Menikmati Paralayang di Desa Wayu, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Gita Carla)

7 Rekomendasi Tempat Wisata di Sigi, Cocok Buat Liburan Sekolah

22 June 2023   |   21:04 WIB
Image
Gita Carla Hypeabis.id

Konsep bisnis berkelanjutan kembali hit di ranah wisata. Model investasi yang dipraktikkan ini berbasis alam di wilayah yang mempunyai magnet keindahan sekaligus berdaya jual. Nah, upaya itu tak ketinggalan dipersiapkan oleh Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

Yang menarik, isu tersebut menjadi tema di Forum Bisnis dan Investasi Cagar Biosfer dalam Festival Lestari yang diadakan pada 23--25 Juni 2023 ini. Festival Lestari menjadi ajang bisnis dan investasi perdana di Indonesia yang mengusung inovasi dan solusi berbasis alam sebagai respons atas problem krisis iklim dan praktik bisnis.

Baca juga: Forum Bisnis hingga Telusur Alam, Ini Program-Program Unggulan Festival Lestari 5 di Sigi

Sederet destinasi wisata Sigi tentu berbenah. Perda Sigi Hijau No. 4 Tahun 2019, antara lain memastikan terjaganya ekosistem potensi sumber daya alam secara berkelanjutan mengingat 70 persen dari total wilayah merupakan hutan, dan salah satunya kawasan cagar biosfer. Simak beberapa tempat wisata yang harus Genhype kunjungi di Sigi.
 

1. Kawasan Cagar Biosfer Taman Nasional Lore Lindu

Tepatnya berlokasi di kisaran 60 kilometer Selatan Kota Palu yang didominasi hutan tropis. Di taman nasional ini ditemukan hutan tropis dataran rendah, pegunungan bawah, dan pegunungan atas, serta dua ekosistem berbeda, yakni hutan primer dan padang alang-alang yang disebut sebagai padang Padeha.

Keduanya terletak saling berdekatan. Padang Padeha hanya ditumbuhi semak, ilalang, rumput, kantong semar (Nepenthes sp.). Di sana tidak ada tumbuhan berkayu atau pohon.

Taman Nasional Lore Lindu, dengan luas mencapai 231.000 hektare, dan terkenal di mata intenasional karena mempunyai 431 situs megalitikum yang merupakan peninggalan peradaban Lembah Besoa, dan menjadi monumen megalitikum terbaik di Indonesia. 

Menariknya, taman ini memberikan variasi dalam curah hujan di berbagai wilayahnya. Bagian utara taman nasional ini memiliki curah hujan berkisar antara 2000-3000 mm per tahun. Wilayah ini ditandai dengan hujan yang cukup merata sepanjang tahun.

Sementara itu, di bagian selatan, curah hujan mencapai 3.000-4.000 mm per tahun. Wilayah ini cenderung lebih basah dan mengalami musim hujan yang lebih intens. Perbedaan curah hujan ini juga berdampak pada ekosistem taman nasional.

Keberagaman flora dan fauna yang ada di Taman Nasional Lore Lindu didukung oleh pola curah hujan yang berbeda ini. Hal ini menjadikan taman nasional ini sebagai lingkungan yang kaya biodiversitas dan menarik untuk dieksplorasi.

Taman Nasional Lore Lindu memang memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Selain fauna yang beragam, kawasan ini juga menawarkan berbagai ekosistem dan tempat menarik lainnya. Salah satunya adalah Danau Lindu, yang terletak di kaki Gunung Nokilalaki.

Danau ini merupakan habitat bagi ikan-ikan endemik dan berada di ketinggian 2.355 meter di atas permukaan laut. Selain menjadi habitat yang penting bagi kehidupan ikan, Danau Lindu juga menjadi sumber mata pencaharian bagi nelayan setempat, yang menggantungkan hidup dari hasil tangkapan di danau tersebut.

Tidak hanya danau, Taman Nasional Lore Lindu juga memiliki puncak tertinggi, yaitu Gunung Rorekatimbu, yang berada pada ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut. Gunung ini sangat cocok bagi para pendaki yang menyukai tantangan dan keindahan alam yang menakjubkan.

Dengan segala kekayaan alamnya, Taman Nasional Lore Lindu adalah tempat yang menarik untuk dijelajahi dan dinikmati oleh para pengunjung yang mencintai alam dan keindahan alam bebas. Kalian harus Terbang ke Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu, lalu melanjutkan perjalanan sejauh 140 kilometer.


2. Hutan Beka Ranjuri

Hutan Ranjuri adalah sebuah hutan purba yang terletak di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Hutan ini memiliki lokasi yang strategis, hanya berjarak sekitar 30 menit perjalanan dari kota Palu.

