Kementerian Kebudayaan Bakal Punya Tiga Ditjen, Bidang Apa Saja?
21 October 2024 |
17:05 WIB
Setelah resmi dilantik sebagai Menteri Kebudayaan, Fadli Zon bakal langsung tancap gas. Sebagai kementerian baru, Fadli bakal langsung melakukan konsolidasi, baik dari sisi nomenklatur maupun penempatan para profesional untuk mengisi jabatan-jabatan strategis di dalamnya.
Fadli mengatakan sejauh ini kementeriannya akan diisi oleh tiga Direktoral Jenderal (Ditjen). Sebagai informasi, Ditjen adalah unsur pelaksana di kementerian atau lembaga negara. Tugas Ditjen adalah untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan serta standardisasi teknis di bidangnya. Ditjen berada di bawah dan tanggung jawab menteri atau pimpinan lembaga negara.
Fadli mengatakan di bawah Ditjen seperti biasa akan diisi oleh Eselon II. Namun, dirinya masih enggan menyebutkan nama-nama potensial yang akan mengisi jabatan strategis tersebut. “Kami dalam 1 atau 1 minggu ini akan membahas hal tersebut,” ungkap Fadli di gedung Kemendikbudristek, Senayan, Senin (21/10/2024).
Dalam waktu dekat ini, Fadli memang akan terlebih dahulu fokus pada konsolidasi dan pembacaan atas berbagai kebutuhan terhadap kerja-kerja kebudayaan di kementeriannya. Dia pun akan memanggil sejumlah stakeholder terkait untuk urun rembug.
Dia juga akan mengakomodir sejumlah rumusan-rumusan yang ada, seperti Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) hingga Musyawarah Nasional Dewan Kesenian atau Dewan Kebudayaan Seindonesia pada 2023.
“Tentu, itu akan jadi masukan yang penting dan berharga untuk kita kembangkan dan realisasikan. Kita ingin mewujudkan kementerian ini sebagai sebuah medium, fasilitator, dan pendukung bagi para pelaku budaya,” imbuhnya.
Fadli menyadarai bahwa jenis ekspresi budaya di Indonesia itu sangat luas, dari masyarakat adat, tradisi, sampai pop culture. Langkah pertama untuk memaksimalkan itu, ialah dengan memetakan terlebih dahulu.
Baca juga: Menteri Kebudayaan Fadli Zon Bicara Potensi Indonesia Jadi Ibu Kota Budaya Dunia
Menurutnya, dokumen atau rumusan yang ada bisa menjadi satu pendukung yang menarik dan makin memperkaya pembacaan atas hal tersebut. Dengan demikian, kebijakan turunan yang muncul bisa lebih tepat sasaran.
“Saya kira memang harus dipetakan potensinya, kapan kita perlu intervensi, kapan kita hanya mendorong, atau kapan kita berkolaborasi dengan berbagai pihak supaya tanggung jawab kebudayaan adalah bagian dari semua pihak,” jelasnya.
Bagi Fadli Zon, terwujudnya Kementerian Kebudayaan hanyalah menjadi pintu masuk saja. Ke depan, lanjutnya, urusan kebudayaan tentu masih akan punya banyak tantangan yang perlu diselesaikan.
Namun, terwujudnya Kementerian Kebudayaan juga perlu dilihat sebagai sebuah tonggak sejarah. Sebab, setelah sekian lama, Indonesia akhirnya punya kementerian yang fokus mengurus kebudayaan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek (2015-2024) Hilmar Farid berharap proses transisi ini akan berjalan mulus. Hilmar mengatakan selama struktur baru belum ditetapkan, struktur lama masih menjalankan fungsinya.
Pada masa awal-awal ini, Hilmar dan timnya akan ikut membantu proses transisi. Pihaknya pun akan memperkenalkan program-program yang telah berjalan dan metode-metode yang selama ini dijalankan.
“Semua dokumentasi, pencapaian-pencapaian, metode-metode begitu ya, akan kita sampaikan sepenuhnya. Kita belum tahu ya, apakah dia punya kerangka perspektif atau pendekatan lain. Tapi yang pasti akan kita sampaikan apa yang sudah berjalan, selebihnya ya silakan,” ucap Hilmar.
Terkait dengan terpisahnya kebudayaan menjadi kementerian sendiri, Hilmar menyebut yang pasti akan berubah tentu adalah birokrasinya. Hilmar menyebut jika dilihat dari Perpres yang ada, kementerian yang dipimpin oleh Fadli Zon tersebut akan memiliki tiga Direktorat Jenderal (Ditjen).
Tiga Ditjen tersebut akan terfokus pada pelindungan kebudayaan, diplomasi budaya, dan seni. Namun, pembagian tersebut masih berada di Ditjen. Di bawahnya, akan ada direktorat lain yang lebih bercabang untuk berfokus pada bidang-bidang spesifik.
Baca juga: Daftar Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo, Ada Bidang Kebudayaan & Ekonomi Kreatif
Hilmar mengatakan saat ini pelaku budaya memang masih perlu menunggu terkait hal-hal tersebut. Dalam waktu dekat, proses transisi ini akan berjalan dan menemukan bentuk-bentuk baru.
Ketika ditanya apakah Hilmar masih ikut menjadi bagian dari Kementerian Kebudayaan, dia hanya tersenyum. "Belum tahu, tergantung Pak Fadli nanti. Saya kira nanti pak Fadli akan mempelajari dulu. Dari Perpres kan baru mengatur di tingkat Eselon I yang definitif ada jabatannya. Dari Perpres nanti turun Peraturan Menteri Kebudayaan, baru sampai ke Eselon II dan sebagainya," jelasnya.
