291 Tahun Berdiri, Livraria Bertrand Diakui Sebagai Toko Buku Tertua di Dunia
29 May 2023 |
22:12 WIB
Memasuki Livraria Bertrand do Chiado dan berjalan melewati tujuh ruangannya seperti menelusuri bagian dari sejarah dan sastra Portugis. Diakui oleh Guinness World Records pada 2011 sebagai toko buku tertua di dunia yang masih beroperasi, Bertrand do Chiado lebih dari sekadar toko buku.
Meski pandemi telah memengaruhi industri penerbitan, Livraria Bertrand, mengungkapkan bahwa mereka jauh lebih kuat dari krisis apa pun. Sepanjang 291 tahun toko buku ini berdiri, Bertrand telah menghadapi serangkaian bencana mulai dari gempa bumi, perang dunia, krisis ekonomi, hingga pandemi.
Baca juga: Pakar Bisnis Ungkap Penyebab Bangkrut & 5 Tren Toko Buku di Masa Mendatang
Terletak di kota kecil Chiado, Lisbon, Bertrand tidak hanya merupakan rantai toko buku terbesar dan tertua di Portugal, tetapi juga disebut sebagai yang tertua di dunia. Meski telah mengalami 11 kali perubahan nama dan kepemilikan, asal-usul toko buku ini berawal dari Pedro Faure, yang pertama kali membuka pintu Bertrand di Rua Direita do Loreto pada 1732.
Menurut beberapa sumber, sejarah buku dan toko buku di Portugal tidak terlepas dari Perancis. Sejak abad ke-18 dan seterusnya, datanglah sejumlah besar penjual buku dan percetakan Prancis ke Portugal. Bersama mereka datanglah Pedro Faudre.
Pada 1742 dia bergabung dengan Pierre Bertrand, pendatang baru di Lisbon, dan seperti rekannya, berasal dari Monnestier-de-Briancon. Toko itu buku yang mereka dirikan diberi nama Pedro Faure & Bertrand, dan untuk memastikan umur panjang, Faure menikahkan putrinya dengan Bertrand.
Beberapa tahun berlalu sebelum salah satu saudara laki-laki Pierre Bertrand, Jean Joseph, tiba di Lisbon dan bergabung dengan perusahaan mereka. Toko buku tersebut kemudian menjadi Peter Faure & Bertrand Brothers. Setelah kematian Peter Faure pada 1753, Bertrand Brothers menjadi taipan bisnis, menamai ulang usaha tersebut sebagai Bertrand Brothers.
Pada 1755, menantu Pedro menjalankan operasional toko buku, tetapi setelah bencana Gempa Bumi Besar Lisbon mereka terpaksa pindah ke sebelah Capela de Nossa Senhora das Necessidades (Chapel Our Lady of Needs). Delapan belas tahun kemudian, pada 1773, Bertrand pindah kembali ke Lisbon Baixa yang telah direkonstruksi.
Kemudian di abad ke-20, perusahaan telah berkembang dan berganti pemilik beberapa kali. Pada 1912, kepemilikan Livraria Bertrand berada di tangan Aillaud Bastos dan Alves, editor di Paris, Lisbon, dan Rio de Janeiro.
Bisnis terus berkembang hingga pada 1938, mereka membuka toko buku pertama di Porto dan sejak 1939, Livraria Bertrand mengoperasikan usaha percetakan pertamanya. Toko tersebut terus beroperasi meski diterpa banyak tantangan hingga pada tahun 1942, penjual buku Prancis Didier Marcel memperoleh saham mayoritas di Bertrand dan mengembangkannya menjadi distributor buku dan jurnal asing terbesar serta membuka toko buku secara nasional.
Meski hampir tiga abad beroperasi, Bertrand masih berdiri tegap di tengah maraknya toko buku yang terpaksa gulung tikar. Di bawah naungan penerbit Portugis terbesar, Grupo Porto Editora, Bertrand kini melebarkan layanan mereka ke toko online untuk menyederhanakan proses pembelian.
Pengelola toko di Chiado juga rutin mengadakan klub baca yang berlangsung setiap Senin ketiga setiap bulan untuk mendiskusikan buku tertentu. Mereka juga menggelar Kursus Sastra dan Kursus Penjual Buku untuk mendorong kegemaran membaca bagi orang dewasa dan anak-anak.
Tidak seperti toko buku terkenal lainnya di Portugal, pengunjung tidak perlu membayar untuk masuk ke toko Bertrand di Chiado. Begitu masuk, kalian akan menemukan banyak buku berbahasa Portugis, serta banyak pilihan karya dalam bahasa Spanyol, Prancis, dan Inggris.
Hal yang tak kalah menarik, jika Genhype membeli sebuah buku, petugas akan bertanya apakah kalian menginginkan stempel atau tidak untuk menyatakan buku yang kalian beli berasal dari toko buku tertua di dunia, menjadikannya suvenir yang unik dari Portugal.
Bangunan toko buku itu sendiri terlihat kecil dari luar. Namun, begitu kalian masuk ke dalam, suasananya sama sekali berbeda. Soalnya, toko buku itu hampir seperti terowongan ke dalam gedung dan merupakan rangkaian sempit ruangan berkubah yang membentang cukup jauh ke belakang.
Setiap dinding diisi dengan rak buku kayu yang ditumpuk dari lantai ke langit-langit dengan segala macam buku, termasuk buku agama, buku teks ilmiah, dan novel fiksi. Di ujung toko buku, kalian akan menjumpai kafe yang menyajikan berbagai kue lezat dan minuman berbagai menu kopi.
