Review Game Hello Goodboy, Kisah Fantasi Afterlife dengan Audio & Visual Ciamik

Developer gim lokal, Rolling Glory Jam yang bermarkas di Bandung baru saja merilis karya terbarunya berjudul Hello Goodboy. Sebuah permainan petualangan naratif bertema hidup setelah kematian (afterlife), yang alih-alih menakutkan justru hadir dengan indah dan mengharukan. 

Di game Hello Goodboy pemain akan memerankan karakter bernama Iko yang entah bagaimana terdampar di alam baka bernama Kuruto. Di tengah kebingungannya terbangun di tempat itu, Iko  bertemu dengan seekor anjing yang menamai dirinya Coco, yang akan menjadi teman perjalanan sekaligus pemandu sepanjang gim berlangsung. 

Dengan sedikit pengantar, perjalanan Iko dan Coco di dunia afterlife untuk mencari kebenaran pun dimulai. 

Baca juga: 4 Fakta Menarik Hello Goodboy, Game Kasual Karya Developer Lokal

Gameplay 

Seperti disebutkan di awal, Hello Goodboy merupakan gim petualangan naratif yang lebih menekankan sisi penceritaan, ditambah dengan mekanisme aksi dan teka-teki (puzzle) ringan untuk memajukan permainan. 

Pemain akan diminta melakukan penjelajahan ke empat pintu misterius, yang masing-masing mewakili musim: semi, panas, gugur, dan dingin. Tiap lokasi tentunya punya latar dan karakter masing-masing. Yang jadi pembeda dibanding gim naratif lain, Iko akan diberi item bernama Magic Hourglass yang berisi pasir dengan empat warna berbeda. 

Nantinya, ketika pemain akan mengambil sebuah pilihan besar, isi dari item tersebut akan berkurang, dan hal ini bakal menentukan alur cerita yang berbeda. Ketika pasir yang ada telah digunakan seluruhnya, Iko akan sampai pada babak akhir cerita di dalam gimnya. 
  Judul yang dirilis oleh Freedom Games juga menerapkan konsep non-linear, di mana pemain bisa memilih cabang cerita yang berbeda-beda. Namun, sejatinya, hanya ada satu akhir cerita atau ending yang menanti. 

Hanya saja, sistem penentuan cerita yang ditawarkan agak nyentrik. Pasalnya, para pemain tidak akan bisa mendapatkan akhir cerita yang sesungguhnya (true ending) hanya dalam satu sesi permainan. 

Bahkan bisa dibilang, dalam perjalanan pertama, gim itu belum benar-benar rampung. Masih banyak konten yang belum terbuka dan bisa dicoba. Tidak seperti pada gim umumnya yang telah membuka semua konten pada sesi pertama, sehingga hanya menyisakan eksplorasi pada permainan setelah tamat. 

Di sini, kalian perlu memainkan gim ini lagi setelah pertama kali menamatkannya untuk sampai ke true ending. Bahkan pemain harus melakoni gim berulang kali untuk seutuhnya membuka jalan cerita yang ada. Limitasi Magic Hourglass yang disuguhkan punya konsekuensi ini, meskipun ada pilihan untuk melakukan skip cerita sehingga lebih ringkas. 

Baca juga: Review Game Lokal Rendezvous, Cerita di Neo Surabaya Bergaya Cyberpunk 
 

Audio Visual

Sedari awal Rolling Glory Jam dan Freedom Games merilis trailer gim ini, tampilan visual Hello Goodboy sudah menarik perhatian. Konsep grafis handwriting yang penuh dengan warna-warni cerah sangat memikat, dan hal ini terejawantahkan di seluruh latar yang ada di dalam gimnya. Tampilannya ciamik!

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, gim ini menggunakan konsep empat musim yang seluruhnya digambarkan dengan on point. Pewarnaannya yang dinamis juga mendapatkan perhatian yang detail. Misalnya ketika pemain merasakan adanya hawa jahat, warna keseluruhan scene jadi lebih keabu-abuan. Namun, seiring dengan suasana yang makin positif, warnanya kembali tajam. 

Tidak hanya tampilan latarnya, gambar tiap karakter yang ada di gim ini juga terasa lebih hidup. Soalnya, developer menyiapkan berbagai ekspresi wajah dan gerak tubuh yang menyesuaikan dialog dan situasi. Jadi, tidak kaku dan menambah tebal emosi. 

Beralih ke bagian audio. Musik latarnya juga bikin hati adem dan betah lama-lama bermain gim ini. Tiap musim juga punya backsound masing-masing sehingga tidak monoton. Terlebih, detail suara kecil seperti desiran angin, air yang mengalir, dan percikan api di ruang perapian juga disuguhkan kepada para pemain. 

Kalau boleh menyoal sedikit, cuma suara saat melangkah di tengah salju yang agak kurang smooth. Namun, hal itu tidak sampai mengganggu kenikmatan menjelajah sudut dunia Kuruto. Sekali lagi, attention to detail-nya patut diacungi jempol. 

Satu lagi, lagu yang disuguhkan di gim ini sangat mengena dan emosional, selaras dengan jalan cerita yang disuguhkan. Meskipun kalian perlu menyelesaikan berulang kali permainan untuk membuka seluruh cerita, bagian lagu akhirnya tidak akan bikin bosen. 
 

Narasi

Hello Goodboy seperti namanya, membawa narasi yang mengajak pemain untuk berlaku baik. Menjadi anak baik. Hal ini tercermin di bagian gameplay dan story (tiap percakapan dan interaksi yang dilakukan). Secara keseluruhan, ada banyak nilai yang diangkat di dalam gim tersebut. 

Mulai dari bekerja keras, saling berbagi, saling memahami satu sama lain, hingga penyesalan dan penerimaan. Nilai-nilai tersebut dituturkan dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami, termasuk untuk para pemain yang lebih muda. Ya, dengan tampilan yang sangat cantik dan kisah yang menyentuh, gim ini rasanya pas untuk anak-anak. 

Adapun, sebagai gim yang dikembangkan oleh anak bangsa, tentunya tetap ada sentuhan lokal yang disuguhkan. Contoh gamblangnya adalah makanan seperti terang bulan atau martabak, sate, dan soto. Item ini juga tidak sekadar ada, tapi jadi bagian penting pengembangan ceritanya. 

Game Hello Goodboy menawarkan permainan narasi dengan aksi ringan yang menarik, terlebih bagian audio dan visualnya yang sangat memanjakan indera. Kalian bisa membeli dan memainkan gim ini di platform komputer (Steam dan Epic Games) dan konsol Nintendo Switch. 

Data Game 

• Judul: Hello Goodboy 
• Pengembang: Rolling Glory Jam 
• Penerbit: Freedom Games 
• Tanggal Rilis: 25 Mei 2023 
• Genre: Petualangan, Narasi, 
• Bahasa: Inggris 
• Platform: PC, Nintendo Switch 

Baca juga: Review Game The Bad Kids, Remaja & Mimpi Buruk Realitas Dewasa 
 
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Fajar Sidik