Simak 5 Cara Merawat Baterai Kendaraan Listrik Agar Awet Menurut Pakar dari ITB
12 June 2023 |
15:59 WIB
Ekosistem kendaraan listrik berkembang cepat sejalan dengan adanya tuntutan di indusrti otomotif untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan. Terlebih Presiden Joko Widodo telah memberi arahan agar IKN (Ibu Kota Nusantara) menjadi percontohan wilayah penggunaan kendaraan listrik, baik kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Dalam ekosistem kendaraan listrik ini, teknologi baterai menjadi komponen krusial untuk menyimpan dan mengalirkan arus listrik ke inverter, sebelum akhirnya dapat digunakan untuk menggerakan kendaraan listrik. Untuk itu, baterai harus dirawat dengan baik supaya masa pakainya awet serta mobilitas kendaraan tidak terganggu.
Baca juga: 5 Keuntungan Motor Listrik, Cek Dulu Yuk Sebelum Beli
Yannes Pasaribu, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) memaparkan bahwa ada sejumlah hal yang harus diperhatikan supaya baterai kendaraan listrik, baik mobil ataupun motor, memiliki umur yang lebih panjang. Yuk simak beberapa tip penting berikut ini.
1. Jaga daya baterai agar selalu terisi
Salah satu yang perlu diperhatikan yakni mengenai durasi pengisian daya. Pengguna disarankan untuk menjaga baterai kendaraan listrik selalu dalam keadaan terisi, setidaknya sebagian.
Hindari pengosongan daya total pada baterai, karena hal ini dapat memperpendek umur baterai. “Disarankan untuk menjaga level pengisian daya baterai antara 20% hingga 80%, jangan sampai di bawah 20%,” katanya.
2. Hindari discharging ekstrem
Lebih lanjut Yannes memaparkan, dalam penggunaan sehari-hari, pengguna juga disarankan untuk menghindari proses discharge (pengosongan baterai) yang terlalu cepat atau ekstrem, terutama hingga ke level baterai yang sangat rendah.
Discharge akan menyebabkan penurunan kapasitas daya simpan baterai, sehingga menyebabkan peningkatan suhu baterai akibat dipaksa memberikan daya yang tinggi dalam waktu singkat. “Discharge yang seringkali dilakukan terlalu cepat dapat menyebabkan stres mekanis pada sel-sel baterai,” kata Yannes.
Lantaran, menurutnya, ketika daya yang besar ditarik dengan cepat, tekanan pada komponen internal baterai dapat meningkat. Efeknya dapat menyebabkan kerusakan struktural seperti retakan atau kerusakan pada lapisan elektrolitnya.
3, Kurangi penggunaan fast charging
Selain itu, Yannes juga menyarankan apabila pengguna mengisi daya menggunakan SPKLU, sesekali pilihlah pengisian daya dengan charger biasa daripada fast charging. Pengisian daya biasa memang cenderung lama sekitar 3 jam, dibandingkan dengan pengisian cepat yang hanya membutuhkan waktu 1 jam.
“Menggunakan fast charging terlalu sering dapat membuat baterai menjadi panas dan mempercepat penurunan kapasitas penyimpanan baterai,” kata Yannes.
Setelah selesai mengisi daya, Yannes menyarankan untuk tidak membiarkan kendaraan listrik terus terhubung dengan pengisi dayanya setelah baterai sudah terisi penuh. Pastikan untuk mencabut adaptornya sesegera mungkin.
4. Hindari paparan suhu ekstrem
Adapun hal lainnya yang dapat merusak baterai kendaraan listrik adalah paparan terhadap suhu dan cuaca ekstrem. Sebaiknya pengguna tidak meninggalkan kendaraan listrik terparkir di bawah sinar matahari langsung dalam waktu lama, terutama dalam kondisi panas di atas 30°C.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Orang Membeli Mobil Listrik
“Suhu panas berkepanjangan dapat mempercepat kerusakan baterai, bahkan jika suhu baterai dikisaran 70 celcius berpotensi untuk rusak dan bahkan meningkatkan risiko terbakar,” katanya.