Baca juga: 5 Bazar Buku Tahunan di Indonesia, Surganya Pencinta Buku Berburu Diskon
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Meski pandemi telah memengaruhi industri penerbitan, Livraria Bertrand, mengungkapkan bahwa mereka jauh lebih kuat dari krisis apa pun. Sepanjang 291 tahun toko buku ini berdiri, Bertrand telah menghadapi serangkaian bencana mulai dari gempa bumi, perang dunia, krisis ekonomi, hingga pandemi.
Baca juga: Pakar Bisnis Ungkap Penyebab Bangkrut & 5 Tren Toko Buku di Masa Mendatang
Terletak di kota kecil Chiado, Lisbon, Bertrand tidak hanya merupakan rantai toko buku terbesar dan tertua di Portugal, tetapi juga disebut sebagai yang tertua di dunia. Meski telah mengalami 11 kali perubahan nama dan kepemilikan, asal-usul toko buku ini berawal dari Pedro Faure, yang pertama kali membuka pintu Bertrand di Rua Direita do Loreto pada 1732.
Menurut beberapa sumber, sejarah buku dan toko buku di Portugal tidak terlepas dari Perancis. Sejak abad ke-18 dan seterusnya, datanglah sejumlah besar penjual buku dan percetakan Prancis ke Portugal. Bersama mereka datanglah Pedro Faudre.
Pada 1742 dia bergabung dengan Pierre Bertrand, pendatang baru di Lisbon, dan seperti rekannya, berasal dari Monnestier-de-Briancon. Toko itu buku yang mereka dirikan diberi nama Pedro Faure & Bertrand, dan untuk memastikan umur panjang, Faure menikahkan putrinya dengan Bertrand.
Beberapa tahun berlalu sebelum salah satu saudara laki-laki Pierre Bertrand, Jean Joseph, tiba di Lisbon dan bergabung dengan perusahaan mereka. Toko buku tersebut kemudian menjadi Peter Faure & Bertrand Brothers. Setelah kematian Peter Faure pada 1753, Bertrand Brothers menjadi taipan bisnis, menamai ulang usaha tersebut sebagai Bertrand Brothers.
Pada 1755, menantu Pedro menjalankan operasional toko buku, tetapi setelah bencana Gempa Bumi Besar Lisbon mereka terpaksa pindah ke sebelah Capela de Nossa Senhora das Necessidades (Chapel Our Lady of Needs). Delapan belas tahun kemudian, pada 1773, Bertrand pindah kembali ke Lisbon Baixa yang telah direkonstruksi.
Kemudian di abad ke-20, perusahaan telah berkembang dan berganti pemilik beberapa kali. Pada 1912, kepemilikan Livraria Bertrand berada di tangan Aillaud Bastos dan Alves, editor di Paris, Lisbon, dan Rio de Janeiro.
Bisnis terus berkembang hingga pada 1938, mereka membuka toko buku pertama di Porto dan sejak 1939, Livraria Bertrand mengoperasikan usaha percetakan pertamanya. Toko tersebut terus beroperasi meski diterpa banyak tantangan hingga pada tahun 1942, penjual buku Prancis Didier Marcel memperoleh saham mayoritas di Bertrand dan mengembangkannya menjadi distributor buku dan jurnal asing terbesar serta membuka toko buku secara nasional.
Meski hampir tiga abad beroperasi, Bertrand masih berdiri tegap di tengah maraknya toko buku yang terpaksa gulung tikar. Di bawah naungan penerbit Portugis terbesar, Grupo Porto Editora, Bertrand kini melebarkan layanan mereka ke toko online untuk menyederhanakan proses pembelian.
Pengelola toko di Chiado juga rutin mengadakan klub baca yang berlangsung setiap Senin ketiga setiap bulan untuk mendiskusikan buku tertentu. Mereka juga menggelar Kursus Sastra dan Kursus Penjual Buku untuk mendorong kegemaran membaca bagi orang dewasa dan anak-anak.
Tidak seperti toko buku terkenal lainnya di Portugal, pengunjung tidak perlu membayar untuk masuk ke toko Bertrand di Chiado. Begitu masuk, kalian akan menemukan banyak buku berbahasa Portugis, serta banyak pilihan karya dalam bahasa Spanyol, Prancis, dan Inggris.
Hal yang tak kalah menarik, jika Genhype membeli sebuah buku, petugas akan bertanya apakah kalian menginginkan stempel atau tidak untuk menyatakan buku yang kalian beli berasal dari toko buku tertua di dunia, menjadikannya suvenir yang unik dari Portugal.
Bangunan toko buku itu sendiri terlihat kecil dari luar. Namun, begitu kalian masuk ke dalam, suasananya sama sekali berbeda. Soalnya, toko buku itu hampir seperti terowongan ke dalam gedung dan merupakan rangkaian sempit ruangan berkubah yang membentang cukup jauh ke belakang.
Setiap dinding diisi dengan rak buku kayu yang ditumpuk dari lantai ke langit-langit dengan segala macam buku, termasuk buku agama, buku teks ilmiah, dan novel fiksi. Di ujung toko buku, kalian akan menjumpai kafe yang menyajikan berbagai kue lezat dan minuman berbagai menu kopi.
Baca juga: 5 Bazar Buku Tahunan di Indonesia, Surganya Pencinta Buku Berburu Diskon
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.