Editor: Fajar Sidik
Fadli mengatakan sejauh ini kementeriannya akan diisi oleh tiga Direktoral Jenderal (Ditjen). Sebagai informasi, Ditjen adalah unsur pelaksana di kementerian atau lembaga negara. Tugas Ditjen adalah untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan serta standardisasi teknis di bidangnya. Ditjen berada di bawah dan tanggung jawab menteri atau pimpinan lembaga negara.
Fadli mengatakan di bawah Ditjen seperti biasa akan diisi oleh Eselon II. Namun, dirinya masih enggan menyebutkan nama-nama potensial yang akan mengisi jabatan strategis tersebut. “Kami dalam 1 atau 1 minggu ini akan membahas hal tersebut,” ungkap Fadli di gedung Kemendikbudristek, Senayan, Senin (21/10/2024).
Dalam waktu dekat ini, Fadli memang akan terlebih dahulu fokus pada konsolidasi dan pembacaan atas berbagai kebutuhan terhadap kerja-kerja kebudayaan di kementeriannya. Dia pun akan memanggil sejumlah stakeholder terkait untuk urun rembug.
Dia juga akan mengakomodir sejumlah rumusan-rumusan yang ada, seperti Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) hingga Musyawarah Nasional Dewan Kesenian atau Dewan Kebudayaan Seindonesia pada 2023.
“Tentu, itu akan jadi masukan yang penting dan berharga untuk kita kembangkan dan realisasikan. Kita ingin mewujudkan kementerian ini sebagai sebuah medium, fasilitator, dan pendukung bagi para pelaku budaya,” imbuhnya.
Fadli menyadarai bahwa jenis ekspresi budaya di Indonesia itu sangat luas, dari masyarakat adat, tradisi, sampai pop culture. Langkah pertama untuk memaksimalkan itu, ialah dengan memetakan terlebih dahulu.
Baca juga: Menteri Kebudayaan Fadli Zon Bicara Potensi Indonesia Jadi Ibu Kota Budaya Dunia
Menurutnya, dokumen atau rumusan yang ada bisa menjadi satu pendukung yang menarik dan makin memperkaya pembacaan atas hal tersebut. Dengan demikian, kebijakan turunan yang muncul bisa lebih tepat sasaran.
“Saya kira memang harus dipetakan potensinya, kapan kita perlu intervensi, kapan kita hanya mendorong, atau kapan kita berkolaborasi dengan berbagai pihak supaya tanggung jawab kebudayaan adalah bagian dari semua pihak,” jelasnya.
Bagi Fadli Zon, terwujudnya Kementerian Kebudayaan hanyalah menjadi pintu masuk saja. Ke depan, lanjutnya, urusan kebudayaan tentu masih akan punya banyak tantangan yang perlu diselesaikan.
Namun, terwujudnya Kementerian Kebudayaan juga perlu dilihat sebagai sebuah tonggak sejarah. Sebab, setelah sekian lama, Indonesia akhirnya punya kementerian yang fokus mengurus kebudayaan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek (2015-2024) Hilmar Farid berharap proses transisi ini akan berjalan mulus. Hilmar mengatakan selama struktur baru belum ditetapkan, struktur lama masih menjalankan fungsinya.
Pada masa awal-awal ini, Hilmar dan timnya akan ikut membantu proses transisi. Pihaknya pun akan memperkenalkan program-program yang telah berjalan dan metode-metode yang selama ini dijalankan.
“Semua dokumentasi, pencapaian-pencapaian, metode-metode begitu ya, akan kita sampaikan sepenuhnya. Kita belum tahu ya, apakah dia punya kerangka perspektif atau pendekatan lain. Tapi yang pasti akan kita sampaikan apa yang sudah berjalan, selebihnya ya silakan,” ucap Hilmar.
Terkait dengan terpisahnya kebudayaan menjadi kementerian sendiri, Hilmar menyebut yang pasti akan berubah tentu adalah birokrasinya. Hilmar menyebut jika dilihat dari Perpres yang ada, kementerian yang dipimpin oleh Fadli Zon tersebut akan memiliki tiga Direktorat Jenderal (Ditjen).
Tiga Ditjen tersebut akan terfokus pada pelindungan kebudayaan, diplomasi budaya, dan seni. Namun, pembagian tersebut masih berada di Ditjen. Di bawahnya, akan ada direktorat lain yang lebih bercabang untuk berfokus pada bidang-bidang spesifik.
Baca juga: Daftar Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo, Ada Bidang Kebudayaan & Ekonomi Kreatif
Hilmar mengatakan saat ini pelaku budaya memang masih perlu menunggu terkait hal-hal tersebut. Dalam waktu dekat, proses transisi ini akan berjalan dan menemukan bentuk-bentuk baru.
Ketika ditanya apakah Hilmar masih ikut menjadi bagian dari Kementerian Kebudayaan, dia hanya tersenyum. "Belum tahu, tergantung Pak Fadli nanti. Saya kira nanti pak Fadli akan mempelajari dulu. Dari Perpres kan baru mengatur di tingkat Eselon I yang definitif ada jabatannya. Dari Perpres nanti turun Peraturan Menteri Kebudayaan, baru sampai ke Eselon II dan sebagainya," jelasnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.