Nyeri Dada Saat Olahraga? Waspadai Gejala Serangan Jantung
04 August 2023 |
08:16 WIB
Aktivitas fisik seperti olahraga dengan rutin memang baik untuk menjaga kesehatan jantung. Namun, apabila dilakukan dengan intensitas tinggi melebihi kapasitas tubuh kita, ternyata tidak baik. Seringkali terjadi kasus serangan jantung pada orang-orang yang sedang berolahraga.
Sebuah penelitian dalam jurnal Circulation menemukan bahwa beberapa jenis olahraga berindikasi meningkatkan risiko serangan jantung. Umumnya olahraga intensitas ringan hingga sedang selama 150 menit per hari bisa menguatkan otot jantung. Namun, olahraga dengan intensitas tinggi dapat emicu kelelahan ekstrem yang justru akan meningkatkan risiko masalah jantung.
Baca juga: Cek 6 Tip untuk Pelari Pemula yang Ingin Ikut Maraton
Mengutip dari Verywell Health, serangan jantung juga dikenal dengan sebutan infark miokard. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang atau tersumbat. Kondisi ini akan mengganggu fungsi jantung untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Apabila tidak segera ditangani, serangan jantung juga dapat menyebabkan kematian.
Penyebab utama serangan jantung adalah penyakit jantung koroner, yakni terjadinya penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam arteri jantung. Pembuluh darah koroner yang memasok darah ke jantung tersumbat karena timbunan kolesterol yang membentuk plak di dinding pembuluh darah.
Plak sendiri adalah zat lengket yang dapat menumpuk di bagian dalam arteri. Sementara itu, penumpukan plak disebut aterosklerosis. Terkadang, endapan plak di dalam pembulih darah koroner bisa pecah, sehingga bekuan darah bisa tersangkut. Apabila bekuan darah menyumbat arteri, maka otot jantung tidak akan dialiri darah sehingga menyebabkan serangan jantung.
Umumnya orang yang berisiko mengalami serangan jantung saat olahraga, memang sudah mengidap penyakit jantung dan pembuluh darah sebelumnya. Apabila jantung mengalami tekanan fisik berulang, maka bisa mengakibatkan perubahan fisik pada jantung, misalnya dinding jantung lebih tebal atau terbentuk luka pada jantung.
Kondisi ini sangat serius dan membutuhkan penanganan secepatnya. Apabila terlambat ditangani bisa menyebabkan beberapa komplikasi bebahaya seperti gangguan irama jantung atau aritmia, gagal jantung, syok kardiogenik, dan henti jantung.
Saat sedang berolahraga dan kamu merasakan gejala serangan jantung, segeralah hentikan aktivitas itu dan istirahat. Minumlah air putih dan atur napas, lalu usahakan tidak panik. Jaga supaya intensitas olahraga tidak terlalu berat, dan sesuaikan dengan kemampuan tubuh
Lakukan dengan intensitas ringan hingga sedang selama 30 menit tiap hari, lalu jangan lupa untuk minum obat untuk jantung sebelum berolahraga. Berikut sejumlah gejala terjadinya serangan jantung saat olahraga.
Ketika mengalami serangan jantung, orang-orang sering memegangi dadanya karena mengalami rasa sakit yang sangat hebat dan terjadi secara tiba-tiba. Namun, bisa juga rasa sakit tersebut hanya ringan misalnya merasa dadanya tidak nyaman seperti tertekan atau penuh.
Rasa sakit pada dada juga timbul-tenggelam sehingga sulit mengetahui apakah itu tanda serangan jantung atau bukan. Selain itu, ada juga yang mengalami nyeri menjalar sampai ke bagian tubuh lainnya, terutama leher, rahang, bahu, hingga lengan dan punggung.
Sebuah penelitian dalam jurnal Circulation menemukan bahwa beberapa jenis olahraga berindikasi meningkatkan risiko serangan jantung. Umumnya olahraga intensitas ringan hingga sedang selama 150 menit per hari bisa menguatkan otot jantung. Namun, olahraga dengan intensitas tinggi dapat emicu kelelahan ekstrem yang justru akan meningkatkan risiko masalah jantung.
Baca juga: Cek 6 Tip untuk Pelari Pemula yang Ingin Ikut Maraton
Mengutip dari Verywell Health, serangan jantung juga dikenal dengan sebutan infark miokard. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang atau tersumbat. Kondisi ini akan mengganggu fungsi jantung untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Apabila tidak segera ditangani, serangan jantung juga dapat menyebabkan kematian.
Penyebab utama serangan jantung adalah penyakit jantung koroner, yakni terjadinya penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam arteri jantung. Pembuluh darah koroner yang memasok darah ke jantung tersumbat karena timbunan kolesterol yang membentuk plak di dinding pembuluh darah.
Plak sendiri adalah zat lengket yang dapat menumpuk di bagian dalam arteri. Sementara itu, penumpukan plak disebut aterosklerosis. Terkadang, endapan plak di dalam pembulih darah koroner bisa pecah, sehingga bekuan darah bisa tersangkut. Apabila bekuan darah menyumbat arteri, maka otot jantung tidak akan dialiri darah sehingga menyebabkan serangan jantung.
Umumnya orang yang berisiko mengalami serangan jantung saat olahraga, memang sudah mengidap penyakit jantung dan pembuluh darah sebelumnya. Apabila jantung mengalami tekanan fisik berulang, maka bisa mengakibatkan perubahan fisik pada jantung, misalnya dinding jantung lebih tebal atau terbentuk luka pada jantung.
Kondisi ini sangat serius dan membutuhkan penanganan secepatnya. Apabila terlambat ditangani bisa menyebabkan beberapa komplikasi bebahaya seperti gangguan irama jantung atau aritmia, gagal jantung, syok kardiogenik, dan henti jantung.
Saat sedang berolahraga dan kamu merasakan gejala serangan jantung, segeralah hentikan aktivitas itu dan istirahat. Minumlah air putih dan atur napas, lalu usahakan tidak panik. Jaga supaya intensitas olahraga tidak terlalu berat, dan sesuaikan dengan kemampuan tubuh
Lakukan dengan intensitas ringan hingga sedang selama 30 menit tiap hari, lalu jangan lupa untuk minum obat untuk jantung sebelum berolahraga. Berikut sejumlah gejala terjadinya serangan jantung saat olahraga.
1. Dada terasa tidak nyaman
Ketika mengalami serangan jantung, orang-orang sering memegangi dadanya karena mengalami rasa sakit yang sangat hebat dan terjadi secara tiba-tiba. Namun, bisa juga rasa sakit tersebut hanya ringan misalnya merasa dadanya tidak nyaman seperti tertekan atau penuh.Rasa sakit pada dada juga timbul-tenggelam sehingga sulit mengetahui apakah itu tanda serangan jantung atau bukan. Selain itu, ada juga yang mengalami nyeri menjalar sampai ke bagian tubuh lainnya, terutama leher, rahang, bahu, hingga lengan dan punggung.
2. Napas pendek-pendek
Saat berolahraga, napas kita mungkin akan tersengal-sengal. Apabila dadamu sangat sesak dan susah mengambil napas panjang, bisa jadi itu merupakan salah satu tanda serangan jantung. Gejala sesak ini juga bisa muncul tanpa mengalami rasa sakit pada dada.3. Pusing dan pandangan berputar
Apabila kamu mengalami pusing dan pandangan terasa berputar saat olahraga segera hentikan aktivitas tersebut. Terutama jika gejala ini tak pernah muncul sebelumnya, waspadai karena mungkin itu gejala terjadinya serangan jantung.4. Irama detak jantung tak wajar
Saat olahraga, kamu mungkin mengalami peningkatan jetak jantung yang cepat, sehingga dada berdegup kencang. Apabila kondisi ini tidak biasa dan dibarengi dengan gejala lainnya, waspadai terjadinya serangan jantung atau masalah jantung lainnya.5. Muncul keringat dingin
Orang berolahraga umumnya akan mengeluarkan keringat. Namun, jika kamu mengalami keringat dingin yang tak biasa diikuti gejala lain seperti yang disebutkan di atas, segera hentikan aktivitas olahraga.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.