5. Hindari berkendara dengan kecepatan tinggi
Selain itu, tidak disarankan untuk berkendara dengan kecepatan tinggi karena dapat mengurangi daya tahan baterai. Semakin tinggi kecepatan kendaraan dan semakin sering berakselerasi dan agresif, maka bisa mengonsumsi lebih banyak energi dari baterainya.
Editor: Fajar Sidik
Dalam ekosistem kendaraan listrik ini, teknologi baterai menjadi komponen krusial untuk menyimpan dan mengalirkan arus listrik ke inverter, sebelum akhirnya dapat digunakan untuk menggerakan kendaraan listrik. Untuk itu, baterai harus dirawat dengan baik supaya masa pakainya awet serta mobilitas kendaraan tidak terganggu.
Baca juga: 5 Keuntungan Motor Listrik, Cek Dulu Yuk Sebelum Beli
Yannes Pasaribu, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) memaparkan bahwa ada sejumlah hal yang harus diperhatikan supaya baterai kendaraan listrik, baik mobil ataupun motor, memiliki umur yang lebih panjang. Yuk simak beberapa tip penting berikut ini.
1. Jaga daya baterai agar selalu terisi
Salah satu yang perlu diperhatikan yakni mengenai durasi pengisian daya. Pengguna disarankan untuk menjaga baterai kendaraan listrik selalu dalam keadaan terisi, setidaknya sebagian.
Hindari pengosongan daya total pada baterai, karena hal ini dapat memperpendek umur baterai. “Disarankan untuk menjaga level pengisian daya baterai antara 20% hingga 80%, jangan sampai di bawah 20%,” katanya.
2. Hindari discharging ekstrem
Lebih lanjut Yannes memaparkan, dalam penggunaan sehari-hari, pengguna juga disarankan untuk menghindari proses discharge (pengosongan baterai) yang terlalu cepat atau ekstrem, terutama hingga ke level baterai yang sangat rendah.
Discharge akan menyebabkan penurunan kapasitas daya simpan baterai, sehingga menyebabkan peningkatan suhu baterai akibat dipaksa memberikan daya yang tinggi dalam waktu singkat. “Discharge yang seringkali dilakukan terlalu cepat dapat menyebabkan stres mekanis pada sel-sel baterai,” kata Yannes.
Lantaran, menurutnya, ketika daya yang besar ditarik dengan cepat, tekanan pada komponen internal baterai dapat meningkat. Efeknya dapat menyebabkan kerusakan struktural seperti retakan atau kerusakan pada lapisan elektrolitnya.
3, Kurangi penggunaan fast charging
Selain itu, Yannes juga menyarankan apabila pengguna mengisi daya menggunakan SPKLU, sesekali pilihlah pengisian daya dengan charger biasa daripada fast charging. Pengisian daya biasa memang cenderung lama sekitar 3 jam, dibandingkan dengan pengisian cepat yang hanya membutuhkan waktu 1 jam.
“Menggunakan fast charging terlalu sering dapat membuat baterai menjadi panas dan mempercepat penurunan kapasitas penyimpanan baterai,” kata Yannes.
Setelah selesai mengisi daya, Yannes menyarankan untuk tidak membiarkan kendaraan listrik terus terhubung dengan pengisi dayanya setelah baterai sudah terisi penuh. Pastikan untuk mencabut adaptornya sesegera mungkin.
4. Hindari paparan suhu ekstrem
Adapun hal lainnya yang dapat merusak baterai kendaraan listrik adalah paparan terhadap suhu dan cuaca ekstrem. Sebaiknya pengguna tidak meninggalkan kendaraan listrik terparkir di bawah sinar matahari langsung dalam waktu lama, terutama dalam kondisi panas di atas 30°C.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Orang Membeli Mobil Listrik
“Suhu panas berkepanjangan dapat mempercepat kerusakan baterai, bahkan jika suhu baterai dikisaran 70 celcius berpotensi untuk rusak dan bahkan meningkatkan risiko terbakar,” katanya.
5. Hindari berkendara dengan kecepatan tinggi
Selain itu, tidak disarankan untuk berkendara dengan kecepatan tinggi karena dapat mengurangi daya tahan baterai. Semakin tinggi kecepatan kendaraan dan semakin sering berakselerasi dan agresif, maka bisa mengonsumsi lebih banyak energi dari baterainya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.