Keringat Dingin & Megap-megap Jadi Tanda Serangan Jantung? Simak Faktanya Yuk
30 May 2023 |
15:35 WIB
1
Like
Like
Like
Serangan jantung bisa terjadi kapan saja bahkan terbilang tidak terduga. Kondisi ini bisa berakibat fatal yakni menyebabkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda atau gejala agar penanganan bisa segera dan tidak terlambat.
Ada banyak gejala yang dikaitkan dengan serangan jantung. Salah satu yang diyakini masyarakat yakni berupa keringat dingin dan bernapas tersendat-sendat seperti orang yang kehabisan napas alias megap-megap. Lantas bagaimana penjelasannya secara medis?
Dokter Muhammad Hatta, Spesialis Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Intervensi Jantung dari Eka Hospital Pekanbaru, mengatakan tanda serangan jantung bervariatif dan tidak selalu menunjukan suatu gejala yang sama pada setiap orang, seperti contoh keringat dingin dan megap-megap.
Baca juga: Ini Pemicu Serangan Jantung pada Orang yang Tampak Bugar
Baca juga: Ini Pemicu Serangan Jantung pada Orang yang Tampak Bugar
Kendati demikian, keringat dingin yang disertai dengan gejala lain seperti sesak napas atau dada sakit bisa menjadi salah satu tanda bahwa kalian akan mengalami serangan jantung. Hal ini dikarenakan keringat dingin merupakan hasil reaksi tubuh dari jantung yang mengalami kesulitan untuk mengalirkan darah dari penyempitan pembuluh darah. Dengan demikian jantung membutuhkan tenaga ekstra untuk memompa darah.
Hatta menyampaikan ketika jantung tak dapat memompa cukup darah yang kaya oksigen ke tubuh, maka tubuh bereaksi dengan rasa sesak dan membuat napas menjadi megap-megap. "Reaksi ini bisa terjadi dalam jangka waktu panjang maupun pendek, bergantung dari tingkat keparahan kondisi jantung Anda," ujarnya dikutip Hypeabis.id, Selasa (30/5/2023).
Tanda lainnya dari serangan jantung yang patut kamu waspadai menurut Hatta yakni kelelahan mendadak, pusing dan mual, sensasi panas terbakar di area dada, dan rasa sakit yang menjalar ke leher hingga tangan.
Pertolongan Pertama Serangan Jantung
Mereka yang terkena serangan jantung harus mendapat penanganan segera. Langkah pertama yang perlu kamu lakukan ketika seseorang mengalami serangan jantung yaitu coba dapatkan respon dari korban dengan memanggil korban berkali-kali dan menepuk pipi korban.
Apabila korban masih dapat merespon, segera tempatkan mereka di posisi nyaman dan hubungi bantuan medis selagi memantau kondisi dan gejala korban. Namun, jika korban tidak responsif, segera minta bantuan orang lain untuk menghubungi bantuan, segera cek nadi, juga nafas korban.
"Jika tidak ada tanda-tanda denyut nadi atau pernapasan, maka segera lakukan teknik bantuan hidup dasar (BHD) dengan kompresi dada korban sebanyak 30 kali," tutur Hatta.
Sebelum melakukan BHD, sebaiknya panggil bantuan terlebih dahulu jika Genhype seorang diri. Lakukan BHD hingga korban sadar atau pada saat bantuan datang. Istirahatkan diri jika kalian kelelahan saat melakukan BHD dan minta orang lain menggantikan untuk membantu korban jika memungkinkan.
Penting untuk selalu melihat perkembangan kondisi korban untuk menjelaskan gejala-gejala yang dialaminya kepada petugas kesehatan begitu mereka sampai, dengan itu mereka bisa segera melakukan tindakan yang sesuai. Adapun pertolongan serangan jantung bisa dilakukan oleh dokter di rumah sakit dengan diberikan obat atau operasi pemasangan ring jantung guna mengurangi gejala yang dirasakan.
Penyebab & Risiko Serangan Jantung
Hatta menjelaskan serangan jantung merupakan salah satu penyakit yang tergolong sebagai silent killer dan paling mematikan di dunia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ini dikarenakan serangan jantung seringkali menyerang pada saat yang tidak terduga dan tidak sedikit juga dari penderita penyakit ini terlambat untuk mendapatkan pertolongan.
Serangan jantung disebabkan karena adanya penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah terhambat. "Apabila darah tidak mengalir dengan baik, maka dapat menyebabkan jantung kekurangan asupan darah sehingga terjadi kerusakan otot jantung," terang Hatta.
Sementara itu, dia menerangkan faktor risiko yang bisa memicu terjadinya serangan jantung diantaranya usia, sering konsumsi makanan tinggi lemak, jarang berolahraga, obesitas, tekanan darah tinggi, keturunan atau genetik, dan stres.
Oleh karena itu, untuk menurunkan risiko serangan jantung, Hatta menyarankan untuk mulai menerapkan diet sehat, berhenti merokok, mengurangi asupan minuman beralkohol, rutin memeriksa kadar kolesterol, dan rutin berolahraga minimal 150 menit/minggu.
"Kamu bisa memulai program bersama dokter dengan memeriksa kadar LDL kolesterol, trigliserida, hingga kadar gula darah untuk bisa melacak kesehatan Anda," tuturnya.
Baca juga: Hati-Hati, Serangan Jantung Lebih Berbahaya Terhadap Perempuan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
"Kamu bisa memulai program bersama dokter dengan memeriksa kadar LDL kolesterol, trigliserida, hingga kadar gula darah untuk bisa melacak kesehatan Anda," tuturnya.
Baca juga: Hati-Hati, Serangan Jantung Lebih Berbahaya Terhadap Perempuan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.