Syakieb Sungkar Punya Kriteria Khusus Dalam Meminang Karya Untuk Dikoleksi
12 June 2023 |
10:55 WIB
Selain sebagai seorang seniman, Syakieb Sungkar merupakan kolektor karya seni. Dalam mengoleksi atau mengakuisisi sebuah karya, pria yang tengah mengadakan pameran bertajuk Dreams itu memiliki sejumlah kriteria yang harus dipenuhi. Keputusan untuk memiliki sebuah karya baru pun muncul seketika saat berada di sebuah pameran.
Syakieb tidak merencanakan pembelian karya dari awal sebelum melihatnya langsung. “Kalau rencana, sebenarnya proses pengoleksian saya, ketika saya berjumpa sebuah karya dalam sebuah pameran, baru kemudian saya memutuskan untuk membeli atau tidak,” katanya kepada Hypeabis.id.
Baca juga: Kolektor Handojo Susanto Beberkan 7 Hal Penting Sebelum Membeli Barang Antik
Dia mengatakan terdapat beberapa pertimbangan ketika hendak memutuskan untuk memiliki suatu karya. Pertama adalah karya tersebut harus betul-betul istimewa atau memberikan sesuatu yang baru dalam khazanah seni rupa Indonesia.
Selain itu, karya tersebut juga harus menarik secara visual, ide, dan gagasan. Setelah itu, faktor lainnya yang menjadi pertimbangan baginya ketika hendak mengakuisisi sebuah karya adalah harga.
“Indikator tentu saja pricing juga. Kalau saya suka, harga kemahalan, tidak jadi. Harus ada kecocokan yang saya tertarik secara visual, ide, gagasan, dan juga harganya cocok juga,” ujarnya.
Saat ini, Syakieb menuturkan sudah memiliki sekitar 1.000 karya seni rupa dengan berbagai genre. Tidak hanya itu, dia juga mengoleksi karya seni dengan berbagai periode dari kontemporer sampai old master. Di antara karya-karya yang dimiliki, karya dari old master seperti Affandi, Hendra Gunawan, dan sebagainya adalah yang paling mahal.
Profil Syakieb Sungkar
Untuk diketahui, dirangkum dari berbagai sumber, Syakieb Sungkar juga merupakan penulis buku dan pernah menjadi salah satu direktur di perusahaan telekomunikasi. Buku yang pernah ditulisnya seperti berjudul Melacak Lukisan Palsu atau Seni Sebagai Pembebasan.
Dalam pamerannya bertajuk Dreams di Cemara 6 Galeri - Toeti Heraty Museum. Pameran ini berlangsung dari 3 sampai 17 Juni 2023. Dalam pameran tersebut, Syakieb menampilkan karya-karya dengan gaya surealis.
Karya itu berhasil menarik para pencinta karya seni yang datang. Kondisi itu dapat terlihat dari lebih 50 persen karya telah terjual. Syakieb meyakini seluruh karya yang dipamerkan di ajang tersebut dapat laku seluruhnya pada akhir pameran nanti. Keyakinan itu muncul karena karya-karyanya memberikan sesuatu yang baru dalam dunia seni rupa di dalam negeri.
Karya yang telah ditandai telah terjual sebanyak delapan karya, yakni Metamorfosis Kafka (2023), Daedalus Spacecraft (2023), Free Fire (A 124 + Hayato) (2023), Bustle on the Side Road (2023), Yesus di Masa Pandemi (2023), Masriadeep (2023), Moonlight (2023), dan Kamrad GM (2023).
Baca juga: Wahai Kolektor Muda, Begini Tip Mengoleksi Karya Seni yang Harus Kalian Ketahui
Dalam pameran itu, Kurator Pameran Anna Sungkar menuturkan bahwa sang seniman lebih banyak “melamun” dalam pameran kali ini. "Jadi, pameran ini diberikan judul Dreams. Lamunan itu mendapatkan dukungan dari corak surealisme."
Keadaan itu membuat karyanya seperti terlihat banyak mengambil dari Salvador Dali, Pablo Picasso, Marc Chagall, Michael Taylor, Paul Klee, dan karya-karya komik serta wayang. Meskipun begitu, dia tidak mengambilnya mentah-mentah. Sang seniman mengolahnya sedemikian rupa sehingga menjadi gaya tersendiri yang dimiliki oleh Syakieb.
Editor: Fajar Sidik
Syakieb tidak merencanakan pembelian karya dari awal sebelum melihatnya langsung. “Kalau rencana, sebenarnya proses pengoleksian saya, ketika saya berjumpa sebuah karya dalam sebuah pameran, baru kemudian saya memutuskan untuk membeli atau tidak,” katanya kepada Hypeabis.id.
Baca juga: Kolektor Handojo Susanto Beberkan 7 Hal Penting Sebelum Membeli Barang Antik
Dia mengatakan terdapat beberapa pertimbangan ketika hendak memutuskan untuk memiliki suatu karya. Pertama adalah karya tersebut harus betul-betul istimewa atau memberikan sesuatu yang baru dalam khazanah seni rupa Indonesia.
Selain itu, karya tersebut juga harus menarik secara visual, ide, dan gagasan. Setelah itu, faktor lainnya yang menjadi pertimbangan baginya ketika hendak mengakuisisi sebuah karya adalah harga.
“Indikator tentu saja pricing juga. Kalau saya suka, harga kemahalan, tidak jadi. Harus ada kecocokan yang saya tertarik secara visual, ide, gagasan, dan juga harganya cocok juga,” ujarnya.
Saat ini, Syakieb menuturkan sudah memiliki sekitar 1.000 karya seni rupa dengan berbagai genre. Tidak hanya itu, dia juga mengoleksi karya seni dengan berbagai periode dari kontemporer sampai old master. Di antara karya-karya yang dimiliki, karya dari old master seperti Affandi, Hendra Gunawan, dan sebagainya adalah yang paling mahal.
Profil Syakieb Sungkar
Untuk diketahui, dirangkum dari berbagai sumber, Syakieb Sungkar juga merupakan penulis buku dan pernah menjadi salah satu direktur di perusahaan telekomunikasi. Buku yang pernah ditulisnya seperti berjudul Melacak Lukisan Palsu atau Seni Sebagai Pembebasan.
Dalam pamerannya bertajuk Dreams di Cemara 6 Galeri - Toeti Heraty Museum. Pameran ini berlangsung dari 3 sampai 17 Juni 2023. Dalam pameran tersebut, Syakieb menampilkan karya-karya dengan gaya surealis.
Karya itu berhasil menarik para pencinta karya seni yang datang. Kondisi itu dapat terlihat dari lebih 50 persen karya telah terjual. Syakieb meyakini seluruh karya yang dipamerkan di ajang tersebut dapat laku seluruhnya pada akhir pameran nanti. Keyakinan itu muncul karena karya-karyanya memberikan sesuatu yang baru dalam dunia seni rupa di dalam negeri.
Karya yang telah ditandai telah terjual sebanyak delapan karya, yakni Metamorfosis Kafka (2023), Daedalus Spacecraft (2023), Free Fire (A 124 + Hayato) (2023), Bustle on the Side Road (2023), Yesus di Masa Pandemi (2023), Masriadeep (2023), Moonlight (2023), dan Kamrad GM (2023).
Baca juga: Wahai Kolektor Muda, Begini Tip Mengoleksi Karya Seni yang Harus Kalian Ketahui
Dalam pameran itu, Kurator Pameran Anna Sungkar menuturkan bahwa sang seniman lebih banyak “melamun” dalam pameran kali ini. "Jadi, pameran ini diberikan judul Dreams. Lamunan itu mendapatkan dukungan dari corak surealisme."
Keadaan itu membuat karyanya seperti terlihat banyak mengambil dari Salvador Dali, Pablo Picasso, Marc Chagall, Michael Taylor, Paul Klee, dan karya-karya komik serta wayang. Meskipun begitu, dia tidak mengambilnya mentah-mentah. Sang seniman mengolahnya sedemikian rupa sehingga menjadi gaya tersendiri yang dimiliki oleh Syakieb.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.