Agnes Linggar Budhisurya didampingi keluarga ketika menerima rekor MURI. (Sumber gambar : Istimewa)

Ayla Jaya Suprana Ungkap Alasan Agnes Linggar Diberi Rekor MURI

31 May 2023   |   17:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Desainer Agnes Linggar Budhisurya mampu memikat hati para pecinta fesyen dan seni. Sebagai pelopor melukis di atas kain Nusantara, karyanya terbilang unik dan berbeda. Tak ayal, selama hampir 60 tahun menyapu kuas di atas wastra, dia akhirnya menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Agnes mencetak rekor MURI sebagai Perancang Busana Pertama yang Melukis Bebas di Atas Kain. Rekor MURI tersebut diberikan langsung Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Direktur Utama MURI Ayla Jaya Suprana, dan Pemrakarsa MURI Jaya Suprana, di Balairung Kemenparekraf, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023.

Baca juga: Desainer Sanet Sabintang Bawa Koleksi Modest Fashion Ramah Lingkungan di Russia Islamic World Kazan Forum

Ayla menerangkan Agnes wajib dihargai sebagai pelopor fashion yang konsisten dengan melukis di atas bahan-bahan kain. Lukisan desainer itu menurutnya sangat bagus, bukan asal-asalan. “Betul-betul artistik,” ujarnya dikutip Hypeabis.id, Rabu (31/5/2023). 

Selain itu, Agnes terbilang konsisten di dunia fesyen dengan terus melukis di atas kain sejak muda hingga usianya yang terbilang sudah senja. Desainer ini pun menjadi inspirasi banyak seniman muda lainnya yang juga tergerak untuk membuat karya yang bahannya dilukis oleh mereka sendiri. “Jadi ibu agnes ini menginsirasi banyak seniman-seniman lukis dan fashion lainnya,” sebut Ayla. 

Agnes bersyukur dengan anugerah yang diterimanya. Dia berpendapat penghargaan MURI ini sebagai bentuk pengakuan atas karya yang sudah dilakukannya selama lebih dari 50 tahun. “Saya bangga nama saya tercatat sebagai salah satu penerima anugerah dari MURI,” ucapnya.

Desainer asal Jember, Jawa Timur itu menurutkan melukis pada kain merupakan sentuhan pribadi yang tidak mudah untuk ditiru oleh perancang lain. Ha ini juga ciri khas yang unik pada setiap rancangannya. 

Melukis bebas pada kain ini sudah diaplikasikan Agnes sejak muda. Bisa dikatakan, keahliannya ini menjadi spesialisasi langka, karena di samping keahlian membuat busana model klasik, dia membuat gaun dari kain yang dilukis. 

Pekerjaan itu terbilang rumit dan makan waktu panjang. Belum lagi ditambah dengan pernak-pernik lain, tetapi semua proses itu menghasilkan gaun yang menjadikan pemakainya tampil istimewa. 

Agnes menilai tugas desainer fesyen itu membuat setiap perempuan tampil istimewa, bagaimana pun bentuk tubuh mereka. “Biasanya kain-kain yang saya lukis, saya sempurnakan dengan menambah gradasi warna, sehingga muncul siluet tubuh bila dikenakan,” ungkapnya.

Tahun ini usianya genap 78 tahun. Namun, dia mengaku akan tetap produktif untuk berkarya di atas kain, menyelenggarakan fashion show, ataupun menerima pesanan dari pelanggan-pelanggannya. Melukis pada kain juga menjadi jembatan keakraban dengan cucu-cucunya yang seringkali datang untuk melihat omanya melukis. 

Sejarah Berkarya
Agnes memulai karyanya sejak remaja dengan membuat gaun untuk penampilan teman-teman sekolahnya di sebuah acara. Namun, Agnes mulai melukis di atas kain semenjak Mahasiswa. Dia belajar otodidak dan akhirnya menciptakan gaya realis pada setiap lukisan yang digoreskannya. 

Dalam perjalanannya melukis di atas kain, Agnes mengakui sempat menggunakan media yang salah yaitu dengan menggunakan cat minyak untuk kanvas sehingga hasilnya membuat bahan menjadi kaku dan lukisan menjadi mudah retak. Kendati demikian, hal tersebut tidak membuatnya gentar, semangat pantang menyerah membuatnya sampai pada titik, menemukan cat lukis diatas kain yang benar.

Mengenyam pendidikan di Teknik Arsitektur Universitas Gadjah Mada Yogyakarta lalu pindah ke Teknik Arsitektur Universitas Indonesia, menjadi dasar Agnes mengenal komposisi dan dimensi. Alhasil setiap rancangannya menghibur mata yang memandang. 

Baca juga: Semangat Desainer Agnes Budhisurya Tetap Berkarya Pada Usia Senja

Karya-karya Agnes pernah tampil di beberapa ajang fashion bergengsi, antara lain Indonesian Night 2004 di Washington DC, Shanghai to Host Indonesia Festival 2017, The Masterpiece Show, Pacific Place 2011, Miss World Top Model Show 2013 di Bali, Fashion Tendance Hotel Mulia 2010, Indonesia Fashion Week 2018-2022, dan pendukung busana ibu-ibu tamu negara di acara Presidensi G20. Goresan kuas tetap dia torehkan setiap saat tidak peduli ada atau tidak pesanan. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Jadi Lambang Kesuburan, Cek 7 Manfaat Buah Anggur Untuk Kesehatan

BERIKUTNYA

Kolektor Handojo Susanto Beberkan 7 Hal Penting Sebelum Membeli Barang Antik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: