Reality Club Bikin Soundtrack Hubungan Asmara dalam Album An Anthology of Romance
31 May 2023 |
07:30 WIB
Setiap hubungan merupakan perjalanan penuh lika-liku dalam setiap fasenya. Pasang surut sebuah hubungan pun menjadi kisah tersendiri bagi setiap pasangan, mulai dari memulai kisah dengan penuh cinta, bahagia, hingga munculnya permasalahan.
Layaknya sebuah film, grup band Reality Club mencoba membuat semacam soundtrack dari perjalanan lika-liku sebuah hubungan dalam album anyar mereka bertajuk An Anthology of Romance. Sesuai judulnya, album ini merupakan antologi atau kumpulan dari kisah-kisah romansa.
Baca juga: Grup Musik Reality Club Rilis Single Desire, Sekuel Lagu Dancing in The Breeze Alone
Sebuah perayaan cinta, sebuah eksplorasi terhadap berbagai kisah romantis yang diceritakan dengan genre, tampilan, dan nuansa yang unik. Sebuah antologi romansa yang terdiri dari 10 cerita yang beragam, baik yang melintasi puncak-puncak yang indah maupun yang melalui lembah-lembah gelap yang mengecewakan hati.
"Ini adalah sebuah album yang akan membuat kita berpikir, merasakan, dan pada akhirnya melakukan. Album ini digambarkan seolah-olah setiap lagu di dalamnya memiliki filmnya tersendiri," tulis Reality Club dalam keterangan resminya.
Love Epiphany didapuk menjadi single utama album An Anthology of Romance. Lagu ini merupakan sebuah perjalanan musikal yang menceritakan sebuah pencerahan dimana seseorang dapat kehilangan segalanya dan mengalami semua hal buruk dalam cinta. Di sisi lain, bisa juga memiliki kesempatan yang sama untuk memenangkan semuanya.
Lagu ini menampilkan orkestra 46-piece dari Budapest Orchestra, yang merupakan kolaborator tetap di album ketiga ini dan dilengkapi dengan video musik yang akan dirilis dalam waktu dekat ini.
Sementara sembilan lagu lainnya, yakni I Wish I Was Your Joke, You Let Her Go Again, Dancing in the Breeze Alone, Tell Me I’m Wrong, Desire, Arrowhead Man, Am I Bothering You, Anything You Want, dan Four Summers.
Tiap-tiap lagu yang dirilis juga dilengkapi dengan video musik yang sinematik, lengkap dengan gimmick yang berhubungan dengan tema yang diusung, seperti konferensi pers di bioskop sampai dengan detail terkecil seperti nama studio film yang dibuat-buat seperti Reality Club Pictures.
"Di semesta ini, Reality Club adalah sutradaranya dan lagu-lagunya adalah episodenya," tulis grup musik beraliran indie rock itu.
Terbentuk pada akhir 2016, Reality Club merupakan band indie-rock peraih nominasi AMI (Anugerah Musik Indonesia) untuk kategori Best Newcomer pada 2018 dan Best Alternative Group pada 2018, 2020, 2021, dan 2022. Berasal dari Jakarta, mereka kian berkembang dan menjadi populer sejak single pertama dirilis berjudul Is It The Answer.
Digawangi oleh Era Patigo (drum), Iqbal Anggakusumah (gitar), Faiz Novascotia Saripudin (vokal dan gitar), Fathia Izzati (vokal dan kibor), dan Nugi Wicaksono (bas), Reality Club telah memperluas pendengar mereka sejak 2019 melalui showcase di berbagai negara seperti Tokyo, Malaysia, Singapura, dan Jeddah.
Reality Club juga merupakan salah satu dari dua band perwakilan Indonesia yang terpilih dan dijadwalkan untuk tampil di South By Southwest (SXSW) di Austin, Texas, Amerika Serikat. Semenjak pandemi, mereka juga menggelar Online World Tour, bermain di festival-festival online mancanegara seperti Jerman, Inggris, Singapura, dan Amerika Serikat.
Sejak awal 2021, Reality Club telah memulai kampanye album ketiga mereka. Berjudul Reality Club Presents…, album ini berisikan pesan bahwa setiap kisah cinta layak mendapatkan filmnya sendiri, yang kemudian diinterpretasikan ke setiap lagu dengan referensi filmnya masing-masing, seperti single I Wish I Was Your Joke yang terinspirasi dari (Scott Pilgrim vs. The World) , You Let Her Go Again (Sex Education), dan Tell Me I'm Wrong (007).
Baca juga: Terinpirasi dari Film Koboi, Reality Club Rilis Single Dancing In The Breeze Alone
Editor: Dika Irawan
Layaknya sebuah film, grup band Reality Club mencoba membuat semacam soundtrack dari perjalanan lika-liku sebuah hubungan dalam album anyar mereka bertajuk An Anthology of Romance. Sesuai judulnya, album ini merupakan antologi atau kumpulan dari kisah-kisah romansa.
Baca juga: Grup Musik Reality Club Rilis Single Desire, Sekuel Lagu Dancing in The Breeze Alone
Sebuah perayaan cinta, sebuah eksplorasi terhadap berbagai kisah romantis yang diceritakan dengan genre, tampilan, dan nuansa yang unik. Sebuah antologi romansa yang terdiri dari 10 cerita yang beragam, baik yang melintasi puncak-puncak yang indah maupun yang melalui lembah-lembah gelap yang mengecewakan hati.
"Ini adalah sebuah album yang akan membuat kita berpikir, merasakan, dan pada akhirnya melakukan. Album ini digambarkan seolah-olah setiap lagu di dalamnya memiliki filmnya tersendiri," tulis Reality Club dalam keterangan resminya.
Cover artwork album An Anthology of Romance (Sumber gambar: Dominion Records & Entertainment)
Lagu ini menampilkan orkestra 46-piece dari Budapest Orchestra, yang merupakan kolaborator tetap di album ketiga ini dan dilengkapi dengan video musik yang akan dirilis dalam waktu dekat ini.
Sementara sembilan lagu lainnya, yakni I Wish I Was Your Joke, You Let Her Go Again, Dancing in the Breeze Alone, Tell Me I’m Wrong, Desire, Arrowhead Man, Am I Bothering You, Anything You Want, dan Four Summers.
Tiap-tiap lagu yang dirilis juga dilengkapi dengan video musik yang sinematik, lengkap dengan gimmick yang berhubungan dengan tema yang diusung, seperti konferensi pers di bioskop sampai dengan detail terkecil seperti nama studio film yang dibuat-buat seperti Reality Club Pictures.
"Di semesta ini, Reality Club adalah sutradaranya dan lagu-lagunya adalah episodenya," tulis grup musik beraliran indie rock itu.
Profil Reality Club
Terbentuk pada akhir 2016, Reality Club merupakan band indie-rock peraih nominasi AMI (Anugerah Musik Indonesia) untuk kategori Best Newcomer pada 2018 dan Best Alternative Group pada 2018, 2020, 2021, dan 2022. Berasal dari Jakarta, mereka kian berkembang dan menjadi populer sejak single pertama dirilis berjudul Is It The Answer. Digawangi oleh Era Patigo (drum), Iqbal Anggakusumah (gitar), Faiz Novascotia Saripudin (vokal dan gitar), Fathia Izzati (vokal dan kibor), dan Nugi Wicaksono (bas), Reality Club telah memperluas pendengar mereka sejak 2019 melalui showcase di berbagai negara seperti Tokyo, Malaysia, Singapura, dan Jeddah.
Reality Club juga merupakan salah satu dari dua band perwakilan Indonesia yang terpilih dan dijadwalkan untuk tampil di South By Southwest (SXSW) di Austin, Texas, Amerika Serikat. Semenjak pandemi, mereka juga menggelar Online World Tour, bermain di festival-festival online mancanegara seperti Jerman, Inggris, Singapura, dan Amerika Serikat.
Sejak awal 2021, Reality Club telah memulai kampanye album ketiga mereka. Berjudul Reality Club Presents…, album ini berisikan pesan bahwa setiap kisah cinta layak mendapatkan filmnya sendiri, yang kemudian diinterpretasikan ke setiap lagu dengan referensi filmnya masing-masing, seperti single I Wish I Was Your Joke yang terinspirasi dari (Scott Pilgrim vs. The World) , You Let Her Go Again (Sex Education), dan Tell Me I'm Wrong (007).
Baca juga: Terinpirasi dari Film Koboi, Reality Club Rilis Single Dancing In The Breeze Alone
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.