Stok Vaksin Kurang, Vaksinasi Anak Usia 6–11 Tahun Diprediksi Baru Jalan Awal 2022
02 November 2021 |
14:16 WIB
Desyinta Nuraini
Jurnalis Hypeabis.id
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kemarin menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sinovac dan vaksin Sinovac buatan Bio Farma untuk disuntikkan kepada anak usia 6-11 tahun. Kendati demikian, implementasinya belum bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Juru Bicara Vakasinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan pihaknya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Doker Anak Indonesia (IDAI) serta organisasi terkait lainnya untuk memastikan teknis pelaksanaan vaksinasi untuk rentang usia tersebut, mulai dari skrining, penanganan efek samping, higga tata cara pemberiannya.
“(Pemberian vaksin) belum dalam jangka dekat, kita akan konsultasi dan mendapatkan rekomendasi dari ITAGI dan IDAI serta organisasi profesi lainnya,” ujar Nadia saat dihubungi Hypeabis.id, Selasa (2/11/2021).
(Baca juga: Waspada Alergi Susu Sapi, Alergi yang Paling Sering Terjadi pada Anak)
Dia menjelaskan pemerintah perlu menambah sekitar 25-30 juta dosis vaksin Sinovac karena pesanan yang ada saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi anak pada rentang usia ini.
“Fokus kita adalah pemberian vaksinasi pada dewasa dan lansia yang memang akan sakit berat dan kematiannya lebih tinggi resikonya 3-5 kali lipat dibandingkan anak-anak,” sebut Nadia.
DIa memperkirakan bahwa vaksinasi untuk angka usia 6-11 tahun ini baru akan berlaku pada awal tahun mendatang.
“Belum tahu ini masih menunggu perhitungan sasaran dan dari Sinovac-nya sendiri. Mungkin (vaksinasi bisa dilakukan) awal tahun 2022,” pungkasnya.
Editor: Avicenna
Juru Bicara Vakasinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan pihaknya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Doker Anak Indonesia (IDAI) serta organisasi terkait lainnya untuk memastikan teknis pelaksanaan vaksinasi untuk rentang usia tersebut, mulai dari skrining, penanganan efek samping, higga tata cara pemberiannya.
“(Pemberian vaksin) belum dalam jangka dekat, kita akan konsultasi dan mendapatkan rekomendasi dari ITAGI dan IDAI serta organisasi profesi lainnya,” ujar Nadia saat dihubungi Hypeabis.id, Selasa (2/11/2021).
(Baca juga: Waspada Alergi Susu Sapi, Alergi yang Paling Sering Terjadi pada Anak)
Dia menjelaskan pemerintah perlu menambah sekitar 25-30 juta dosis vaksin Sinovac karena pesanan yang ada saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi anak pada rentang usia ini.
“Fokus kita adalah pemberian vaksinasi pada dewasa dan lansia yang memang akan sakit berat dan kematiannya lebih tinggi resikonya 3-5 kali lipat dibandingkan anak-anak,” sebut Nadia.
DIa memperkirakan bahwa vaksinasi untuk angka usia 6-11 tahun ini baru akan berlaku pada awal tahun mendatang.
“Belum tahu ini masih menunggu perhitungan sasaran dan dari Sinovac-nya sendiri. Mungkin (vaksinasi bisa dilakukan) awal tahun 2022,” pungkasnya.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.