Valentina Melestarikan Batik lewat Fashion Kasual
02 October 2021 |
19:31 WIB
Batik adalah identitas bangsa. Berkembang di Nusantara sejak zaman Majapahit abad ke 13-16 silam melalui perdagangan, kain bercorak yang memiliki filosofi kehidupan dari setiap daerah pembuatnya ini harus menempuh waktu cukup lama untuk mendapat pengakuan UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia pada 2009 lalu.
Namun kini batik bukan sekadar kain panjang yang dipakai dalam acara adat dan ritual kebudayaan. Mengikuti perkembangan zaman, batik telah menjadi produk tekstil seperti kemeja, dress, blouse yang bisa dipakai setiap hari, kapanpun, dan dimana pun.
Salah satu pengusaha fashion yang memakai batik sebagai bahan baku utama produknya adalah Valentina Pramudita. Dengan brand Isvara Batik, dia mengembangkan desain pakaian yang dapat digunakan baik untuk gaya kasual, formal, dan semi-formal.
“Tujuan saya agar lebih banyak masyarakat luas yang makin mencintai batik Indonesia dan bangga mengenakannya dalam keseharian,” ujar Valentina kepada Hypeabis.id belum lama ini.
Adapun motif yang digunakan Valentina untuk produk fashion miliknya lebih beragam karena menurutnya semua motif batik indah dan memiliki makna yang tersirat di dalamnya, namun Isvara menyediakan produk dengan desain corak yang sudah dimodifikasi.
Isvara Batik membuat motif sendiri yang dipadupadankan dengan kain tenun atau lurik, serta desain potongannya yang lebih modern dan tetap santun. “Secara keseluruhan untuk saat ini ada lebih dari 600 macam jenis produk,” sebut Valentina.
Tak jarang, Valentina juga menampung masukan dan keinginan para pelanggan terkait corak dan design sebagai referensi untuk seri produk Isvara Batik berikutnya.
“Kami selalu mendengar apa yang customer inginkan sebagai masukan. Faktor penentu kualitas produk yang utama adalah pemilihan bahan yg baik, jahitan yang rapi dan nyaman dipakai,” tegasnya.
Dalam proses produksi, Valentina memiliki tujuh orang staf termasuk di dalamnya penjahit. Untuk bahan baku kain, Isvara Batik bekerja sama dengan para perajin batik tulis dan batik cap di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Adapun selama pandemi ini, Isvara setidaknya menjual sekitar 300 produk dengan omzet Rp100 juta/bulan. Untuk menjaga penjualan, Valentina mengadakan beberapa kali event promo dan melakukan pemasaran secara online melalui sosial media resmi Isvara, marketplace, dan e-commerce.
Pada masa pandemi Covid-19, Valentina menyebut pihaknya terus melakukan inovasi. Misalnya membuat masker, shopping bag, pouch, dan new normal kit untuk menambah omzet.
Editor: M R Purboyo
Namun kini batik bukan sekadar kain panjang yang dipakai dalam acara adat dan ritual kebudayaan. Mengikuti perkembangan zaman, batik telah menjadi produk tekstil seperti kemeja, dress, blouse yang bisa dipakai setiap hari, kapanpun, dan dimana pun.
Valentina Pramudita
“Tujuan saya agar lebih banyak masyarakat luas yang makin mencintai batik Indonesia dan bangga mengenakannya dalam keseharian,” ujar Valentina kepada Hypeabis.id belum lama ini.
Adapun motif yang digunakan Valentina untuk produk fashion miliknya lebih beragam karena menurutnya semua motif batik indah dan memiliki makna yang tersirat di dalamnya, namun Isvara menyediakan produk dengan desain corak yang sudah dimodifikasi.
Isvara Batik membuat motif sendiri yang dipadupadankan dengan kain tenun atau lurik, serta desain potongannya yang lebih modern dan tetap santun. “Secara keseluruhan untuk saat ini ada lebih dari 600 macam jenis produk,” sebut Valentina.
“Kami selalu mendengar apa yang customer inginkan sebagai masukan. Faktor penentu kualitas produk yang utama adalah pemilihan bahan yg baik, jahitan yang rapi dan nyaman dipakai,” tegasnya.
Dalam proses produksi, Valentina memiliki tujuh orang staf termasuk di dalamnya penjahit. Untuk bahan baku kain, Isvara Batik bekerja sama dengan para perajin batik tulis dan batik cap di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Adapun selama pandemi ini, Isvara setidaknya menjual sekitar 300 produk dengan omzet Rp100 juta/bulan. Untuk menjaga penjualan, Valentina mengadakan beberapa kali event promo dan melakukan pemasaran secara online melalui sosial media resmi Isvara, marketplace, dan e-commerce.
Pada masa pandemi Covid-19, Valentina menyebut pihaknya terus melakukan inovasi. Misalnya membuat masker, shopping bag, pouch, dan new normal kit untuk menambah omzet.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.