Ragam wayang yang jadi koleksi Fadli Zon di Rumah Kreatif .(Sumber gambar : Fadli Zon)

Fadli Zon Raih Rekor MURI, Jadi Pemilik Rumah dengan Koleksi Budaya Nusantara Terbanyak

30 May 2023   |   22:43 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Fadli Zon kembali diganjar penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Hal ini tidak lepas dari koleksi benda Nusantara yang tersimpan di Rumah Kreatif miliknya. Ya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu telah lama dikenal sebagai kolektor ragam benda seni dan budaya yang unik serta antik. 

Rumah Kreatif Fadli Zon diketahui memiliki koleksi khazanah benda-benda Nusantara. Di sana terdapat buku tua, wayang, koran tua, keris, piringan hitam, kaset, master musik. Ada pula numismatik, gerabah, folk art dari berbagai patung Nusantara, senjata tradisional, wastra Nusantara, hingga batu akik. 

Atas koleksinya yang berjumlah puluhan ribu item itu, Rumah Kreatif mencetak rekor sebagai Rumah dengan Koleksi Budaya  Nusantara Terbanyak.

“Saya sangat senang, menghargai, apresiasi, mudah-mudahkan kegiatan MURI ini memberikan inspirasi dan makin banyak inovasi maupun kreativitas yang tumbuh di masyarakat Indonesia,” ujarnya kepada Hypeabis.id usai menerima rekor MURI di Gedung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Selasa (30//5/2023).  

Baca juga: Agnes Linggar Raih Rekor MURI Sebagai Perancang Busana Pertama yang Melukis Bebas di Atas Kain
 

Koleksi vinyl Fadli Zon. (Sumber gambar : Istimewa)

Koleksi vinyl Fadli Zon. (Sumber gambar : Istimewa)

Pada tahun lalu, Fadli menerima rekor MURI untuk Kolektor Piringan Hitam (vinyl) Indonesia Terlengkap, Kolektor Gramofon Indonesia Terlengkap, Kolektor Plate Cetakan Prangko Bahan Kaca, Proof Netherlands Indies Seri Ratu Wilhelmina Tahun 1941 Nominal Tertinggi 25 Gulden.

Dia juga dinobatkan sebagai Kolektor Proof Prangko Indonesia dengan Tanda tangan Pengesahan untuk Cetak Terbanyak sebagai Orang Indonesia Pertama Penerima Medali Emas Kelas Koleksi Filateli Picture Postcard Dalam Pameran Filateli Dunia dan Kolektor Blencong Terbanyak (Penerangan/ Lampu dalam Pagelaran Wayang Kulit). 

“Wayang sudah menjadi rekor MURI, wayang terbanyak sekitar 5.500 wayang. Keris juga. Artefak ada yang belum didaftarkan,” tambahnya. 
 

Koleksi wayang di Rumah Kreatif Fadli Zon. (Sumber gambar : Istimewa)

Koleksi wayang di Rumah Kreatif Fadli Zon. (Sumber gambar : Istimewa)

Fadli mengaku mengumpulkan benda Nusantara sejak usia belia. Dia menjadi kolektor buku sejak di bangku Sekolah Dasar. Alhasil, kini dia memiliki perpustakaan di Bendungan Hilir dan Cimanggis. Dia juga punya Rumah Budaya di Sumatera Barat hingga Kampung Budaya Sunda Paseban di Mega Mendung, Bogor. 

Menjadi kolektor benda Nusantara, menurutnya, merupakan salah satu cara terbaik untuk menghargai budaya Indonesia. Dia melihat warisan nenek moyang itu sebagai kekayaan Nasional. Jika orang berpendapat kekayaan Nasional hanya batu bara, minyak, dan nikel, Fadli Zon malah menilai budaya adalah kekayaan Nasional terbesar yang dimiliki bangsa ini. 

“Bangsa yang beradab adalah bangsa yang menghargai budayanya,” tegasnya.
 

Anggota DPR Fadli Zon yang menjadi kolektor benda Nusantara. (Sumber gambar : Desyinta Nuriaini)

Anggota DPR Fadli Zon yang menjadi kolektor benda Nusantara. (Sumber gambar : Desyinta Nuriaini)

Mungkin uang yang dikeluarkan sudah tidak terhitung jumlahnya. Namun namanya kolektor, Fadli siap mengeluarkan biaya banyak untuk mendapat warisan Nusantara. Dia bahkan rela menyusuri peninggalan bersejarah Indonesia hingga ke luar Negeri.

Salah satunya piringan hitam lagu Indonesia Raya pertama yang dibuat di Inggris pada 1928 dalam bentuk gramafon berbahan shellac. Piringan itu diorder sendiri oleh sang pencipta lagu, WR Supratman kepada rekannya di Inggris. “Setelah jadi di Inggris, disita Belanda dan dihancurkan. Hanya beberapa yang tersisa. Satu-satunya yang ada di saya buatan 1928,” ungkapnya.

Sementara itu, dia menilai seni dan benda warisan budaya yang dia kumpulkan suatu saat akan menjadi bagian edukasi dan literasi. Oleh karena itu, dia berencana menyusun katalog semua koleksinya. Mantan aktivis itu pun sudah membuat 3 buku tentang keris. Saat ini dia berencana membuat ensiklopedia piringan hitam Indonesia. 

“Cita-cita saya, barangnya sudah ada tinggal ditulis. Saya merasa terpanggil melakukan edukasi, literasi, dan apresiasi,” imbuhnya. 

Ke depan, dia menargetkan akan melakukan digitalisasi untuk mengenakan warisan budaya Nusantara kepada generasi muda. “Cara paling mudah harus ada bahan bacaan, bisa lewat video, baru orang bisa menyukai. Kalau kurang dalam literasi dan edukasi banyak orang yang mengabaikan,” tutur matan Wakil Ketua DPR itu. 

Baca juga: Tahan Banting dari Ketinggian, Jedai Haircules Pecahkan Rekor MURI

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Lebih Dekat dengan 12 Penampil Spesial di Synchronize Fest 2023

BERIKUTNYA

Cara Aman Melepas Eyelash Extension Sendiri, Jangan Sampai Bulu Mata Asli Ikut Tercabut

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: