Reality Club (Sumber gambar: Dominion Records)

Grup Musik Reality Club Rilis Single Desire, Sekuel Lagu Dancing in The Breeze Alone

21 March 2023   |   13:19 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Grup musik indie rock Reality Club kembali merilis lagu baru berjudul Desire. Secara visual dan cerita, lagu ini menjadi sekuel dari single Dancing in The Breeze Alone. Namun, dari segi nuansa musik, lagu anyar itu mengambil tema yang cukup berbeda. 

Jika pada karya sebelumnya mereka terinspirasi dari soundtrack film bergenre spaghetti western, dalam lagu Desire musik yang mereka bawakan terkesan lebih gelap. Dimulai sebagai lagu rock dengan pergantian beat mendadak dan berubah menjadi dark-trap ala Travis Scott. 

Aransemen musik seperti itu mereka usung untuk menggambarkan karakter di dalam cerita ini yang telah jatuh ke dalam hasratnya yang paling  dalam dan gelap. Selain itu, lagu ini turut menampilkan strings quartet yang diaransemen oleh kolaborator lama band ini. Dia adalah Chicha Adzhari, yang juga mengaransemen lagu Dancing In The Breeze Alone

Baca juga: Penyanyi Pendatang Baru Sabrina Soetomo Merilis Debut Single berjudul Treasure
 

v

Artwork single Desire (Sumber gambar: Dominion Records)

Single Desire sendiri berkisah tentang potret manusia yang beradab dan berpendidikan yang dapat berubah menjadi seseorang yang gelap mata, hanya karena mengikuti hasrat terdalam dari dirinya. Dia pun akhirnya melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan yang hanya membawa kepada rasa penyesalan.

"Ini digambarkan sebagai sebuah peringatan bahwa seseorang yang terlihat baik sekalipun dan berjuang dengan untuk apa yang mereka pikir baik, ketika keinginan gelap tersebut muncul, maka semua hal dapat berubah dengan seketika," tulis Reality Club dalam keterangan resminya.

Selain lagu, Reality Club juga merilis video klip dari single Desire yang dikisahkan sebagai lanjutan dari klip single Dancing In The Breeze Alone, yang baru-baru ini memenangkan Munich Music Video Awards 2023 untuk Best Music Video: Asia Pacific dan terpilih sebagai finalis kategori Best Music Video secara keseluruhan.

Masih di bawah arahan Ibnu Dian dan diproduksi oleh MIURA Films, video klip Desire bercerita tentang The Sister sebagai satu-satunya anggota geng yang masih hidup setelah dikhianati oleh Mortas, yang diperankan oleh Bobby Mandela dari BKR Brothers.

Seperti lirik dalam lagunya, klip ini berfokus pada perjalanan The Sister yang berkeinginan untuk membalas dendam atas kematian teman-teman dan saudaranya, meskipun harus kehilangan nyawa. 

Diambil di pulau Bali, video ini sepenuhnya direkam menggunakan efek praktis dan aksi nyata dari para pemainnya, di mana mereka harus mengikuti kursus berkuda untuk dapat menunggang dan mengendalikan kuda dengan baik dan benar.
 

Sebelumnya, Reality Club merilis single anyar berjudul Dancing In The Breeze Alone, dengan menghadirkan pengalaman sinematik ala wild west. Single ini terinspirasi dari film-film Barat buatan Italia yang terkenal pada era 1960-an dan 1970-an dengan julukan spaghetti western atau koboi Italia.

Wild west atau yang dikenal juga dengan old west atau American frontier merupakan periode dari awal abad ke-19 hingga awal abad ke-20, ketika bagian barat Amerika Utara dijajah. Petualangan koboi Barat, pemukim, penjahat, penduduk asli Amerika, dan pencari keberuntungan lainnya telah diromantisasi oleh banyak buku dan film.

Single Dancing in the Breeze Alone sendiri adalah sebuah penghormatan untuk film dan gim video yang bertemakan spaghetti western beserta karakteristik yang ikonik dalam genre tersebut. Spaghetti western atau dikenal juga Euro western merupakan film-film produksi gabungan berbagai negara Eropa. 

Meski kerap dianggap sebagai film-film kelas dua bahkan tiga dibandingkan Hollywood Western kala itu, karya-karya sinematik Euro Western mengusung tema-tema yang unik dan berbeda seperti politik, dengan tokoh-tokoh heroik yang bervariasi mulai dari pemburu bayaran, bandit, hingga penegak hukum.

"Lagu ini [Dancing In The Breeze Alone] berisikan banyak suara bertema musik koboi yang mengingatkan pada era wild west dan menceritakan tentang sebuah hubungan yang berakhir buruk," tulis Reality Club. 
 

Profil Reality Club

Terbentuk pada akhir 2016, Reality Club merupakan band indie-rock peraih nominasi AMI (Anugerah Musik Indonesia) untuk kategori Best Newcomer pada 2018 dan Best Alternative Group pada 2018, 2020, 2021, dan 2022. Berasal dari Jakarta, mereka kian berkembang dan menjadi populer sejak single pertama dirilis berjudul Is It The Answer

Digawangi oleh Era Patigo (drum), Iqbal Anggakusumah (gitar), Faiz Novascotia Saripudin (vokal dan gitar), Fathia Izzati (vokal dan kibor), dan Nugi Wicaksono (bas), Reality Club telah memperluas pendengar mereka sejak 2019 melalui showcase di berbagai negara seperti Tokyo, Malaysia, Singapura, dan Jeddah.

Reality Club juga merupakan salah satu dari dua band perwakilan Indonesia yang terpilih dan dijadwalkan untuk tampil di South By Southwest (SXSW) di Austin, Texas, Amerika Serikat.  Semenjak pandemi, mereka juga menggelar Online World Tour, bermain di festival-festival online mancanegara seperti Jerman, Inggris, Singapura, dan Amerika Serikat.

Sejak awal 2021, Reality Club telah memulai kampanye album ketiga mereka. Berjudul Reality Club Presents…, album ini berisikan pesan bahwa setiap kisah cinta layak mendapatkan filmnya sendiri, yang kemudian diinterpretasikan ke setiap lagu dengan referensi filmnya masing-masing, seperti single I Wish I Was Your Joke yang terinspirasi dari Scott Pilgrim vs. The World) , You Let Her Go Again (Sex Education), dan Tell Me I'm Wrong (007). 

Baca juga: Jadi Pembuka Album Kedua, Hindia Merilis Single Janji Palsu

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Denada & Asri Welas Ungkap Peluang Jadi Instruktur Zumba, Dapat Sehat & Cuan!

BERIKUTNYA

Apa Itu Fenomena Ekuinoks dan Efeknya Pada Bumi?

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: