Kiat Menangani Alergi pada Anak

Mungkin di luar sana masih banyak orang tua yang kebingungan ketika anak-anaknya mengalami alergi akibat bahan makanan tertentu. Dalam situasi itu, mereka bisa jadi bimbang harus melakukan apa agar si kecil terhindar dari hal tersebut. 

Sebagai informasi, reaksi alergi pada anak sama halnya seperti orang dewasa timbul karena adanya alergen dan antibodi meresponnya, sehingga muncullah tanda- tanda alergi seperti bentol, gatal, bersin- bersin, hingga batuk- batuk. 

Aadapun, jika orang tua mendapati anaknya sedang alergi, maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Menurut pakar tumbuh kembang anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sekaligus Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jakarta Rini Sekartini, orang tua terlebih dahulu harus mengidentifikasi dengan baik apa yang sebenarnya menyebabkan alergi pada anak mereka.

Hal ini menjadi penting karena berkaitan dengan asupan gizi dari si kecil.

“Orang tua harus mengidentifikasi,sebenarnya anak itu alerginya apa sih? Kalau dia alergi susu sapi pada saat bayi, dia bisa minum susu kedelai," katanya dalam sebuah forum diskusi, Sabtu (24/7/2021)

Dia menambahkan, bukan berarti anak selamanya tidak boleh mengonsumsi makanan yang menyebabkan mereka mengalami alergi.

Rini mengatakan bahwa anak bisa diperkenalkan kembali dengan makanan yang membuat mereka alergi paling tidak setahun kemudian.

"Setelah menginjak satu tahun boleh kita kenalkan dengan kandungan susu lagi jika alergi susu, tentunya harus diobservasi lagi, jika masih ada alergi jangan dilanjutkan” ungkapnya.

Selain susu, beberapa makanan yang umumnya menjadi alergen atau penyebab alergi pada anak adalah ikan atau seafood, telur, dan kacang. 

“Kalau misalnya alergi itu biasanya tidak alergi secara keseluruhan. Misalnya untuk protein itu makanan laut dia alergi, tapi bisa diganti oleh ayam atau sapi. Namun sambil dilakukan observasi, biasanya alergi itu timbul gatal, batuk- batuk, bentol- bentol, itu yang perlu diobservasi,” pungkasnya. 

Editor: Dika Irawan