Ilustrasi (sumber gambar: cdc / unsplash)

Mom, Menunda Pemberian Vaksin pada Anak Bisa Berbahaya Lho

13 June 2023   |   22:30 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Anak-anak memiliki sistem daya tahan tubuh yang masih belum sempurna sebab sistem kekebalan alami membutuhkan waktu untuk melawan virus tertentu. Untuk itulah dibutuhkan vaksinasi baik primer maupun booster sebagai respons kekebalan spesifik guna mencegah penyakit yang parah atau wabah.

Dokter Spesialis Anak Miza Dito Afrizal mengatakan melalui vaksinasi, kita dapat melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan merespons ancaman potensial seperti virus. Bahkan, vaksinasi memiliki peran vital dalam melawan penyakit yang mengancam jiwa dan mencegah terjadinya epidemi.

Baca juga: Simak Anjuran Dokter Terkait Usia Ideal Pemberian Vaksin HPV pada Anak Perempuan

Beberapa jenis vaksin yang tersedia antara lain vaksin hepatitis B, polio, BCG (Bacillus Calmette-Guérin) untuk tuberkulosis, HIB (Haemophilus influenzae tipe B) untuk pneumonia atau meningitis, DPT (Difteri, Pertusis (batuk rejan), dan Tetanus), dan lainnya. Setiap vaksin memiliki target untuk melawan penyakit yang dapat menyebabkan kematian, kecacatan, atau wabah.

Menurut dokter Miza, vaksinasi primer melibatkan serangkaian dosis vaksin pada bayi untuk merespons antibodi awal. Misalnya, vaksin DPT diberikan pada bayi usia dua, tiga, dan empat bulan, secara berurutan. Namun, kadar antibodi bisa menurun, sehingga diperlukan dosis penguat pada bayi usia 18 bulan dan lima tahun.

“Pada usia sekitar 16 bulan, antibodi anak mulai turun. Sebelum antibodinya habis, kita perlu melakukan booster DPT yang biasa dilakukan di 16 bulan, atau setelah dua bulan diberikan booster maka di usia 18 bulan. Booster untuk menguatkan, bisa berkali lipat antibodinya, sehingga perlindungannya lebih kuat dan lebih panjang,” jelasnya.

Setelah diberikan booster, biasanya antibodi akan mulai menurun sekitar di usia empat tahun, maka pada saat usia lima tahun diberikan booster DPT lagi.

Apabila tidak melakukan vaksinasi pada usia-usia tersebut, dr. Miza menekankan tidak ada kata terlambat dalam menjalani imunisasi. Kecuali, untuk vaksin pencegah penyakit TBC seperti BCG dan rotavirus (pencegah penularan diare) yang memiliki batasan usia.

Di sisi lain, bagi orang tua yang meragukan atau bingung dengan status imunisasi anaknya, dapat mengunjungi fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, klinik, atau rumah sakit. Dengan memberikan catatan vaksinasi anak, tenaga kesehatan dapat mengevaluasi vaksin mana yang perlu dilengkapi.

Dokter Miza juga menekankan pentingnya untuk tidak menunda imunisasi karena dapat membuat anak rentan terhadap penyakit. Hal ini diilustrasikan dengan skenario di mana seorang anak melewatkan vaksin DPT dan kemudian bertemu dengan teman yang terinfeksi pertusis. Situasi seperti itu dapat dihindari dengan segera menyelesaikan vaksinasi yang diperlukan.

Baca juga: Calon Pengantin, Yuk Cek 5 Jenis Vaksin Penting Sebelum Menikah

Sementara itu, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksinasi dapat mencegah 3,5 hingga 5 juta kematian setiap tahun. Franchise Manager di PT Kalventis Sinergi Farma Dainty Loresia menyebutkan bahwa vaksinasi secara efektif dapat mengurangi risiko sejumlah penyakit, hingga mencegah kematian dan komplikasi penyakit.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

5 Fakta Seru Kuasa Gelap, Film Eksorsis Lokal tentang Pengusiran Setan

BERIKUTNYA

Peluang Bisnis Ramuan Berbahan Herbal Masih Menjanjikan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: