng tertinggi di Indonesia sebesar Rp28.8 triliun. Hal ini mendorong geliat ekonomi di Sulteng dan sudah menjadi kewajiban kami di Pemerintah Provinsi untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan di tingkat Kabupaten yang mengimplementasikan proyek-proyek berkelanjutan, mempercepat peralihan ke ekonomi hijau, serta mencapai tujuan pembangunan lestari.” katanya. 

Senada, Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta, Festival Lestari merupakan momentum penting bagi Kabupaten Sigi dan Provinsi Sulawesi Tengah untuk bangkit dan pulih setelah bencana gempa besar, likuifaksi, dan dampak pandemi Covid-19.

Irwan percaya bahwa kearifan lokal dan budaya memiliki peranan penting dalam meningkatkan ketangguhan daerah terhadap bencana dan berkontribusi dalam pembangunan lestari. Keyakinan ini menjadi latar belakang Kabupaten Sigi dalam mengusung konsep pembangunan Sigi Hijau sejak  2019.

“Kami melihat potensi inovasi basis alam sebagai jangkar bagi pendekatan pengelolaan kawasan yang lebih lestari bagi Sulawesi Tengah, Indonesia, bahkan dunia. Jika kita bergotong royong, ini bisa dikembangkan menjadi model ekonomi restoratif dalam konteks cagar biosfer yang membuktikan bahwa lingkungan bisa dijaga secara konsisten dan masyarakatnya betul-betul sejahtera. Terutama karena kami dari Pemda Sigi memiliki komitmen untuk menjaga sekitar 50% kawasan kami tidak tergerus dari pembangunan dan industri yang bersifat ekstraktif ,” tuturnya.

Terdapat beragam program inovatif yang disiapkan untuk Festival Lestari kali ini.


1. Forum Bisnis & Investasi Inovasi Berbasis Alam

Forum bisnis dan investasi pertama di Indonesia ini mengangkat pendekatan ekonomi lestari dan keterkaitan rantai pasok dengan usaha melindungi keanekaragaman hayati bumi Indonesia.

Forum ini bertujuan untuk mempromosikan, menampilkan, dan mempertemukan peluang-peluang bisnis/usaha lestari dengan mengedepankan pendekatan inovasi berbasis alam, terutama memanfaatkan alam di Sigi, seperti Taman Nasional Lore Lindu.

Wilayah Cagar Biosfer Lore Lindu dengan sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomi, ekologi dan sosial yang tinggi diantaranya nilai penting bagi ketersediaan air dan pelestarian berbagai satwa endemik serta habitatnya.

Arma Janti, Perwakilan dari Taman Nasional Lore Lindu mengungkapkan Cagar Biosfer Lore Lindu dapat dikembangkan dengan konsep ekonomi restoratif.

“Keberadaan konservasi bukan berarti melarang pemanfaatan, melainkan aktivitas pelestarian dan pengelolaan harus berjalan seimbang, secara khusus meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Untuk memastikan implementasi Ekonomi Restoratif dapat berjalan, aspek yang sangat fundamental adalah saling gotong-royong antar seluruh pemangku kepentingan yang terlibat di dalamnya,” ujar Arma.

Forum Bisnis dan Investasi Inovasi Berbasis Alam ini bertujuan untuk menyajikan berbagai portofolio bisnis dan investasi dengan pendekatan inovasi berbasis alam yang dikembangkan oleh Provinsi Sulawesi Tengah melalui kerjasama dengan kabupaten seperti Kabupaten Sigi, Donggala, Parigi Moutong, Poso, dan Kota Palu, serta kabupaten anggota LTKL lainnya. Seluruh proses pengembangan ini akan dilakukan secara bertahap dengan pendampingan dari Kementerian Investasi dan mitra-mitra terkait.
 

2. Telusur Rasa Lestari (Sustainable Culinary Journey)

Program ini untuk menggali kembali cerita dan sejarah menu lokal di Kabupaten Sigi. Dengan menggandeng mitra dari Kaum Restaurant, Cork & Screw Restaurant, Nasi Peda Pelangi, Masak TV, Parti Gastronomi, dan Kang Duren.
 

3. Telusur Wisata & Budaya Lestari

Bukan rahasia bila Sigi terkenal dengan keindahan alamnya. Untuk Telusur Wisata & Budaya Lestari, kita akan melihat potensi yang bisa dikembangkan di kawasan Danau Lindu--yang terkenal dengan laboratorium Lore Lindu.
 

4. Telusur Alam Lestari

Melalui Telusur Alam Lestari peserta akan diajak untuk mengunjungi Hutan Ranjuri, salah satu hutan purba yang ada di Sulawesi Tengah dengan lokasi yang tak jauh dari kota. Pemerintah Kabupaten Sigi sedang mengembangkan program Adopsi Pohon untuk Hutan Ranjuri berkolaborasi dengan Jejak.in dan Gojek Indonesia.
 

5. Petualangan Lestari Paralayang

Olahraga paralayang di lokasi Paralayang Wayu, yang merupakan salah satu titik terbaik untuk olahraga paralayang di Indonesia dan ASEAN, memberikan pengalaman yang menarik bagi para peserta. Selain menikmati sensasi terbang dan keindahan pemandangan dari ketinggian, peserta juga dapat menikmati beberapa hal lainnya di sekitar lokasi, termasuk pengalaman kuliner.

Selama menunggu giliran atau setelah selesai berparalayang, peserta dapat menikmati kopi Sigi yang terkenal dan durian lezat dari Desa Dombu. Kopi Sigi dikenal dengan cita rasanya yang khas dan aroma yang menggugah selera. Peserta dapat menikmati secangkir kopi Sigi yang hangat sambil berbincang-bincang atau mengobrol dengan teman-teman.


6. Telusur Komoditas Lestari

Tentunya yang tidak kalah penting adalah kegiatan mengunjungi lokasi produksi dari komoditas-komoditas yang diangkat. Antara lain kakao di Desa Omu, bambu di Desa Salua, dan sereh wangi, vanili, dan pengembangan palmarosa di Desa Pulu. Sementara itu, Potomu Ntodea (Pasar Warga) akan menampilkan pertunjukan seni dan budaya seperti penampilan Tarian Raego, akan ada juga pameran UMKM Lestari, dan  community talks dan temu inovasi lestari.

Baca juga: 5 Destinasi Wisata Tana Toraja, Eksplorasi Budaya Khas Sulawesi Selatan

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah

SEBELUMNYA

Cek Keunikan Only Up!, Game Simple yang Tak Mudah Ditaklukkan

BERIKUTNYA

Masyarakat Makin Banyak Pakai Teknologi Digital untuk Menunjang Pekerjaan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: