Pameran Tetap Galeri Nasional Indonesia (Sumber gambar: dok. GNI by Destian)

Museum Peradaban & Galeri Kebudayaan akan Dibangun di Ibu Kota Negara

08 May 2023   |   20:00 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Ibu kota negara baru di Kalimantan Timur tampaknya bakal jadi tempat yang menarik dikunjungi. Sebab, selain berbagai macam gedung pemerintahan dan segala penunjangnya, pemerintah juga berencana membangun Museum Peradaban dan Galeri Kebudayaan di sana.

Kepala Unit Galeri Nasional Indonesia, Jarot Mahendra mengatakan hasil focus group discussion (FGD) yang dilakukan antara Kemendikbudristek dan Kementerian PUPR menunjukkan bahwa pemerintah telah menyiapkan lokasi untuk kedua bangunan tersebut, yakni di sektor selatan. “Kalau bentuk gedung dan lainnya masih dalam kajian Kementerian PUPR,” katanya kepada Hypeabis.id, belum lama ini. 

Baca juga: Refleksi Pembangunan Ibu Kota Negara di Pameran Lukisan "Antara Kecemasan dan Harapan"

Dia menuturkan, kedua lembaga tersebut akan terpisah dari Galeri Nasional Indonesia dan Museum Nasional Indonesia yang berada di Jakarta. Adapun, rencana pengelola kedua lembaga tersebut adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Dengan Kemendikbud sebagai pengelola, maka kedua lembaga tersebut kemungkinan berstatus berada di bawah museum dan cagar budaya. Menurutnya, sampai dengan saat ini, pemerintah dan pihak terkait belum membahas lebih detail terkait kedua lembaga tersebut.

“Untuk koleksi sampai saat ini belum ada kepastian tentang tema kuratorialnya,” katanya.

Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan beberapa koleksi dari Museum Nasional Indonesia dan Galeri Nasional Indonesia akan mengisi museum dan galeri di IKN.

Jika kondisi itu terjadi, koleksi yang dipindahkan akan sesuai dengan tema kuratorialnya. Menurutnya, karya old master yang berada di Galeri Nasional Indonesia akan dipamerkan di IKN jika memang akan dipajang.

Menurutnya, kondisi itu dapat dilakukan karena kedua lembaga tersebut memiliki tujuan yang salah satunya adalah untuk tamu-tamu negara yang akan berkunjung.

Saat ini, Galeri Nasional Indonesia baru satu kali diajak dalam FGD terkait dengan Museum Peradaban dan Galeri Kebudayaan, sehingga masih menunggu tindak lanjut dari Kementerian PUPR terkait dengan persiapan yang akan dilakukan.

Meskipun begitu, galeri berharap kebudayaan yang akan dibangun bisa menggambarkan sekaligus merepresentasikan kekayaan budaya Indonesia, terutama terkait dengan karya seni rupa. Tidak hanya itu, dia juga menuturkan kedua galeri sangat mungkin melakukan akusisi karya baru untuk menjadi koleksi.

“Karena sebenarnya sampai saat ini saja Galeri Nasional Indonesia masih perlu melakukan akuisisi untuk memenuhi storyline pameran tetap,” katanya.


Studi Kelayakan

Sementara itu, Kurator Citra Smara Dewi menilai, perlu studi kelayakan terkait dengan pembangunan Museum Peradaban dan Galeri Kebudayaan, karena terkait dengan branding baru. 

Menurutnya, pembangunan IKN harus terintegrasi dengan semua aspek. Dengan begitu, maka pemerintah perlu memastikan ingin mengambil peran apa dengan hadirnya Museum Peradaban dan Galeri Kebudayaan.

Nah, hal itu dahulu, peran apa yang mau diambil. Apakah sebagai Museum Peradaban dan Galeri Kebudayaan berasis multikultur, teknologi, dan sebagainya. Kalau itu sudah ada tinggal diwujudkan dalam bentuk fisik,” katanya.

Dia menuturkan, pada saat ini, sejumlah galeri dan museum seni rupa di luar negeri juga telah mengambil peran yang ingin diambil. Dia mencontohkan National Gallery Singapore mengambil peran sebagai pusat perkembangan seni rupa terdepan di Asia Tenggara.

Peran itu membuat banyak orang tidak perlu ke Prancis atau negara lainnya untuk menikmati karya seni rupa karena dapat melihatnya di Singapura. Contoh lainnya adalah Louvre Abu Dhabi yang berada di Uni Emirat Arab yang mengambil peran meminimalkan kesenjangan seni rupa barat dan timur. Peran yang diambil oleh Louvre Abu Dhabi kerap meminjam koleksi dari Prancis.

“Visi dan misi IKN apa. Nanti turunannya ke museum dan galeri itu,” ujarnya.

Sementara terkait dengan koleksi Museum Peradaban dan Galeri Kebudayaan, dia mengaku belum mendapatkan informasi. Namun, sejumlah hal perlu menjadi perhatian seandainya kedua lembaga tersebut perlu mendatangkan koleksi dari Galeri Nasional Indonesia di Jakarta.

Menurutnya, keamanan karya menjadi perhatian utama saat dibawa dari Jakarta menuju Kalimantan Timur yang menjadi tempat pembangunan ibu kota negara. Kemudian, pendataan yang dilakukan terhadap karya juga harus menjadi perhatian.

Dia mengingatkan, jangan sampai karya yang dibawa dari Galeri Nasional Indonesia menuju IKN hilang di tengah jalan. Selain itu, Citra juga memberikan perhatian terhadap suhu, infrastruktur, dan sebagainya yang akan berkaitan dengan karya.

Baca juga: Cerita Seniman Nyoman Nuarta Pilih Desain Burung Garuda untuk Istana Kepresidenan di IKN

Editor: Dika Irawan
 

SEBELUMNYA

Ekspresi Kehilangan Penyanyi Chloe Leman dalam Single White Roses

BERIKUTNYA

Siap-siap, Kim Soo-hyun Bakal Sapa Penggemar Lewat Fan Meeting di Jakarta Akhir Pekan Ini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: