Produk GKN Jahe Merah Instan (sumber gambar : GKN Jahe Merah Instan / unsplash)

Peluang Bisnis Ramuan Berbahan Herbal Masih Menjanjikan

14 June 2023   |   06:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Makin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan, terutama sejak masa pandemi covid-19 yang telah terjadi selama 3 tahun terakhir kemarin. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh adalah dengan mengonsumsi ramuan herbal atau pengobatan tradisional.

Hal ini sejalan pula dengan hasil Riskesdas yang menemukan bahwa penggunaan jamu sebagai bagian dari pengobatan tradisional oleh masyarakat Indonesia mencapai lebih dari 50%. Riset tersebut juga menunjukkan bahwa 49,53% penduduk Indonesia menggunakan jamu, baik untuk menjaga kesehatan maupun pengobatan karena sakit, dimana 95,6% yang mengonsumsi jamu merasakan manfaatnya.

Baca juga: Punya Potensi Besar, Pengembangan Obat Herbal Belum Digarap Maksimal

Salah satu jenis tanaman herbal yang memiliki banyak khasiat dalam mengobati berbagai penyakit termasuk penyakit kronis adalah black garlic atau bawang hitam. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan oleh Efariany untuk mengembangkan bisnis Rumah Bawang Kadedika pada 2018 lalu.

Bawang hitam sendiri merupakan bawang putih yang difermentasi pada waktu dan suhu tertentu sehingga warnanya menjadi hitam dengan tekstur yang lembut dengan rasa yang manis sedikit asam baik untuk mengatasi penyakit kronis seperti diabetes, kolesterol, hipertensi, dan meningkatkan daya tahan tubuh, sekaligus juga bisa dijadikan sebagai bumbu masakan.

Keputusan Efa untuk memproduksi Bawang Kadedika juga dilatarbelakangi oleh kondisi kesehatannya yang sempat menderita penyakit kronis. Ibu dua anak ini kemudian mendapatkan bawang hitam dari temannya.

“Setelah saya konsumsi manfaatnya langsung dapat dirasakan. Dari sini awal mula saya mencoba mempelajari pembuatan bawang hitam untuk dikonsumsi sendiri dan diberikan kepada teman yang senasib,” kenang wanita pengusaha asal Riau ini.

Hingga pada saat pandemi Covid-19 masuk pada awal 2020 lalu, Efa makin serius menggeluti bisnis ini. Apalagi saat itu masyarakat banyak yang mencari ramuan herbal untuk dikonsumsi demi menjaga daya tahan tubuh dari serangan virus covid-19.

Seiring berjalannya waktu dan diimbangi dengan berbagai inovasi bisnis, Rumah Bawang Kededika berhasil memproduksi hingga 80 kilogram bawang putih setiap bulannya, dengan omset lebih dari Rp10 juta per bulan sebagai pengusaha kategori supermikro.

Dalam memasarkan produknya, dia memanfaatkan penjualan baik secara offline maupun online dengan hadir di berbagai marketplace sehingga memudahkan konsumen untuk mendapatkan produknya.  Saat ini Rumah Bawang Kadedika juga memiliki 20 reseller.

Selain Efa, pelaku usaha lainnya yang juga mengembangkan produk berbahan herbal adalah Tiurlan Anne Frida pemilik usaha GKN Jahe Merah Instan asal Sumatera Utara yang memulai bisnisnya pada 2020 lalu pada saat kondisi pandemi.

Selain melihat prospek bisnis minuman herbal yang di saat pandemi sedang naik daun, keputusan terjun dalam bisnis ini juga berangkat dari kesukaannya mengonsumsi minuman herbal. Dalam mengembangkan produknya, dia memanfaatkan hasil pertanian herbal dari Sumatra Utara, berupa jahe merah, dan akar ginseng.

“Semua produk olahan herbal ini kami buat secara alami tanpa bahan pengawet, pemanis, maupun pewarna. Pengolahan yang kami lakukan berupa zero waste jadi tidak ada ampas yang terbuang karena semuanya benar-benar diolah dan dimanfaatkan,” tuturnya.

GKN Jahe Merah ini memiliki berbagai manfaat untuk meredakan batuk, menghangatkan tubuh, meredakan rasa nyeri persendian, meredakan pegal pegal, hingga meningkatkan kekebalan daya tahan tubuh.

Saat ini produk GKN Jahe Merah tersedia baik secara offline maupun online di berbagai marketplace. Bahkan, produknya juga telah diekspor ke luar negeri melalui KBRI serta adanya permintaan dari warga Negara asing yang memesan produknya.

Diakuinya pada 2022 lalu memang sempat terjadi penurunan penjualan terutama setelah masa pandemi berakhir. Namun, dirinya tidak tinggal diam dan terus melakukan inovasi dengan menghadirkan berbagai produk herbal lainnya yang dapat dikonsumsi sehari-hari seperti teh bunga telang, teh daun kelor, teh kulit nanas, sirup kesturi, minyak urut jahe dan lain sebagainya.

Baca juga: Marak Bisnis Produk Herbal dengan Modal Terjangkau, Tapi Ada Syaratnya

“Pada 2023 ini kami menargetkan bisa mencapai omzet Rp86 juta per tahun dengan keuntungan mencapai 45%,” ujarnya.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Mom, Menunda Pemberian Vaksin pada Anak Bisa Berbahaya Lho

BERIKUTNYA

Butuh Dana Berwirausaha? DSC Season 14 Siapkan Dana Hibah Hingga Rp2,5 Miliar

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: