Ini 8 Cara Mencegah Batuk & Pilek Pada Anak
08 June 2023 |
23:52 WIB
Kalangan anak-anak seringkali mengalami batuk dan pilek. Kondisi ini adalah bentuk respons tubuh si kecil untuk melawan zat yang dianggap berbahaya seperti paparan virus, reaksi alergi, hingga polusi udara, serta mencegahnya masuk ke saluran napas bawah. Namun, jangan anggap sepele batuk dan pilek ya, Bunda.
Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak dari RS Pondok Indah – Puri Indah menerangkan, selain paparan virus influenza, batuk dan pilek terjadi akibat pengaruh polusi udara seperti asap kendaraan, asap pabrik, maupun asap rokok. Polusi yang mengandung kotoran dan zat beracun ini dapat mengiritasi saluran napas, sehingga memicu refleks untuk melakukan batuk.
Bisa dikatakan, batuk merupakan suatu cara tubuh untuk membuang kotoran yang masuk melalui saluran pernapasan. “Kotoran di dalam rumah juga dapat mengiritasi saluran napas, seperti debu, tungau, bulu hewan peliharaan,” ujarnya, Kamis (8/6/2023).
Anak-anak yang belum genap berusia 5 tahun rentan mengalami batuk. Hal ini berkaitan dengan imunitas tubuh anak yang belum terbentuk secara sempurna, sehingga kekuatan tubuh mereka untuk menangkal penyakit lebih rendah.
Baca juga: Berisiko Picu Depresi, Begini Cara Cegah Obesitas Pada Anak
Anak yang terpapar virus influenza maupun batuk pilek akibat polusi udara dapat merasakan berbagai gejala lain yang menyertai. Gejala flu dapat muncul secara tiba-tiba dalam waktu beberapa jam dan tidak menentu intensitasnya, mulai dari yang ringan hingga berat. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pengidapnya serta seberapa besar kekuatan kuman yang masuk untuk membuat penyakit.
Untuk penyebab lain, gejalanya diawali dengan sakit tenggorokan, bersin-bersin, hingga hidung tersumbat. Batuk biasanya muncul pada hari ke-4 atau ke-5 setelah terpapar.
Cynthia menyampaikan beberapa gejala yang mungkin dirasakan oleh anak antara lain demam, pilek dengan cairan lendir di hidung, hidung mampet, bersin, batuk, napas grok-grok, hingga nyeri tenggorok. Sejatinya kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam 1--2 minggu.
Kendati demikian, Cynthia mengimbau jangan menganggap remeh batuk dan pilek pada anak-anak karena bisa saja mereka mengalami komplikasi. Adapun komplikasi yang dapat terjadi akibat paparan virus influenza pada umumnya lebih berat dibandingkan dengan batuk biasa.
“Bisa terjadi radang paru-paru, infeksi telinga tengah, sinusitis, atau perburukan penyakit kronis seperti asma atau pneumonia,” tuturnya.
Polusi udara penyebab batuk dan pilek juga tidak boleh diabaikan. Paparan polusi udara secara terus menerus dalam jangka panjang juga dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut, asma, peradangan pada saluran pernapasan, penyakit jantung koroner, serangan jantung, hingga stroke lho.
Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak dari RS Pondok Indah – Puri Indah menerangkan, selain paparan virus influenza, batuk dan pilek terjadi akibat pengaruh polusi udara seperti asap kendaraan, asap pabrik, maupun asap rokok. Polusi yang mengandung kotoran dan zat beracun ini dapat mengiritasi saluran napas, sehingga memicu refleks untuk melakukan batuk.
Bisa dikatakan, batuk merupakan suatu cara tubuh untuk membuang kotoran yang masuk melalui saluran pernapasan. “Kotoran di dalam rumah juga dapat mengiritasi saluran napas, seperti debu, tungau, bulu hewan peliharaan,” ujarnya, Kamis (8/6/2023).
Anak-anak yang belum genap berusia 5 tahun rentan mengalami batuk. Hal ini berkaitan dengan imunitas tubuh anak yang belum terbentuk secara sempurna, sehingga kekuatan tubuh mereka untuk menangkal penyakit lebih rendah.
Baca juga: Berisiko Picu Depresi, Begini Cara Cegah Obesitas Pada Anak
Anak yang terpapar virus influenza maupun batuk pilek akibat polusi udara dapat merasakan berbagai gejala lain yang menyertai. Gejala flu dapat muncul secara tiba-tiba dalam waktu beberapa jam dan tidak menentu intensitasnya, mulai dari yang ringan hingga berat. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pengidapnya serta seberapa besar kekuatan kuman yang masuk untuk membuat penyakit.
Untuk penyebab lain, gejalanya diawali dengan sakit tenggorokan, bersin-bersin, hingga hidung tersumbat. Batuk biasanya muncul pada hari ke-4 atau ke-5 setelah terpapar.
Cynthia menyampaikan beberapa gejala yang mungkin dirasakan oleh anak antara lain demam, pilek dengan cairan lendir di hidung, hidung mampet, bersin, batuk, napas grok-grok, hingga nyeri tenggorok. Sejatinya kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam 1--2 minggu.
Kendati demikian, Cynthia mengimbau jangan menganggap remeh batuk dan pilek pada anak-anak karena bisa saja mereka mengalami komplikasi. Adapun komplikasi yang dapat terjadi akibat paparan virus influenza pada umumnya lebih berat dibandingkan dengan batuk biasa.
“Bisa terjadi radang paru-paru, infeksi telinga tengah, sinusitis, atau perburukan penyakit kronis seperti asma atau pneumonia,” tuturnya.
Polusi udara penyebab batuk dan pilek juga tidak boleh diabaikan. Paparan polusi udara secara terus menerus dalam jangka panjang juga dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut, asma, peradangan pada saluran pernapasan, penyakit jantung koroner, serangan jantung, hingga stroke lho.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.