Merupakan hutan purba yang terletak di Desa Beka yang kaya akan keragaman fauna endemis dan menjadi satu-satunya hutan yang bersisian dengan Kota Palu. Hutan ini hadir sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat Desa Beka di sekitarnya.

Salah satu keunikan Hutan Ranjuri adalah sebagai penyimpan sumber mata air yang penting bagi masyarakat Desa Beka dan daerah sekitarnya. Mata air yang berasal dari hutan ini memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari penduduk setempat.

Selain itu, Hutan Ranjuri juga menawarkan pengunjungnya pemandangan pohon Doa/Rau yang memiliki usia diperkirakan mencapai 80 tahun. Pohon-pohon ini menjadi bagian dari keanekaragaman flora yang ada di dalam hutan. Keberadaan pohon-pohon yang telah berusia lanjut ini memberikan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang tertarik dengan keindahan alam dan ekosistem yang unik.
 

3. Taman Wisata Alam Wera

Wisata Air Terjun Wera merupakan salah satu destinasi alam yang menarik di provinsi Sulawesi Tengah. Air terjun ini terletak di kawasan Wisata Wera, yang sebenarnya merupakan hutan lindung.

Berketinggian hingga 80 meter dengan lebar yang cukup luas membuat aliran airnya yang deras seolah membelah hutan lindung. Air yang mengalir dari balik pegunungan dan hijaunya hutan terlihat dramatis sekaligus menyegarkan.

Air terjun Wera terletak di lereng Gunung Watusidae, Sulawesi Tengah. Kawasan ini mudah dijangkau, hanya sekitar 20 kilometer dari pusat kota Palu. Pengunjung dapat menggunakan transportasi umum dari terminal Petobo Palu dengan waktu perjalanan sekitar setengah jam.

Jika menggunakan kendaraan pribadi, baik motor maupun mobil, Genhype dapat mencapai Desa Balumpewa, kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju lokasi air terjun.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Air Terjun Wera adalah saat bukan musim hujan. Pada musim hujan, debit air sungai cenderung meningkat dan aliran air menjadi lebih deras, yang dapat menyulitkan bahkan membahayakan para wisatawan.


4. Air Terjun Mantikole

Memiliki ketinggian 40 meter, air terjun ini berjarak sekitar 25 kilometer dari arah Selatan Kota Palu. Vista eksotis tercipta dari jatuhnya air terjun ke sungai kecil yang diapit oleh dua tebing curam.

Air terjun Mantikole sangat cocok untuk Genhype yang suka tantangan. Sebab untuk sampai di lokawisata ini dibutuhkan dedikasi dan usaha keras terlebih dahulu. Jangan harap bisa langsung sampai ke destinasi menggunakan kendaraan, kalian harus menelusuri hutan leat selama kurang lebih 200 meter.


5. Pemandian Bionga, Desa Kaleke

Terletak 20 kilometer dari Kota Palu, pemandian Bionga berada di tengah hutan dengan kesegaran udara yang masih sangat terjaga. Untuk kalian yang ingin mencoba wisata ini, cukup menempuh perjalanan sekitar 45 menit dari Kota Palu ke Desa Balumpewa. Selanjutnya Desa Balumpewa ke lokasi pemandian berjarak 2 km dengan berjalan kaki.


6. Paralayang Wayu

Untuk para pehobi paralayang, wisata ini dapat dicoba, apalagi merupakan spot paralayang terbaik di Indonesia, bahkan se Asia Tenggara. Lokasi yang menakjubkan tampak dramatis di antara hamparan paralayang warna-warni.

Satya Winnie Sidabutar, paraglider asal Bali mengatakan lokasi Paralayang Wayu menjadi salah satu dari spot favoritnya di Indonesia. “Bayangkan terbang dengan dikelilingi hamparan pegunungan hijau dan menikmati pemandangan laut yang asri. Paralayang Wayu sungguh pengalaman yang tak terlupakan,” ujar Travel Blogger ini.


7. Menara Pandang

Terletak tidak jauh dari spot paralayang, Menara Pandang sangat cocok bagi penggemar fotografi sambil menikmati indahnya view dari ketinggian 1.200 mdpl.

Ayo, jalan-jalan menikmati sehatnya alam Sigi. Dengan turut menjaga kelestarian, pengalaman ber-adventure tentu akan semakin memorable.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Roni Yunianto

SEBELUMNYA

Pasangan Perupa Isabel dan Alfredo Aquilizan Gelar Pameran Survei Besar di Museum MACAN

BERIKUTNYA

Piknik Asyik di Kapal Pesiar

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: